Daging Buaya Thailand Disebut Berkhasiat Bagi Kesehatan
01:07
Sosial
13 Juli 2017
Thailand promosikan daging dan darah buaya berkhasiat bagi umur panjang. Juga masakan daging buaya dipuji bisa meredam gejala alergi dan penyakit kulit. Tidak heran, jika bisnis daging buaya kini naik drastis di Thailand.
Iklan
Dalam beberapa tahun terakhir, gastronomi dari peternakan buaya makin populer di Thailand. Masakan daging buaya diyakini berkhasiat mencegah atau memerangi penyakit kulit, alergi dan gatal-gatal. Sementara darah buaya, dipercaya bisa membuat kita berumur panjang.
Bisnis gastronomi dari peternakan buaya, sejatinya hanya usaha sampingan dari bisnis kulit buaya di Thailand yang sudah terkenal ke seluruh dunia sejak lama. Namun kini omset dari perdagangan daging buaya melejit, hingga peternak besar buaya di negeri Gajah Putih itu kewalahan memenuhi permintaan.
Sri Ayutthaya Crocodile Farm yang merupakan peternakan buaya terbesar di Thailand, menyatakan terus berusaha memenuhi permintaan pasar terhadap daging buaya. Direktur Sri Ayutthaya, Wichian Rueagnet mengatakan, beberapa tahun lalu, daging buaya tidak ada punya nilai jual di pasar. Tapi sekarang, pendapatan kami dari daging buaya saja mencapai 10 juta Baht per bulan.
Selain itu, pabrik obat yang jeli juga melihat peluang bisnis dari tren terbaru ini. Wanithai Limited misalnya, memproduksi kapsul yang berisi darah buaya, yang dipromosikan berkhasiat membuat panjang umur dan mencegah anemia. Manajer Wanithai, Wisachinee Rungtaweechai mengatakan; "Dulu khasiat daging dan darah buaya hanya diyakini sebagai mitos tradisional. Tapi kini khasiatnya terbukti secara ilmiah." Tapi ia tak menyebutkan, penelitian ilmiah mana yang mendukung promosinya itu.
Inilah Peternakan Buaya Terbesar di Dunia
Thailand adalah rumah bagi peternakan buaya terbesar di dunia. Wisatawan dapat melihat reptil raksasa ini berjemur, mengunyah ayam, atau berkerumun dan berendam di kolam.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Rumah bagi buaya
Sekitar 2 juta buaya menghuni lebih dari 1.000 peternakan buaya di Thailand, demikian data departemen perikanan Thailand. Beberapa peternakan itu dilengkapi dengan rumah pemotongan hewan dan penyamakan kulit untuk menghasilkan produk-produk mewah. Tampak dalam gambar, buaya tengah mengunyah pakan kepala ayam.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Peternakan 'All in One'
Peternakan buaya Sri Ayuthaya adalah salah satu yang terbesar di Thailand. Peternakan ini telah beroperasi selama 35 tahun. "Kami adalah peternakan ‘all-in-one’, menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat, memberi pendapatan untuk negara ini," kata Wichian Rueangnet, pemilik peternakan buaya, Sri Ayuthaya, yang memelihara sekitar 150.000 buaya.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Tak jauh dari Bangkok
Peternakan Sri Ayuthaya ini berlokasi di Provinsi Ayutthaya. Jaraknya sekitar 80 kilometer dari Bangkok, bila ditempuh dengan mobil sekitar 1,5 jam perjalanan dari ibukota Thailand itu. .
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Cina pasar terbesar
Peternakan buaya Sri Ayuthaya terdaftar dalam Konvensi Perdagangan Spesies Langka Fauna dan Flora Liar Internasional (CITES), yang memungkinkannya untuk mengekspor produk-produk dari buaya air tawar Siam, yang masuk daftar terancam punah. Cina adalah pembeli utama produk peternakan buaya ini.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Untuk produk bergengsi
Produk kulit buaya dari bThailand, jadi bahan baku yang dipasok kepada produsen merek tas dan produk kulit ternama dunia. Satu tas kulit buaya bermerk harganya sekitar 32 juta rupiah. Untuk busana atau jaket dibanderol seharga 78 juta rupiah per potong.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Dagingnya juga dijual
Daging buaya dijual seharga 100 ribu rupiah per kg. Empedu dan darah reptil ini dibuat menjadi pil karena diyakini memiliki manfaat kesehatan atau berkhasiat sebagai obat kuat. Produk tersebut dibenderol lebih mahal hingga seharga 15 juta rupiah per kg.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Baru melihat dunia
Ini foto bayi buaya yang baru menetas dari cangkangnya. Pemandangan unik ini bisa disaksikan di peternakan buaya Sriracha di provinsi Chonburi.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Sebesar telapak tangan
Seorang pekerja di peternakan Sriracha di Chonburi membantu bayi buaya yang baru menetas dari cangkangnya. Ukuran saat baru menetas hanya setelapak tangan.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Bisnis menurun
Namun industri ini telah menghadapi kemunduran karena ekspor produk kulit buaya Thailand menurun lebih dari 60 persen pada tahun 2016 menjadi 13 juta baht dari 34 juta baht pada tahun 2015.
Foto: Reuters/A. Perawongmetha
Atraksi wisata
Di kebun binatang Sriracha di Chonburi, masyarakat dan wisatawan juga bisa melihat atraksi akrobatik semacam ini. Ngeri ya? Ed: ap/as(rtr)