Cina Minta Kedubes Asing Turunkan Bendera Ukraina, Kenapa?
17 Mei 2023
Cina meminta kedutaan besar asing dan organisasi internasional di Beijing agar tidak menggunakan dinding bagian luar bangunan mereka untuk 'propaganda politik' yang terkait dengan tanda-tanda dukungan terhadap Ukraina.
Iklan
Cina telah menginformasikan beberapa kedutaan besar asing dan organisasi internasional di Beijing untuk tidak menampilkan "propaganda yang dipolitisasi" di gedung mereka, kata para diplomat kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa permintaan itu tampaknya ditujukan untuk pengibaran bendera Ukraina yang telah mereka pajang sejak invasi Rusia.
Beberapa kedutaan besar asing di ibu kota Beijing mengibarkan bendera Ukraina, menyusul invasi pada Februari 2022 yang memicu kecaman internasional terhadap Rusia, sekutu dekat Cina.
"Kami dan yang lainnya mendapat surat yang meminta kedutaan dan kantor perwakilan untuk tidak menggunakan dinding luar gedung mereka untuk 'propaganda yang dipolitisasi'," kata seorang diplomat, yang kedutaannya memasang gambar bendera Ukraina, kepada Reuters, tanpa menyebut nama.
Diplomat itu mengatakan bahwa pihaknya tidak berniat untuk mematuhi pemberitahuan tersebut. Tiga diplomat lainnya yang berbasis di Beijing mengonfirmasi bahwa telah menerima pemberitahuan itu dan menambahkan bahwa meskipun tidak secara langsung menyebutkan bendera Ukraina, permintaan otoritas Cina jelas ditujukan untuk itu.
Kementerian Luar Negeri Cina tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Linimasa Setahun Perang di Ukraina dalam Foto
Pada 24 Februari 2022 pagi, Rusia menginvasi Ukraina. Menurut PBB, ribuan tentara dan warga sipil telah tewas. Linimasa peristiwa mengejutkan terekam dalam foto-foto berikut ini.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP/Getty Images
Hari yang gelap bagi jutaan orang
Pada 24 Februari 2022 pagi, banyak warga Ukraina terbangun karena ledakan seperti ini di ibu kota, Kyiv. Rusia telah melancarkan invasi besar-besaran, menandai serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain sejak Perang Dunia II. Tak lama berselang, Ukraina mengumumkan darurat militer. Bangunan sipil menjadi sasaran dan kasus kematian pertama dilaporkan segera setelah itu.
Foto: Ukrainian President s Office/Zuma/imago images
Penembakan terus-menerus
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara tentang "operasi militer khusus" dan mengatakan dia akan merebut wilayah timur Donetsk dan Luhansk. Penduduk kota Mariupol di Oblast Donetsk berlindung di ruang bawah tanah selama berminggu-minggu. Banyak yang mati di bawah reruntuhan. Serangan udara Rusia di teater, tempat ratusan orang berlindung pada Maret 2022, dikecam oleh kelompok hak asasi manusia.
Foto: Nikolai Trishin/TASS/dpa/picture alliance
Eksodus massal
Perang di Ukraina telah menyebabkan pengungsian besar-besaran yang tak terlihat di Eropa sejak Perang Dunia II. Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari 8 juta orang telah meninggalkan negara itu. Polandia sendiri telah menampung 1,5 juta orang, lebih banyak dari negara Uni Eropa lainnya. Jutaan orang, terutama dari timur dan selatan Ukraina, terpaksa mengungsi dari perang.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP
"Adegan" horor di Bucha
Hanya dalam beberapa minggu, tentara Ukraina berhasil mengusir pasukan militer Rusia dari daerah di utara dan timur laut negara itu. Rencana Rusia untuk mengepung ibu kota, Kyiv, gagal. Setelah wilayah dibebaskan, dugaan kekejaman Rusia menjadi jelas. Gambar warga sipil yang disiksa dan dibunuh di Bucha, dekat Kyiv, menyebar ke seluruh dunia. Para pejabat melaporkan ada 461 kematian.
Foto: Carol Guzy/ZUMA PRESS/dpa/picture alliance
Kehancuran dan kematian di Kramatorsk
Jumlah korban sipil di Donbas meningkat pesat. Pejabat mengatakan kepada penduduk sipil untuk mundur ke daerah yang lebih aman, tetapi rudal Rusia juga menargetkan mereka saat berusaha melarikan diri, termasuk di Kramatorsk. Lebih dari 61 warga tewas dan 120 lainnya terluka di stasiun kereta api pada April 2022, di saat ribuan orang berharap bisa menyelamatkan diri.
Selama serangan udara Rusia, jutaan orang Ukraina mencari perlindungan di tempat-tempat penampungan. Bagi orang-orang yang dekat dengan garis depan dalam jangkauan artileri, ruang bawah tanah telah menjadi rumah kedua. Di Kyiv (seperti yang terlihat di atas) dan Kharkiv, stasiun kereta bawah tanah menjadi tempat berlindung yang aman.
Foto: Dimitar Dilkoff/AFP/Getty Images
Risiko nuklir tinggi di Zaporizhzhia
Pada minggu-minggu pertama setelah invasi, Rusia menduduki sebagian besar wilayah selatan dan timur Ukraina, termasuk dekat Kyiv. Pertempuran meluas ke lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di tenggara, yang sejak saat itu berada di bawah kendali Rusia. Badan Energi Atom Internasional mengirim para ahli ke PLTN tersebut dan menyerukan zona aman di sekitar area itu.
Foto: Str./AFP/Getty Images
Jumlah korban tewas tidak jelas
Jumlah pasti korban tewas akibat perang masih belum jelas. Menurut PBB, setidaknya 7.200 warga sipil telah tewas dan 12.000 lainnya terluka, bahkan jumlah yang sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Jumlah pasti tentara Ukraina yang tewas juga tidak pasti. Pada Desember 2022, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak memperkirakan jumlahnya mencapai 13.000 jiwa.
Foto: Raphael Lafargue/abaca/picture alliance
Kiriman senjata dari Barat untuk Ukraina
Pengiriman senjata dari negara-negara Barat ke Ukraina telah menjadi topik hangat sejak awal perang, tetapi mulanya Kyiv hanya menerima sedikit. Peluncur roket HIMARS buatan AS benar-benar membantu pertahanan. Mereka telah mengizinkan militer Ukraina untuk menghentikan pasokan amunisi ke artileri Rusia dan kemungkinan besar juga berkontribusi pada keberhasilan serangan balik Ukraina.
Foto: James Lefty Larimer/US Army/Zuma Wire/IMAGO
Harapan bisa segera masuk Uni Eropa
Pesan video harian dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, di mana dia melaporkan kondisi negara dan perang yang sedang berlangsung, dilihat oleh jutaan orang. Zelenskyy tidak hanya mampu menyatukan penduduk negaranya, tetapi juga mendapatkan dukungan Barat. Integrasi Eropa telah berkembang pesat di bawah kepemimpinannya dan Ukraina sekarang berada di jalur menuju keanggotaan Uni Eropa. (ha/hp)
Foto: Kenzo Tribouillard/AFP
10 foto1 | 10
Sempat ada aksi perusakan
Beberapa minggu setelah Rusia meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina, poster dan bendera Ukraina di dinding luar Kedutaan Besar Kanada di Beijing dirusak dengan grafiti anti NATO, kata seorang saksi kepada Reuters.
Kedutaan besar Uni Eropa, Inggris, Jerman, dan Polandia di Beijing juga menampilkan gambar bendera Ukraina.
Cina menyerukan perdamaian di Ukraina, tetapi menahan diri untuk tidak mengutuk sekutunya Rusia, yang menyebabkan kritik dari negara-negara Barat.
Beberapa kedutaan besar di Beijing juga mengibarkan bendera pelangi untuk mendukung komunitas LGBT, untuk menandai Hari Internasional melawan Homofobia, Transfobia, dan Bifobia pada hari Rabu (17/05), dan Bulan Kebanggaan LGBT pada Juni mendatang.
Tidak jelas apakah Cina, yang telah menghadapi kritik dari kelompok hak asasi karena membungkam aktivis LGBT dalam beberapa tahun terakhir, keberatan dengan pengibaran bendera pelangi itu.