Dampak Fukushima Bagi Pemilu di Jerman
28 Maret 2011Perkembangan situasi di reaktor atom Fukushima menjadi sorotan harian Luksemburg Luxemburger Wort
"Situasi bencana di Fukushima mengundang pertanyaan kritis. Mengapa reaktor atom yang terletak di tepi Samudra Pasifik itu tidak dilindungi dengan pembatas gelombang yang tinggi. Juga meskipun gempa bumi berkekuatan 9 pada skala richter jarang terjadi, kekuatan dan tingginya gelombang tsunami yang dihasilkan dapat diprediksi. Apakah itu terowongan, pesawat penumpang atau jembatan gantung tanpa sistem keamanan yang sangat konservatif, bisnis komersial tidak mungkin dijalankan. Melihat tragisnya konsekuensi, tampaknya sesuatu yang gegabah, jika gelombang setinggi 10 meter menghancurkan tembok setinggi 7 meter dan membanjiri agregat listrik darurat yang dipasang. Teknologi tinggi yang penuh perhitungan berbeda kelihatannya. Juga dalam politik informasi pemerintah Jepang dan perusahaan operator reaktor Tepco tidak gemilang. Upaya mengatasi ancaman peleburan inti atom berpacu dengan waktu. Selama ini pakar Rusia dengan pengalaman bencana Chernobyl-nya menunggu telefon dari Tokyo."
Pengaruh bencana atom di Fukushima terhadap pemilu di negara bagian Jerman Baden-Württemberg yang digelar Minggu lalu, dikomentari harian Jerman Rhein Neckar Zeitung
"Di Jepang bumi berguncang, tsunami merusakkan reaktor atom dan dampak di Asia Timur ini melimbas sebuah partai pemerintah yang telah memerintah hampir 60 tahun di Baden-Württemberg Jerman. Pemenang pemilu sudah jelas Partai Hijau. Sebuah partai yang terbentuk 30 tahun lalu dari gerakan anti atom, menjadi partai yang paling terpercaya untuk keluar dari era nuklir."
Mengenai hasil pemilu di Baden-Württemberg harian Belanda de Volksrant menulis
"Pemilu di negara bagian terpenting Jerman menjadi pernyataan menentang politik nuklir nasional. Pemerintah koalisi Kristen Demokrat dan Liberal yang merupakan pembela energi nuklir, mengalami kekalahan. Partai Hijau keluar sebagai pemenang besar. Kanselir Jerman Angela Merkel kehilangan salah satu tonggak regional terpenting pemerintahannya. Pergantian di Baden-Württemberg juga mengisyaratkan perubahan mendalam di Jerman. Negara bagian itu terkenal akan persentase pemilih yang tinggi pada kelompok menengah yang konservatif. Dan justru pada kelompok inilah terjadi perubahan tradisi pemberian suara."
Terakhir harian Italia Corriere della Sera berkomentar
"Setelah bencana Fukushima Angela Merkel beberapa hari lalu memutuskan mengubah politik nuklir Jerman. Oktober lalu ia masih memutuskan memperpanjang masa operasi 17 reaktor atom, satu pekan lalu ia berubah pendapat. Namun pemilih tidak mempercayainya. Pemilih tidak mengubah pendapat pada menit terakhir, melainkan memilih partai yang sejak dulu sudah anti atom. Pelajaran politik untuk semua bahwa perubahan hanya satu pekan sebelum pemilu penting membuat warga yang semakin terinformasi dengan baik menjadi skeptis. Mereka lebih memilih aktif dalam berpartisipasi untuk keputusan penting di negaranya.
Dyan Kostermans/dpa/AFP
Editor: Hendra Pasuhuk