Cina luncurkan satelit untuk teliti sisi gelap bulan. Bagian misterius bulan tidak terlihat dari Bumi dan sejak lama memancing keingintahuan para ilmuwan. Beijing kejar ambisi jadi negara adidaya luar angkasa tahun 2030.
Iklan
Cina Luncurkan Satelit Riset Sisi Misterius Bulan
00:35
Sebuah roket Long March 4-C diluncurkan dari pusat peluncuran satelit Xichang Senin (21/5) mengangkut sebuah satelit "relay" menuju ke Bulan. Satelit yang diberi nama Queqiao alias "Jembatan Murai" itu akan mengorbit di ketinggian 455.000 kilometer dari Bumi. Ini akan jadi satelit pertama yang beroperasi di orbiter antara Bumi dan Bulan.
Zhang Xueyu, direktur pusat peluncuran satelit Xichang mengumumkan penerbangan itu sukses. Satelit sudah menempati orbitnya, dan sukses membuka antena komunikasi serta panel sel surya.
Peristiwa Langit Paling Keren di Tahun 2018
Tahun 2018 penduduk Indonesia di belahan langit selatan bakal dianugerahi dua gerhana bulan sekaligus dan beragam hujan meteor. Simak peristiwa langit paling keren di 2018 yang tidak boleh anda lewatkan.
Foto: picture-alliance/dpa
Bulan Super - 1 dan 2 Januari
Pada malam pergantian tahun manusia akan dihibur dengan fenomena Bulan Super yang terjadi pada tanggal 1 Januari di belahan langit barat dan 2 Januari di timur. Pada hari-hari ini bulan akan mengorbit Bumi dari jarak yang paling dekat dan sebab itu akan tampak lebih cerah dan lebih besar dari biasanya. Fenomena serupa akan berulang pada tanggal 31 Januari.
Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP/Getty Images
Gerhana Bulan Total - 31 Januari
Pada akhir Januari penduduk Indonesia akan dapat menyimak gerhana bulan total. Fenomena unik ini muncul ketika bulan menghilang secara perlahan di balik bayangan Bumi dan kembali tampil dengan warna merah atau kecokelatan. Di Indonesia gerhana bulan total bisa disimak pada 31 Januari mulai pukul 19:00 hingga 21:00 WIB
Foto: Reuters/H. Hanschke
Eta Aquarid - 6 dan 7 Mei
Saban tahun Bumi disambangi Eta Aquarid, sebuah fenomena hujan meteor yang pada puncaknya bisa menampilkan hingga 60 kilatan meteor per jam. Peristiwa tahunan ini tercipta ketika partikel debu yang ditinggalkan ekor komet Halley terbang melewati atmosfir Bumi. Puncak hujan meteor di langit selatan akan terjadi pada tanggal 6 Mei menjelang matahari terbit.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Reinhardt
Oposisi Jupiter - 9 Mei
Raksasa gas terbesar di tata surya ini akan tampil di jarak terdekat dengan Bumi pada 9 Mei 2018. Pada saat itu Jupiter akan berada di posisi yang bersebrangan dengan matahari dan sebabnya akan bisa dilihat sepanjang malam. Ini adalah kesempatan terbaik buat mengamati Jupiter dan empat bulan terbesarnya, yakni Io, Europa, Ganymede dan Callisto.
Foto: NASA/ESA/E. Karkoschka/Handout via Reuters
Gerhana Bulan Total - 27 Juli
Untuk kedua kalinya di tahun 2018 penduduk di belahan langit selatan bisa menyimak Gerhana Bulan Total, meski hanya untuk sesaat. Fenomena ini muncul di Indonesia pada pukul 02:13, mencapai puncaknya pada pukul 03:20 dan berakhir pada pukul 04:13 WIB.
Foto: Getty Images/David McNew
Oposisi Mars - 27 Juli
Pertengahan tahun ini Mars akan berada di posisi terdekat dari Bumi. Saat itu cahaya Matahari akan menyinari permukaan planet merah itu secara penuh dan sebabnya terlihat mencolok di langit Bumi. Oposisi Mars biasanya muncul setiap 780 hari atau 26 bulan. Tanpa teleskop, peristiwa unik ini bisa disimak dengan mata telanjang di daerah gelap dan jauh dari polusi cahaya perkotaan.
Foto: cc by sa NASA/JPL/MSSS & User:DrLee
Ramai Hujan Meteor - Agustus/Desember
Di penghujung tahun Bumi akan disinggahi beragam hujan meteor. Dimulai dengan Delta Aquarid pada 28 Juli, manusia bisa menyimak kedatangan hujan meteor Perseid pada 12 Agustus, Drakonid pada 8 Oktober, Taurid pada 5 November, Leonid pada 17 November dan Geminid pada 13 Desember 2018. (rzn/as - nasa, eso, space.com, earthsky)
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
Disusul wahana pendarat dan satelit mikro
Misi ini akan disusul dengan peluncuran wahana pendarat Chang'e-4 di penghujung tahun ini. Wahana serta rover akan didaratkan di kawasan sisi gelap bulan dan menjalin komunikasi dengan satelit Queqiao, yang meneruskan sinyal data ke Bumi.
Pengiriman data ke Bumi akan dijamin stabil, dengan meluncurkan dua satelit mikro tambahan ke orbiter Bulan. Selain itu satelit mikro juga bertugas melakukan riset astronomi di kawasan orbit eliptik bulan.
Beijing memasang target, tahun 2030 Cina Saingi Hegemoni AS di Luar Angkasa dan menjadi negara adidaya ruang angkasa baru mendampingi Amerika Serikat dan Rusia yang sudah berlomba sejak tahun 1960-an. Cina juga merencanakan meluncurkan konstruki stasiun ruang angkasa berawak mulai tahun depan, menyaingi ISS yang sudah berumur lebih satu dekade.
as/ts(rtrtv)
Menelusuri Mitos Gerhana Bulan Biru "Super Blue Blood Moon"
Fenomena langka "Super Blue Blood Moon" akan terlihat akhir Januari di langit Asia, Australia, Amerika Utara, Timur Tengah dan Rusia.
Foto: www.moonmoonmoonmoon.com
Drama alam di langit
Gerhana bulan, yang membuat bulan menjadi merah, sejak dulu sudah menjadi misteri di berbagai kawasan budaya. Inilah gerhana bulan yang disebut "Super Blue (Blood) Moon". Hal ini terjadi terjadi karena orbit bulan yang relatif dekat dengan bumi. Gerhana pertama-tama memberi bayangan warna merah pada bulan yang tampak besar dan dekat.
Foto: Getty Images/Phil Walter
Simbolisme spiritual dan astrologi
Sejak dulu, sudah banyak manusia yang memuja bulan. Ia menjadi salah satu acuan untuk menyusun ritme kehidupan dan menghitung periode waktu. Foto di atas menunjukkan Cakram Langit Nebra, yang ditemukan di kawasan Sachsen-Anhalt tahun 1999. Cakram ini diperkirakan berusia 3700-4100 tahun. Cakram ini memperlihatkan simbolisme spiritual maupun astrologi.
Foto: picture-alliance/dpa
Interpretasi mitologis gerhana bulan
Dalam seni visual, bulan selalu menjadi obyek yang sarat mitos: menggambarkan kepolosan, kesucian dan mewakili seksualitas perempuan. Karya Caspar David di atas berasal dari tahun 1820 dan diberi judul "Dua Pria Merenungkan Bulan", sebuah asosiasi yang mungkin romantis atau bisa juga kontemplatif.
Foto: picture alliance/Heritage Images/Fine Art Images
Jadi obyek puisi dan karya sastra
Sejak dulu, bulan memainkan peran penting dalam sastra. Dalam karya puisi, bulan sering digunakan untuk mengekspresikan perasaan melankolis dan kerinduan. Seringkali juga penghiburan, seperti dalam puisi Johann Wolfgang von Goethe "An den Mond" (Kepada Bulan). Bait pembukanya berbunyi: "Hutan dan lembah kau penuhi lagi / Dengan sinar kabut Mu..."
Foto: picture-alliance/dpa/U. Edelmann/Städel Museum/ARTOTHEK/The British Museum(Ausschnitt)
Inspirasi bagi banyak pemusik dan penyanyi
Bulan bisa mengilhami tidak hanya burung hantu dan serigala untuk melolong, tetapi juga manusia. Elvis Presley menyanyikan lagi lagu "Blue Moon" dari Rodgers dan Hart. Dan salah satu album terlaris band rock legendaris Pink Floyd muncul tahun 1973 dengan judul "The Dark Side of the Moon."
Foto: picture alliance/AP Images
Kisah horor dan romansa
Mark Twain pernah mengatakan: "Setiap orang adalah bulan, dan memiliki sisi gelap yang tidak pernah dia tunjukkan kepada siapa pun." Sejak zaman kuno, banyak legenda beredar tentang manusia yang berubah menjadi serigala saat bulan purnama. Tapi bulan juga bisa menjadi tema komedi romantis, seperti dalam film "Moonstruck" dari tahun 1987 yang dibintangi oleh Cher dan Nicolas Cage.
Foto: picture alliance/United Archives/IFTN
Misteri yang hilang
Pendaratan bersejarah di bulan pada tahun 1969 membuat bulan kehilangan sebagian mitosnya. Manusia sekarang bisa menginjak-injak bulan, bahkan membuat foto di sana. Ilmu pengetahuan berhasil menghapus sebagian misteri sang bulan.
Foto: Getty Images/Nasa
Mitos abadi
Namun tak berarti bulan kehilangan daya pikat magisnya. Tahun 2013, seniman Cina Ai Weiwei dan seniman Denmark Ólafur Elíasson meluncurkan proyek "Moon." Di situs www.moonmoonmoonmoon.com, orang bisa mengunggah gambar atau foto mereka tentang bulan. Pesan kedua seniman: "Tinggalkan sidik jarimu, dan saksikan bagaimana bulan makin besar, tiap kali orang membaginya." Penulis:Philipp Jedicke (hp/vlz)