Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pandemi Corona menyebabkan sektor manufaktur Indonesia mengalami penurunan terparah sejak tahun 2011. Selain itu, pendapatan di sektor penerbangan juga menguap Rp 207 miliar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pertumbuhan ekonomi domestik berdasarkan nowcasting kuartal I 2020 diprediksi 4,5-4,7%. Menurut dia dibanding beberapa negara besar kondisi perekonomian Indonesia kuartal I masih lebih baik.
"Namun tetap perlu waspada pada eskalasi tekanan ke depan, mengingat Indonesia pandemi baru terjadi pada Maret dan meluas secara eksponensial bahkan ke wilayah periferi," kata Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan Banggar DPR, Senin (04/05).
Dia menjelaskan pertumbuhan ekspor kuartal I tumbuh 2,9% dan impor minus 3,7%. Kontraksi impor ini terjadi karena adanya penurunan impor bahan baku dan barang modal.
Sri Mulyani mengatakan, beberapa indikator yang menunjukkan ekonomi tertekan sejak Maret adalah Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur yang pada April turun 27,5 dibanding periode Maret 45,3. Angka ini terkontraksi di level terendah pada 2011.
Karena itu, pemerintah memiliki skenario berat yakni pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 berada di 2,3%. Kemudian skenario sangat berat -0,4%. "Proyeksi dilakukan berdasarkan skenario mengingat ketidakpastian yang masih tinggi," imbuh dia.
Potret Warga Miskin Jakarta di Tengah Pandemi Corona
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dinilai ampuh menekan penyebaran COVID-19. Namun bagi warga miskin di wilayah padat penduduk, pembatasan ini sulit dilakukan.
Foto: DW/ J. Aba
Berbagi ponsel
Dewi Yulianti (kiri) dan Esa Dwinov (kanan) harus berbagi ponsel beberapa minggu terakhir. Esa yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) harus mengikuti kegiatan belajar mengajar online selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tugas dan materi belajar diberikan melalui aplikasi pesan singkat. Jika sudah selesai, murid dan orang tua wajib mengirim foto bukti sudah mengikuti kelas.
Foto: DW/ J. Aba
Tanpa jarak aman
Dewi dan Esa tinggal di rumah semi permanen berukuran 25 meter persegi di kawasan padat penduduk Kampung Melayu, Jakarta Timur. Di sini, rumah-rumah warga saling berhimpitan. Rumah Dewi dibangun dari triplek di mana kamar tidur, dapur, dan ruang tamu menjadi satu. Keluarga Dewi jadi contoh nyata, tidak semua orang memiliki kenyamanan di tengah PSBB.
Foto: DW/ J. Aba
Minim edukasi
Maesaroh harus tetap berjualan demi memenuhi kebutuhan hidupnya meski Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberlakukan PSBB. Setiap hari mulai pukul 8 pagi, Maesaroh harus melewati puluhan gang sempit kawasan Tanah Rendah, Kampung Melayu, untuk berjualan air bersih. Meski sadar akan bahaya COVID-19, wanita yang kerap disapa Yoyo ini tidak selalu menggunakan masker saat berjualan.
Foto: DW/ J. Aba
Padat penduduk
Tanah Rendah merupakan daerah pemukiman padat penduduk yang berada di Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Tampak pada foto wilayah RW 07, wilayah terpadat di Tanah Rendah. RW 07 terdiri dari 18 RT di mana setiap RT memiliki sedikitnya 60 Kepala Keluarga (KK). Dalam satu rumah bisa diisi hingga 4 KK. Tanah Rendah juga dikenal sebagai daerah langganan banjir di Jakarta.
Foto: DW/ J. Aba
Hadir dari hulu ke hilir
Pemerintah hadir di Tanah Rendah, Kampung Melayu, guna meningkatkan kesadaran masyarakat di sana akan bahaya COVID-19. Melalui Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), pemerintah mencoba mengedukasi warga untuk selalu menjaga kebersihan sebagai upaya terhindar dari infeksi virus corona. Salah satunya penyediaan wastafel mandiri di beberapa lingkungan tempat tinggal warga kurang mampu.
Foto: DW/ J. Aba
Mengharapkan bantuan sosial
Selain dari sektor kebersihan, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) juga menyiapkan bantuan sosial (bansos) untuk warga yang kurang mampu. Seorang anggota LMK tengah menyiapkan kebutuhan pokok yang akan dibagikan ke warga Tanah Rendah, Kampung Melayu. Kebutuhan pokok yang disiapkan LMK melengkapi 5.100 paket bantuan sosial yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Foto: DW/ J. Aba
Disipilin sebagai kunci
Meski sudah ada upaya-upaya pencegahan serta kebijakan yang ditetapkan pemerintah baik pusat maupun daerah, kedisiplinan warga jadi kunci untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia. Masih terlihat anak-anak hingga orang dewasa tidak menggunakan masker dan menerapkan pembatasan sosial di masa PSBB ini. Gang yang sempit semakin menipiskan jarak di antara mereka. (Ed: rap/ml)
Foto: DW/ J. Aba
7 foto1 | 7
Perusahaan penerbangan alami tekanan
Sektor penerbangan di Indonesia juga 'terjangkit' Corona. Hal ini menimbulkan tekanan yang kuat untuk maskapai-maskapai yang ada di Indonesia.
Dia menjelaskan di dunia saja sudah ada 240.000 penerbangan yang dibatalkan dan berpotensi terus meningkat akibat penyebaran virus ini. Di Indonesia, pendapatan di sektor layanan udara menguap Rp 207 miliar.
"Penerbangan di Indonesia sendiri yang tadi pagi disampaikan dalam sidang kabinet ada 79.000, sekarang tinggal 70 penerbangan. Jadi pasti semua lembaga atau perusahaan penerbangan mengalami tekanan yang sangat luar biasa," kata Sri Mulyani.
Menurut dia hal ini juga mempengaruhi sektor pariwisata nasional yang merupakan penyumbang devisa terbesar untuk negara. Ada sebanyak 50 juta pekerja yang terancam kehilangan pekerjaanya.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Februari 2020 juga tercatat minus 30%. Prakiraan penurunan tingkat okupansi hotel dan potensi kehilangan devisa pariwisata mencapai minus 50%.
Lebih dari 1,9 juta pekerja dari 144.340 perusahaan dirumahkan atau di-PHK. Total dengan perkiraan yang belum teridentifikasi dapat mencapai 3 juta orang.