Sebuah video yang menunjukkan Dalai Lama mencium seorang anak laki-laki sebelumnya telah memicu reaksi keras di media sosial.
Iklan
Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, telah mengeluarkan pernyataan permintaan maaf setelah videonya mencium bibir seorang anak laki-laki memicu protes di media sosial. Dalam video itu, ia terlihat menjulurkan lidahnya dan terdengar meminta anak itu untuk menghisapnya.
Media melaporkan bahwa video tersebut diambil di pinggiran Kota Dharamshala di India utara, pada 28 Februari lalu.
Sebuah pernyataan permintaan maaf dari kantor Dalai Lama di Dharamshala, yang diterbitkan pada hari Senin (10/04), tidak mengacu pada kata-kata yang terdengar dalam video tersebut. Pernyataan permintaan maaf itu merujuk pada sebuah pertemuan, di mana seorang anak laki-laki bertanya apakah dia dapat "memeluk" sang kepala spiritual itu.
"Yang Mulia ingin meminta maaf kepada anak laki-laki itu dan keluarganya, juga teman-temannya di seluruh dunia, atas luka yang mungkin disebabkan oleh kata-katanya," kata kantor Dalai Lama.
"Yang Mulia sering menggoda orang yang dia temui dengan cara yang polos dan lucu, bahkan di depan umum dan di depan kamera. Dia menyesali kejadian itu," tambahnya.
Pada tahun 2019, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu juga sempat mendapati dirinya berada di tengah kontroversi ketika dia mengatakan dalam wawancara BBC bahwa jika penggantinya adalah seorang perempuan maka "dia harus menarik."
Dia pun meminta maaf atas komentarnya segera setelah itu.
Dalai Lama - Pemimpin Tibet di Pengasingan
Siapa tidak kenal Dalai Lama? Penerima Nobel Perdamaian itu memimpin Tibet dari pengasingan di India, setelah meletusnya pemberontakan terhadap Cina, 10 Maret 1959. DW mengajak Anda menengok kembali peristiwa tersebut.
Foto: Getty Images
Pejuang Gigih
Pemimpin spiritual Tibet penerima hadiah Nobel Perdamaian yang kharismatik, yang tanpa lelah berjuang dengan gigih menuntut otonomi tanah airnya, Tibet.
Foto: DW
Reinkarnasi
Dalai lama dilahirkan dari keluarga petani di sebuah desa kecil di utara Tibet pada tahun 1935 dengan nama Lhamo Thondub. Dalai Lama harus rela mengorbankan masa kecilnya, karena pada usia 5 tahun ia sudah menerima nama baru - Jamphel Ngawang Lobsang Yeshe Tenzin Gyatso – serta peran baru: Ia diangkat menjadi Dalai Lama ke 14.
Foto: AP
Tahta
Pada usia 13 tahun 6 bulan, Dalai Lama sudah memegang tahta tertinggi pimpinan spiritual Tibet. Sementara pendidikan untuk persiapan menjadi Dalai Lama, ia mulai ketika berusia 6 tahun. Materi yang harus ia kuasai: seni dan budaya Tibet, Bahasa Sansekerta, Kedokteran serta filosofi Budha.
Foto: AP
Hubungan dengan Cina
Setelah tentara Cina menginvasi Tibet tahun 1950, Dalai Lama menandatangani “Perjanjian 17 Pasal” pada tahun 1951. Dan Tibet menjadi negara yang berada di bawah perlindungan Cina. Beberapa waktu kemudian, Dalai Lama menjelaskan, perjanjian ini ia setujui untuk melindungi warga Tibet. Pada tahun 1954, Dala Lama kembali bertemu Mao Zedong di Beijing untuk membicarakan hubungan bilateral Tibet-Cina.
Foto: AP
Melarikan Diri
Situasi di Tibet semakin memburuk di tahun 1959. Perlawanan terhadap pendudukan Cina mencapai puncaknya pada tanggal 17 Maret 1959. Di tengah kerusuhan yang berkecamuk, Dalai Lama berhasil melarikan diri ke India, dengan berjalan kaki. Di sana ia, ia mengadakan konferensi pers, menginformasikan situasi di Tibet.
Foto: AP
Kampung Lama
Sejak mengasingkan diri di India, Dalai Lama tidak pernah sekalipun dapat mengunjungi tanah kelahirannya, Tibet. Kemungkinan besar, ia tidak akan pernah lagi menduduki singgasananya di Istana Potala di Lhasa.
Foto: AP
Kampung Baru
Dharamsala di utara India merupakan tempat perlindungan permanen bagi Dalai Lama. Di India jjuga terdapat pemerintahan Tibet di pengasingan, yang terutama mengurusi warga Tibet yang menyebrang ke India untuk bergabung dengan Dalai Lama.
Foto: DW / Nina Ritter
Perjuangan bagi Tibet
Selama masa pengasingannya, Dalai Lama tidak pernah berhenti untuk memperjuangkan kemerdekaan warga Tibet. Senjata utamanya adalah media massa. Dengan bantuan media, Tibet terangkat menjadi tema internasional. Dengan ini, Dalai Lama terus berusaha untuk menekan Cina secara politis.
Foto: AP
Nobel Perdamaian
Atas jasa-jasanya untuk mencari penyelesaian damai dalam konflik Tibet-Cina, Dalai Lama dianugrahi hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1989. Penghargaan bagi Dalai Lama ini merupakan satu pukulan bagi pihak Cina. Karena dengan hadiah yang diterimanya ini, Dalai Lama mendapatkan lebih banyak perhatian internasional.
Foto: picture-alliance/ dpa
Penghargaan AS
Nobel Perdamaian bukan merupakan satu-satunya penghargaan internasional yang diterima Dalai Lama. Pada tahun 2007, Dalai Lama menerima medali emas Kongres AS, yang diserahkan presiden Amerika Serikat kala itu, George Bush. Medali Kongres merupakan penghargaan tertinggi di Amerika Serikat terhadap warga sipil.
Foto: AP
Simpati Internasional
Di manapun Dalai Lama hadir – di sana pulalah berkumpul masyarakat banyak, seperti ketika ia hadir di Central Park, New York. Dukungan terhadap Dalai Lama bukan saja karena karisma dirinya tapi juga karena usahanya memperjuangkan otonomi bagi Tibet.
Foto: AP
Selalu Mengesankan
Meskipun Dalai Lama menyadari tugas spiritualnya, ia juga terkenal dengan senyum nakalnya dan dengan leluconnya. Pidatonya sering ia sela dengan tawa lebar.