1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dalai Lama Kunjungi Balaikota Bochum

16 Mei 2008

Jumat (17/05) yang merupakan hari kedua kunjungan Dalai Lama di Jerman, pimpinan tertinggi spiritual Tibet itu menanda-tangani buku emas di Balaikota Bochum, yang masuk negara bagian Nordrhein-Westfalen.

Dalai Lama saat konferensi pers di Balaikota Bochum (17/05)Foto: AP

Selain menanda-tangani buku emas di balaikota Bochum, dalam agenda hari kedua kunjungan Dalai Lama di Bochum, Jerman adalah bertemu dengan murid taman kanak-kanak di sebuah gereja dan berpidato di gedung kongres dengan tema hak asasi manusia dan globalisasi.

Kamis (16/05) yang merupakan hari pertama kunjungan lima harinya di Jerman, Dalai Lama beserta rombongan dan aparat keamanan menginap di sebuah hotel di Bochum. Di ruang tertutup dan dengan penjagaan ketat pimpinan spiritual Tibet itu mengadakan pembicaraan selama 30 menit dengan Perdana Menteri negara bagian Nordrhein-Westfalen, Jürgen Rüttgers. Pembicaraan yang sukses menurut Rüttgers

"Dalai Lama menginformasikan tentang dimulainya pembicaraan antara wakil-wakilnya dengan pemerintah Cina. Dalam pembicaraan itu terdapat peluang besar.“

Rüttgers menekankan pertemuan dengan Dalai Lama bukan ditujukan untuk melawan Cina dan merasa optimis pembicaraan akan dilanjutkan dan membawa pendekatan.

Sementara Dalai Lama setelah penerbangan panjang dari New Delhi berbicara sebentar kepada para jurnalis yang telah menunggunya. Ia meminta otonomi bagi Tibet dan juga menekankan dirinya terbuka untuk pembicaraan

"Itu bukan perang saudara dan juga bukan jenis perang lainnya, melainkan sebuah masalah politis. Saya yakin bahwa kami dapat melakukan pendekatan. Terima kasih. Selamat tinggal, saya harus tidur.“

Juga pimpinan Parlemen Jerman Norbert Lammert berkesempatan bertemu dengan Dalai Lama. Lammert yang juga berasal dari kota Bochum menyampaikan kekhawatirannya tentang situasi di Tibet dan kurangnya kebebasan. Pembicaraan itu bukan menyangkut kemerdekaan melainkan tentang hak asasi manusia, disampaikan Lammert

"Pembicaraan tersebut berlangsung baik dan mendasar. Dalai Lama menyampaikan kegembiraannya tentang pertemuan itu dan pembicaraan berikutnya dengan para anggota parlemen. Sebaliknya saya menjelaskan bahwa menurut keyakinan saya terdapat dukungan yang luas dari partai-partai politik di Jerman untuk upaya adanya otonomi kebudayaan dan agama.“

Selain Bochum, Mönchengladbach, Nürnberg, Bamberg dan Berlin adalah kota-kota yang akan dikunjungi Dalai Lama. Kunjungannya di Jerman kali ini dibayangi perdebatan, apakah tokoh pimpinan politik Jerman sebaiknya menemuinya secara resmi atau tidak. Menteri luar Negeri Frank Walter Steinmeier misalnya, tidak menjadwalkan pertemuan resmi dengan Dalai Lama. Namun Menteri Pembangunan Heidemarie Wieczorek-Zeul dijadwalkan bersedia menemui Dalai Lama dalam kunjungannya di Berlin. Hal yang dinilai positif oleh pimpinan Organisasi kampanye internasional untuk Tibet di Jerman, ICT, Kai Müller

"Saya pikir orang melihat bahwa tampilan secara kolektif dan juga jelas, membuat Beijing mengubah pikiran. Bukti pertama adalah berlangsungnya pembicaraan khusus informal antara warga Tibet dan Cina, yang menurut keterangan akan berlanjut. Kami membutuhkan peran pionir Jerman di tingkat internasional.“ (dk)