Coelacanth, Ikan Dari Zaman Dinosaurus Usianya Bisa Seabad
20 Juni 2021
Sebagai ikan laut dalam, coelacanth betina tidak mencapai kematangan seksual sebelum akhir usia 50-an. Sementara jantannya matang secara seksual di usia 40 hingga 69 tahun.
Iklan
Satu jenis ikan aneh raksasa yang disebut coelacanth ternyata dapat hidup selama 100 tahun, demikian menurut sebuah studi terbaru. Ikan laut dalam yang telah ada sejak zaman dinosaurus ini bergerak lambat dan bisa berukuran sebesar manusia dewasa.
Ikan jenis coelacanth telah hidup di dunia selama 400 juta tahun. Tadinya ikan ini sudah dianggap punah, sampai pada tahun 1938 mereka ditemukan hidup di lepas pantai Afrika Selatan.
Saking tuanya dan lamanya eksis di dunia, coelacanth sampai-sampai mendapat julukan ‘fosil hidup'. Sifatnya juga sangat berbeda dari jenis ikan kebanyakan yang umumnya hidup cepat dan mati muda. Ikan nokturnal ini pun tumbuh dengan sangat lambat.
Betinanya tidak mencapai kematangan seksual sebelum akhir usia 50-an, kata studi tersebut. Sementara coelacanth jantan matang secara seksual pada usia 40 hingga 69 tahun. Dan mungkin yang paling aneh dari semuanya, peneliti memperkirakan bahwa ikan betina bisa hamil dalam waktu selama kurang lebih lima tahun.
Melihat dari Dekat Keajaiban Laut
Laut merupakan rumah bagi banyak makhluk menakjubkan, seperti spesies yang baru-baru ini ditemukan di bawah Antartika. Berikut beberapa potret hewan air paling menarik di dunia.
Foto: British Antarctic Survey/dpa/picture alliance
Kehidupan yang tak terjamah
Di bawah lapisan es setebal ratusan meter di Antartika, para peneliti telah menemukan hewan sesil (mirip dengan spons) yang telah beradaptasi dengan kondisi ekstrem seperti kegelapan dan suhu di bawah nol, serta berada di bawah hamparan es. Organisme ini juga berada di 260 kilometer dari laut lepas.
Foto: British Antarctic Survey/dpa/picture alliance
Naga air
Spesies ini mungkin tampak seperti kuda laut, namun hewan ini merupakan naga laut merah (Ruby Seadragon). Belum lama ini para peneliti di lepas pantai Australia Barat menemukan spesies tersebut yang telah diidentifikasi sejak tahun 2015. Hewan-hewan tersebut diamati sedang makan di kedalaman 50 meter (165 kaki).
Foto: picture-alliance/dpa/Scripps Oceanography/UC San Diego
Kuda laut
Bentuk kuda laut "asli" sangat unik dan tidak biasa. Mereka adalah salah satu dari sedikit spesies yang berenang secara vertikal. Berbeda dengan spesies lainnya, tugas mengandung dan melahirkan dilakukan oleh kuda laut jantan. Selain itu, mereka juga merupakan hermafrodit atau berkelamin ganda.
Foto: picture-alliance/ dpa
Belut listrik
Terlepas dari namanya, belut listrik bukanlah belut melainkan spesies anggota keluarga ikan pisau. Mereka memang dapat menghasilkan sengatan listrik yang kuat hingga 600 volt, yang gunanya untuk membunuh mangsa. Para peneliti menyebut, ikan itu juga memanfaatkan listriknya sebagai alat pelacak, mirip dengan panggilan ekolokasi kelelawar.
Foto: imago/Olaf Wagner
Ikan pemanah
Archer fish atau ikan pemanah, hidup di air payau dan mempunyai cara unik untuk membunuh mangsanya yakni mereka meludahkan semburan air ke udara untuk menembak jatuh serangga. Bahkan mereka juga bisa melumpuhkan ikan yang lebih besar hingga jarak tiga meter.
Ikan ini mengubur dirinya sendiri di pasir dan menunggu mangsanya melewati kepalanya. Kemudian ia melesat ke atas dan mendapatkan makanannya. Selain mata yang berada di atas, stargazer juga memiliki mulut besar yang menghadap ke atas dengan kepala besar. Jika Anda pernah melihatnya, berhati-hatilah karena spesies ini berbisa.
Foto: picture-alliance / OKAPIA KG
Ikan batu
Berbisa dan pandai bersembunyi? Ikan batu adalah jagonya! Spesies itu tampak persis seperti batu yang ditumbuhi alga. Tapi jika Anda menginjaknya, duri-duri berbisa akan muncul di permukaan, bahkan bisa berakibat fatal bagi manusia.
Foto: gemeinfrei
Ikan buntal
Ikan buntal memiliki perut elastis yang bisa mengembang saat merasa terancam. Dengan cara ini mereka menjadi jauh lebih besar dan berbentuk bulat. Mereka menghasilkan tetrodotoxin yang dapat membunuh manusia. Di Jepang, orang-orang terbiasa mengkonsumsi ikan buntal.
Foto: picture alliance/Arco Images
Anglerfish
Seekor anglerfish atau ikan sungut ganda menarik mangsanya dengan illicium atau lampu kecil yang ada di atas kepalanya. Ujung illicium yang menyala membuat mangsa penasaran dan kemudian mereka akan ditelan oleh mulut besar pemangsa. Anglerfish dapat ditemukan hampir di mana saja di dunia, termasuk di laut dalam.
Foto: Flickr/Stephen Childs
Viperfish
Hampir tanpa cahaya dan sedikit makanan, hanya hewan tertentu yang dapat beradaptasi secara khusus untuk hidup di laut dalam. Viperfish adalah ikan bermulut besar dan bergigi tajam yang bisa bertahan di laut dalam. Mereka dapat ditemukan di kedalaman 200 meter sampai 5.000 meter.
Foto: picture-alliance/dpa
Plaice
Plaice adalah ikan pipih yang biasa menguburkan diri di sedimen. Mereka memiliki kedua mata di sisi kepala yang sama.
Foto: picture-alliance/dpa/H.Bäsemann
Mudskippers
Mudskipper adalah ikan yang masuk keluarga Gobiidae (ordo Perciformes). Mereka bisa bernapas melalui kulitnya seperti hewan amfibi. Ikan ini bisa memanjang hingga 30 cm ketika dewasa, bisa berjalan, memanjat bahkan melompat-lompat keluar dari air.
Foto: picture-alliance/dpa/MAXPPP
Hiu kepala martil
Para peneliti percaya bahwa kepala yang rata dan menjulur ke samping memberi hiu martil visual yang lebih tinggi dan membantu mereka menemukan mangsanya. (ha/gtp)
Foto: imago/imagebroker
13 foto1 | 13
Sebelumnya para ilmuwan telah lama percaya bahwa coelacanth dapat hidup sekitar 20 tahun. Tetapi dengan menerapkan teknik standar untuk penanggalan ikan komersial, para ilmuwan asal Prancis menghitung bahwa mereka benar-benar hidup hampir satu abad lamanya. Demikian diungkapkan oleh sebuah penelitian di jurnal ilmiah yang terbit tiap dua minggu sekali, Current Biology, Kamis (17/08).
Iklan
Menua lebih lambat
Coelacanth sangat terancam punah sehingga para ilmuwan hanya dapat mempelajari spesimen yang sudah ditangkap dan sudah mati.
Sebelumnya, para ilmuwan memperkirakan usia ikan dengan cara menghitung garis besar pada skala coelacanth tertentu. Tetapi para ilmuwan Prancis menemukan bahwa ternyata ada garis yang lebih kecil yang hanya bisa dilihat dengan menggunakan cahaya terpolarisasi, ini adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui usia ikan komersial.
Rekan penulis studi tersebut, Bruno Ernande, yang juga ahli ekologi evolusi kelautan di lembaga penelitian kelautan Prancis, mengatakan cahaya terpolarisasi mengungkapkan lima garis kecil untuk setiap garis besar. Para peneliti menyimpulkan garis yang lebih kecil berkorelasi dengan satu tahun usia coelacanth. Dengan demikian, garis tersebut menunjukkan spesimen tertua coelacanth berusia 84 tahun.
Dengan menggunakan teknik tersebut, para ilmuwan mempelajari dua embrio dan menghitung yang terbesar berusia lima tahun. Jadi, kata Ernande, mereka memperkirakan kehamilan pada coelacanth berlangsung setidaknya lima tahun.
Dokumentasi Keanekaragaman Hayati
04:10
Kehamilan selama lima tahun adalah hal yang "sangat aneh” bagi ikan atau hewan apa pun, kata Harold Walker dari Scripps Institution of Oceanography, yang bukan bagian dari penelitian ini.
Penelitian juga menunjukkan coelacanth menua dengan lambat seperti umumnya penghuni laut dalam lainnya, hiu dan ikan pari, kata Ernande. "Mereka mungkin telah mengembangkan sejarah kehidupan yang sama karena (selama ini) telah berbagi habitat dengan tipe yang sama,” ujar Ernande.