1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

Cina Sambut Rencana Kunjungan Menlu AS ke Beijing

17 Januari 2023

Cina menyambut baik rencana kunjungan Menlu AS Antony Blinken ke Beijing, kata jubir kementerian luar negeri Cina pada jumpa pers hari Selasa (17/1). Pendekatan AS-Cina bergulir setelah KTT G20 di Bali November lalu.

Menlu AS Antony Blinken akan berkunjung ke Beijing awal Februari 2023
Menlu AS Antony Blinken akan berkunjung ke Beijing awal Februari 2023Foto: Saul Loeb/AP/picture alliance

"Cina menyambut baik kunjungan Menteri Luar Negeri Blinken ke Cina. Baik Cina maupun Amerika Serikat sekarang sedang berkomunikasi tentang pengaturan khusus," kata juru bicara kementerian luar negeri Cina, Wang Wenbin hari Selasa (17/1), menanggapi laporan media AS bahwa Antony Blinken akan mengunjungi Cina pada 5 Februari mendatang.

"(Cina) juga berharap Amerika Serikat akan mengadopsi pandangan yang benar tentang Cina, menjunjung tinggi dialog daripada konfrontasi, win-win daripada zero-sum ," tambah Wang. Portal berita Politico melaporkan bahwa Antony Blinken akan bertemu di Beijing dengan mitranya, Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang, pada 5-6 Februari.

Kunjungan Blinken ke Cina Februari mendatang akan menjadi yang pertama oleh seorang menteri luar negeri AS sejak Oktober 2018, ketika Mike Pompeo, di bawah pemerintahan Donald Trump, bertemu dengan menteri luar negeri saat itu Wang Yi di Beijing, dengan kedua pejabat bertukar komentar tajam di tengah perang perdagangan yang meningkat.

Pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Cina Xi Jinoing dan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT G20 di Bali November lalu membuka pendekatan baru antara kedua negaraFoto: Saul Loeb/AFP/Getty Images

Pendekatan AS-Cina di KTT G20 Bali

Konfirmasi Cina atas kunjungan tersebut menyusul pertemuan November lalu antara kepala negara Amerika Serikat dan Cina, Joe Biden dan Xi Jinping, selama KTT G20 yang diadakan di Bali. Kedua pemimpin Ketika itu berjanji untuk lebih sering berkomunikasi pada saat perbedaan pandangan tentang Taiwan, hak asasi manusia, invasi Rusia ke Ukraina dan masalah ekonomi. Kedua pemimpin Ketika itu juga telah sepakat bahwa Blinken akan mengunjungi Cina untuk menindaklanjuti diskusi mereka, menurut Gedung Putih, meskipun tidak ada tanggal spesifik yang disebutkan saat itu.

Dalam pertemuan mereka di Bali, Joe Biden dan Xi Jinping membahas isu-isu kontroversial, termasuk masa depan Taiwan, pembatasan impor teknologi tinggi Cina oleh AS, dan langkah Cina untuk memperluas pengaruh globalnya. Baik Biden dan Xi mengatakan saat itu, mereka ingin mengurangi ketegangan.

Joe Biden di Bali menyatakan bahwa tidak perlu ada Perang Dingin baru, sementara Xi Jinping mengatakan kepada presiden Amerika bahwa kedua negara "memiliki lebih banyak, bukan lebih sedikit, kepentingan bersama."

Bulan yang lalu, delegasi pejabat senior AS mengadakan pembicaraan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Cina Xie Feng di Langfang, sebuah kota tetangga Beijing, untuk membahas kunjungan Antony Blinken, menurut Departemen Luar Negeri AS.

Pertemuan Menkeu AS dan pejabat tinggi Cina di Zurich

Menteri Keuangan AS Janet Yellen akan bertemu dengan pejabat tinggi Cina pada hari Rabu (18/1) untuk membahas ekonomi global dan berusaha untuk memperdalam komunikasi antara negara mereka, kata seorang pejabat Departemen Keuangan hari Senin (16/1). Pertemuan Yellen dengan Wakil Perdana Menteri Cina Liu He, yang akan berlangsung di Zurich, akan menjadi pertemuan tatap muka pertama mereka setelah tiga pertemuan virtual, kata pejabat itu.

Yellen dan Liu akan "bertukar pandangan tentang perkembangan ekonomi makro dan masalah ekonomi lainnya serta memperdalam komunikasi" antara negara mereka, katanya. Delegasi itu juga akan mempersiapkan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Beijing.

Amerika Serikat dan Cina - dua ekonomi terbesar di dunia - menghabiskan anggaran lebih banyak daripada negara lain untuk militer mereka, dan terkunci dalam persaingan strategis yang sengit. Perselisihan yang sudah lama membara antara kedua negara berkobar selama masa kepresidenan Donald Trump, dan terus berlanjut  di bawah Presiden Joe Biden, yang berusaha melakukan pendekatan lagi. hp/yf (rtr, afp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait