Cina Tutup Dua Rumah Sakit dan Gelar Pengujian Massal
22 Januari 2021
Shanghai memberlakukan lockdown pada dua rumah sakit paling terkenal di Cina setelah ditemukan ada staf medis yang terinfeksi COVID-19. Sementara Beijing melakukan pengujian massal di sejumlah daerah.
Iklan
Setelah berbulan-bulan menanggulangi klaster kecil dengan pengujian massal, isolasi, dan jaga jarak sosial, Cina mengamati bahwa wabah ini tumbuh saat musim dingin, terutama di daerah utara.
Komisi Kesehatan Nasional pada hari Jumat (22/01) mengumumkan 103 kasus baru telah terdeteksi selama 24 jam terakhir. Penguncian telah diberlakukan di beberapa bagian Beijing dan kota-kota lainnya, sejumlah sekolah mengakhiri aktivitas belajar lebih awal dan warga diimbau untuk tetap tinggal di rumah selama libur Tahun Baru Imlek pada Februari mendatang.
Layanan rawat jalan juga telah ditangguhkan. Pusat Kanker Shanghai Universitas Fudan dan Rumah Sakit Renji yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Shanghai Jiao Tong kini telah ditutup, bersama dengan beberapa komunitas perumahan di sekitarnya.
Kedua rumah sakit itu harus diisolasi setelah dua pekerjanya terkonfirmasi positif COVID-19 pada hari Rabu (20/01) dan Kamis (21/01). Shanghai lantas menguji semua staf di dua rumah sakit tersebut.
Rumah sakit Cina saat ini merawat sedikitnya 1.674 pasien COVID-19, di mana 80 persen di antaranya dalam kondisi serius, sementara 929 pasien lainnya sedang dalam observasi karena tidak menunjukkan gejala apa pun.
Negara dengan Kuota Vaksinasi Corona Tertinggi di Dunia
Sejumlah negara ngebut melakukan vaksinasi corona untuk meredam pandemi Covid-19 secara efektif. Yang mengejutkan, sejumlah negara kecil mencapai kuota vaksinasi per kapita tertinggi di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/Geisler-Fotopress
Israel Terdepan
Israel berada di peringkat paling atas sebagai negara dengan kuota vaksinasi corona per kapita tertinggi sedunia. 96% dari seluruh populasi yang jumlahnya 8,6 juta orang minimal sudah mendapat dosis pertama vaksin (posisi 08/03/21). Sukses negara Yahudi itu untuk mengerem pandemi Covid-19 mendapat acungan jempol. Kini kehidupan publik berangsur normal, tapi prokes tetap dijalankan.
Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Uni Emirat Arab di Posisi Dua
Uni Emirat Arab (UEA) menyusul di posisi kedua dengan kuota vaksinasi per kapita mencapai 62 per 100 penduduk. Sekitar 6,8 juta dari lebih 9 juta penduduk UEA sudah mendapat vaksin corona dosis pertama. UAE menggunakan vaksin Sinovac buatan Cina untuk program vaksinasi massal gratis. Saat ini Dubai mulai "roll out" vaksinasi dengan vaksin buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Getty Images/AFP/K. Sahib
Inggris
Inggris mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita pada kisaran 31 per 100 orang. Dengan jumlah populasi hampir 86 juta orang, berarti lebih dari 28 juta warga Inggris sudah mendapat vaksin corona. Aktual ada tiga jenis vaksin yang digunakan, yakni buatan BioNTech-Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
Foto: Victoria Jones/AFP/Getty Images
Amerika Serikat
Amerika Serikat juga ngebut memerangi pandemi Covid-19, setelah terganjal beberapa bulan oleh politik Trump. Aktual kuota vaksinasi per kapita mencapai 23,5 per 100 orang. Artinya hingga saat ini sudah lebih dari 76 juta dari total 331 juta populasi AS mendapat minimal satu dosis vaksin buatan BioNTech-Pfizer atau Moderna. Presiden terpilih Joe Biden mendapat vaksinasi sebagai aksi simbolis.
Foto: Tom Brenner/REUTERS
Serbia
Serbia, salah satu negara bekas Yugoslavia dengan populasi 7 juta orang juga ngebut dengan program vaksinasi massal. Kuotanya mencapai 22 per 100 orang (posisi 4/3/21) Menteri kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar secara simbolis mendapat vaksinasi anti Covid-19 buatan Sinopharm, Cina di Beograd akhir Januari silam.
Foto: Nikola Andjic/Tanjug/ Xinhua News Agency/picture alliance
Chile
Negara kecil di Amerika Selatan, Chile juga melakukan vaksinasi massal dengan cepat. Negara dengan populasi sekitar 19 juta orang itu sudah mencapai kuota 19,2 per 100 penduduk. Presiden Sebastian Pinera mendaat suntikan vaksin perdana secara simbolis pertengahan Februari lalu di kota Futrono. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac buatan Cina.
Bahrain menjadi negara di kawasan Teluk berikutnya yang mencatatkan kuota tinggi vaksinasi corona dengan 17,8 per 100 orang. Registrasi vaksinasi di negara kecil berpenduduk sekitar 1,6 juta orang itu dilakukan menggunakan aplikasi mobile. Vaksinasi menggunakan dua jenis vaksin dalam program ini, yakni vaksin buatan Sinopharm dan buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Imago/Sven Simon
Denmark
Denmark negara kecil di Eropa dengan populasi 5,8 juta mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita 11 per 100 warga. Jika dilihat angka mutlaknya relatif kecil, hanya sekitar 600 ribu warga yang mendapat vaksinasi. Tapi dilihat dari kuota per total populasi angka itu cukup tinggi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat vaksin Sinovac buatan Cina saat memulai kampanye vaksinasi massal di Ankara pertengahan Januari silam. Saat ini kuota vaksinasi di Turki mencapai sekitar 11 dari 100 warga di negara dengan populasi 82 juta orang itu.
Foto: Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/REUTERS
Jerman
Jerman belakangan catat pertambahan kasus covid-19, menjadi lebih dari 2,5 juta orang dan lebih dari 72.000 korban meninggal. Walau vaksin BioNTech berasal dari Jerman, namun pembagiannya tergantung Uni Eopa. Jerman baru mencatat 7,9% vaksinasi corona bagi 83 juta penduduknya. Strategi vaksinasi dikritik sebagai amat lamban dan kurang efektif. Penulis Agus Setiawan (as/pkp)
Foto: Markus Schreiber/AP Photo/picture alliance
10 foto1 | 10
Beijing luncurkan pengujian massal
Beijing meluncurkan pengujian COVID-19 massal di sejumlah daerah pada hari Jumat (22/01), setelah ditemukan kasus baru yang berlangsung beberapa hari secara berturut-berturut.
Iklan
Seorang pria bermarga Lin mengatakan supermarket tempat dia bekerja telah menyuruhnya untuk mengikuti tes COVID-19. "Orang-orang di sini semuanya harus diorganisir oleh perusahaan mereka," katanya.
"Saya tidak terlalu khawatir, meskipun putaran wabah ini agak tidak terduga. Saya datang seperti yang diperintahkan unit kerja saya."
Provinsi Hebei, di sebelah Beijing, melaporkan 18 kasus baru yang ditularkan secara lokal. Di stasiun kereta kecepatan tinggi di Shijiazhuang, penumpang diizinkan turun dari kereta dan tidak ada yang terlihat naik.
"Saya tidak pernah terpisahkan dengan putri saya selama Tahun Baru sebelumnya," kata seorang wanita bermarga Hao di Shijiazhuang, yang kini tidak diizinkan untuk kembali ke Beijing.
Hao berharap pembatasan akan dicabut sehingga banyak keluarga bisa kembali bersatu saat Imlek. "Ketika (putri saya) belajar di luar negeri di London, saya terbang ke sana pada malam Tahun Baru. Dia adalah motivasi saya untuk kembali," katanya.
Jumlah kasus asimtomatik baru, yang tidak diklasifikasikan oleh Cina sebagai kasus yang dikonfirmasi, naik menjadi 119 dari 113 kasus sehari sebelumnya. Selain itu, jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Cina daratan sekarang mencapai sedikitnya 88.804, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di angka 4.635.