1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KriminalitasJerman

Cybercrime dan Pornografi Anak di Jerman Meningkat

7 April 2022

Tingkat kejahatan di Jerman telah turun untuk tahun kelima berturut-turut, yakni turun hampir 5% pada tahun 2021 saja. Namun, kejahatan siber dan distribusi gambar pelecehan seks anak terus meningkat.

Foto ilustrasi serangan siber
Kasus kejahatan siber di Jerman mengalami peningkatanFoto: Jochen Tack/IMAGO

Pejabat tinggi keamanan Jerman mempresentasikan statistik kejahatan untuk tahun 2021 yang mendokumentasikan sekitar 5,05 juta kasus. Meskipun kejahatan secara keseluruhan turun 4,9% selama tahun 2020 — ini tahun kelima berturut-turut tingkat kejahatan menurun — ada tren yang mengkhawatirkan. Peningkatan tajam terjadi dalam cybercrime atau kejahatan siber dan distribusi foto pelecehan seks anak.

Menteri Dalam Negeri Faeser: 'Mandat yang jelas untuk mengambil tindakan'

Mengutip peningkatan 108,8% dalam distribusi pornografi anak dibandingkan dengan tahun 2020, Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan: "Tingkat mengerikan dari kekerasan seksual terhadap anak-anak adalah mandat yang jelas bagi saya untuk mengambil tindakan dengan semua konsekuensi yang mungkin. Memerangi pelecehan seksual terhadap anak-anak dan penyebaran foto dan video pelecehan keji melalui internet adalah prioritas utama."

Faeser mengatakan kepada wartawan bahwa penurunan kejahatan sebagian merupakan hasil dari investasi negara itu dalam perekrutan penegakan hukum. Dia menambahkan bahwa tujuan langsungnya adalah memperluas kemampuan Kantor Polisi Kriminal Federal (BKA) untuk memerangi distribusi gambar dan video anak-anak tersebut serta menekan penyelidik untuk lebih agresif.

Mendagri Faeser juga menyebut pihak berwenang akan meningkatkan analisis data online untuk membantu memerangi fenomena tersebut. Kerja sama dengan US National Center of Missing and Exploited Children telah membantu polisi melacak pelaku karena organisasi nirlaba AS secara teratur memberi informasi kepada polisi tentang kejahatan yang terjadi di Jerman.

Faktor lain yang memicu kenaikan tersebut, kata para pejabat, adalah fakta bahwa banyak anak dan remaja secara bebas mendistribusikan gambar eksplisit seksual anak-anak dan pelajar muda dalam grup obrolan di aplikasi seperti WhatsApp, Instagram, atau Snapchat.

Presiden BKA Münch: 'Menyaksikan perubahan struktural' dalam kejahatan

Kejahatan siber terus meningkat secara konsisten pada tahun 2021, naik 12,1% dibandingkan tahun 2020.

"Jumlah kasus kejahatan dunia maya meningkat dua kali lipat sejak 2015," kata Presiden BKA Holger Münch. "Untuk mengimbanginya, kita perlu cepat mendorong transformasi digital dalam kepolisian.''

Münch mengatakan, pihak berwenang "menyaksikan perubahan struktural" dalam kejahatan, mencatat bahwa polisi telah mendaftarkan 146.363 kasus kejahatan online tahun lalu, meskipun dia menunjukkan bahwa banyak kejahatan semacam itu tidak dilaporkan.

Kasus kekerasan dan perampokan rumah turun drastis akibat virus corona

Pihak berwenang mengatakan mereka juga menjadi lebih baik dalam memecahkan kasus kejahatan. Pada tahun 2021, 58,7% dari kasus yang dilaporkan berhasil diselesaikan. Namun, BKA mencatat bahwa penurunan dramatis dalam kasus perampokan – kejahatan yang terkenal sulit untuk dipecahkan – adalah salah satu faktornya.

Kejahatan kekerasan turun 6,8% menurut statistik; perampokan rumah turun 27,7%. Pihak berwenang mengatakan bahwa statistik terakhir adalah hasil dari banyak orang yang tetap di rumah karena pekerjaan jarak jauh dan peluang perjalanan yang terbatas - keduanya karena pandemi virus corona yang sedang berlangsung.

Statistik menunjukkan bahwa secara keseluruhan ada total 1.892.003 tersangka yang diidentifikasi tahun lalu - sekitar 75% di antaranya adalah laki-laki.

vlz/ha (AP, dpa, KNA)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait