1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Luncurkan Modul Luar Angkasa Berikutnya

20 September 2011

Di bidang riset ruang angkasa Cina terus berkembang. Dalam waktu dekat negara raksasa di Asia itu akan meluncurkan modul terikutnya ke luar angkasa. Riset di bidang ini bagi Cina juga penting bagi citranya.

A Chinese soldier is seen guarding near the Shenzhou-7 manned spaceship, the Long-March II-F rocket, and the launch pad at the Jiuquan launch center in Jiuquan, China's northwest Gansu province, Saturday, Sept. 20, 2008. A Chinese astronaut will conduct the country's first spacewalk on Friday afternoon local time, state media reported. (AP Photo/Color China Photo) ** CHINA OUT **
Seorang tentara berjaga-jaga dekat Shenzhou 7 di tempat peluncuran Gansu (20/09/08).Foto: AP

Cina mengatakan Selasa (20/09) akan meluncurkan sebuah modul ke luar angkasa, yang diberi nama Tiangong-1. Ini adalah langkah berikutnya Cina menuju pembangunan stasiun ruang angkasa. Negara raksasa di Asia itu menganggap program ruang angkasanya sebagai simbol citra global, lambang kemampuannya di bidang teknologi yang semakin maju, dan kesuksesan partai komunis dalam mendorong keberuntungan di negara yang dulunya terjerat kemiskinan.

Sempat Ditangguhkan

Roket Shenzhou 5 ketika diluncurkan di Gansu (15/10/03)Foto: AP

Awalnya, Cina berencana untuk menempatkan Tiangong-1, atau "Istana Surgawi", di orbit tahun lalu, tetapi terpaksa menundanya karena "alasan teknis". Juru bicara pusat peluncuran satelit Jiuquan di provinsi Gansu, di bagian barat laut, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita AFP, modul itu akan diluncurkan antara 27 dan 30 September mendatang, tepat sebelum peringatan hari nasional Cina, tanggal 1 Oktober.

Menurut kantor berita resmi Cina, Xinhua, baik roket Tiangong-1 dan Long March 2-F, yang akan membawa modul itu ke ruang angkasa sudah berada di lokasi peluncuran di Gansu. Modul yang beratnya delapan ton itu akan berada di orbit bumi selama dua tahun. April lalu, Yang Liwei, astronot pertama Cina mengatakan kepada reporter, Cina akan berusaha menggandengkan Tiangong-1 dan modul tanpa awak lainnya, yang bernama Shenzhou 8 di paruh kedua tahun ini. Jika ini berhasil, modul itu akan digabungkan dengan dua lainnya, Shenzhou 9 dan 10, tahun depan. Shenzhou 9 dan 10 memiliki awak kapal.

Penggabungan Modul

Beberapa astronot Cina, sebelum peluncuran 2008 lalu.Foto: picture-alliance / Newscom

Sebelum tahun 2016, Cina akan meluncurkan laboratorium angkasa, dan tahun 2020, menurut Yang Liwei, negaranya berencana akan merealisasikan konstruksi stasiunn ruang angkasa di orbit, yang akan beroperasi untuk jangka waktu lama. Stasiun ruang angkasa Cina akan terdiri dari modul-modul, yaitu dua laboratorium, sebuah kapal kargo dan roket yang berawak. Berat totalnya akan sekitar 60 ton. Stasiun ruang angkasa Rusia, Mir, beratnya 137 ton. Sementara stasiun ruang angkasa internasional ISS, beratnya 419 ton.

Cina menjadi negara ketiga di dunia, yang menempatkan manusia di luar angkasa secara independen, setelah AS dan Rusia, ketika Yang Liwei mengemudikan Shenzhou 5 dalam misi di tahun 2003. September 2008, Shenzhou 7 dengan awak tiga orang menjadi kapal yang membawa astronot yang berjalan di ruang angkasa.

afp/Marjory Linardy

Editor: Ayu Purwaningsih