Pernahkah Anda bertanya ke mana limbah elektronik seperti komputer dan telepon dibuang? Dulu jawabannya adalah ke kota Guiyu. Pemerintah Cina kini melarang impor limbah asing dan fokus mengolah sampah domestik.
Iklan
Meski bisnis daur ulang sempat sukses di Cina karena impor limbah dari negara asing, namun pemerintah Cina kini melarang 24 jenis impor sampah asing. Limbah yang dilarang sejak 1 Januari 2018 itu termasuk telepon genggam bekas, komputer, plastik, kertas dan tekstil. Pemerintah Cina beralasan, perusahaan rumah tangga yang mendaur ulang sampah dari luar negeri telah mengabaikan standar pencemaran lingkungan, serta perlindungan keselamatan pekerja dari bahaya kontaminasi barang elektronik.
Cina Melarang Impor Sampah Asing
01:14
Pemerintah Cina pun membangun taman industri yang khusus mengolah sampah elektronik secara profesional demi mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Sementara itu perusahaan rumah tangga didorong untuk lebih berfokus mengembangkan bisnisnya mengolah sampah dalam negeri.
Warna Warni Sekolah Sampah di Kamboja
Sebuah sekolah kecil di Kamboja berambisi membangkitkan kesadaran lingkungan pada generasi muda. Untuk itu mereka diundang belajar di sebuah sekolah yang sebagian besar terbuat dari sampah.
Foto: Coconut School
Pengorbanan Manajer Hotel
Bukan kebetulan bahwa Sekolah Kelapa banyak menggunakan sampah sebagai material bangunan. Instansi pendidikan ini berasal dari gagasan Ouk Vanday, bekas manajer hotel yang meninggalkan pekerjaannya demi mendidik anak-anak.
Foto: Coconut School
Pendidikan Tambahan
Sekolah Kelapa dibuka pada awal 2013 untuk anak-anak yang hidup di pulau. Mereka biasanya harus menyebrang sungai Mekong untuk bersekolah di ibukota Phnom Penh. Namun Sekolah Kelapa bukan instansi pendidikan resmi, melainkan hanya ditawarkan sebagai pendidikan tambahan di luar sekolah.
Foto: Coconut School
Ekspansi ke Seluruh Negeri
Ia mengakui proyeknya itu terlalu kecil untuk membawa perubahan pada skala nasional. Namun Vanday berambisi melebarkan sayap. Dalam waktu dekat cabang Sekolah Kelapa akan dibangun di Taman Nasional Kirirom yang belum memiliki sekolah. Sekolah bertemakan serupa "Sekolah Pohon Palem" juga sudah dibuka di kota lain di Kamboja. (rzn/hp- cna,rtr)