1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Teliti Sisi Misterius Bulan

21 Mei 2018

Cina luncurkan satelit untuk teliti sisi gelap bulan. Bagian misterius bulan tidak terlihat dari Bumi dan sejak lama memancing keingintahuan para ilmuwan. Beijing kejar ambisi jadi negara adidaya luar angkasa tahun 2030.

Dunkle Seite des Mondes
Foto: Getty Images/NASA

Cina Luncurkan Satelit Riset Sisi Misterius Bulan

00:35

This browser does not support the video element.

Sebuah roket Long March 4-C diluncurkan dari pusat peluncuran satelit Xichang Senin (21/5) mengangkut sebuah satelit "relay" menuju ke Bulan. Satelit yang diberi nama Queqiao alias "Jembatan Murai" itu akan mengorbit di ketinggian 455.000 kilometer dari Bumi. Ini akan jadi satelit pertama yang beroperasi di orbiter antara Bumi dan Bulan.

Zhang Xueyu, direktur pusat peluncuran satelit Xichang mengumumkan penerbangan itu sukses. Satelit sudah menempati orbitnya, dan sukses membuka antena komunikasi serta panel sel surya.

Disusul wahana pendarat dan satelit mikro

Misi ini akan disusul dengan peluncuran wahana pendarat Chang'e-4 di penghujung tahun ini. Wahana serta rover akan didaratkan di kawasan sisi gelap bulan dan menjalin komunikasi dengan satelit Queqiao, yang meneruskan sinyal data ke Bumi.

Pengiriman data ke Bumi akan dijamin stabil, dengan meluncurkan dua satelit mikro tambahan ke orbiter Bulan. Selain itu satelit mikro juga bertugas melakukan riset astronomi di kawasan orbit eliptik bulan. 

Beijing memasang target, tahun 2030 Cina Saingi Hegemoni AS di Luar Angkasa dan menjadi negara adidaya ruang angkasa baru mendampingi Amerika Serikat dan Rusia yang sudah berlomba sejak tahun 1960-an. Cina juga merencanakan meluncurkan konstruki stasiun ruang angkasa berawak mulai tahun depan, menyaingi ISS yang sudah berumur lebih satu dekade.

as/ts(rtrtv)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait