Dampak Perubahan Iklim, Kebakaran Besar Landa Yunani
4 Agustus 2021
Layanan darurat mengevakuasi warga di pinggiran utara ibu kota Yunani, Athena, setelah terjadi kebakaran baru pada Selasa (03/08) malam. Angin kencang dan panas terik menyulitkan upaya penyelamatan tim SAR.
Iklan
Petugas pemadam kebakaran Yunani berjuang memadamkan api kebakaran besar di luar ibu kota, Athena, pada Rabu (04/08). Ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Yunani saat ini tengah menghadapi gelombang panas terburuk selama lebih dari tiga dekade. Suhu ekstrem telah memicu ratusan kebakaran di seluruh negeri. Layanan darurat berpacu dengan waktu untuk memadamkan api pada Selasa (03/08) malam ketika api melalap daerah perumahan di pinggiran kota.
Ribuan penduduk di Dionysos, pinggiran utara Athena, diperintahkan untuk mengungsi. Petugas damkar mengecek setiap rumah untuk memastikan tidak ada warga yang tersisa.
"Di belakang kita ada neraka," teriak seorang warga dari mobilnya kepada wartawan di tempat kejadian.
Athena hadapi "jam kritis" saat suhu melonjak
Kepala Perlindungan Sipil Yunani Nikos Hardalias mengatakan kebakaran itu "sangat berbahaya" dan diperparah oleh angin kencang dan panas terik. Suhu di Athena melonjak hingga 45 Celsius. "Ada jam-jam genting," kata Hardalias. "Negara kita sedang mengalami salah satu gelombang panas terburuk dalam 40 tahun terakhir."
"Karena gelombang panas akan terus berlanjut dalam beberapa hari mendatang, harap hindari aktivitas apa pun yang dapat memicu kebakaran," imbaunya.
Pihak berwenang melaporkan sejauh ini tidak ada korban cedera serius akibat kebakaran hutan sekitar Athena, yang diyakini oleh pejabat pemerintah, memiliki kaitan langsung dengan perubahan iklim
Cuaca Ekstrem Mematikan Kejutkan Dunia
Dari Jerman, Kanada hingga Cina, gambar-gambar dramatis dari dampak buruk cuaca ekstrem telah mendominasi kepala berita baru-baru ini. Apakah krisis iklim yang menjadi penyebabnya?
Foto: AFP/Getty Images
Banjir bandang dahsyat di Eropa
Banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya ini disebabkan oleh hujan lebat selama dua hari berturut-turut. Aliran air yang sempit meluap menjadi amukan banjir hanya dalam hitungan jam dan menghantam perumahan warga. Sedikitnya 209 orang tewas di Jerman dan Belgia. Upaya pemulihan rumah, bisnis, dan infrastruktur yang rusak diperkirakan menelan biaya miliaran euro.
Foto: Thomas Lohnes/Getty Images
Musim hujan ekstrem
Banjir juga melanda sebagian wilayah di India dan Cina bagian tengah. Hujan turun sangat lebat, bahkan lebih deras dari yang biasanya turun di musim hujan. Para ilmuwan memperkirakan bahwa perubahan iklim akan menyebabkan curah hujan yang lebih sering dan intens, karena udara yang lebih hangat menahan lebih banyak air, sehingga menciptakan lebih banyak hujan.
Foto: AFP/Getty Images
Banjir menggenangi Cina bagian tengah
Curah hujan yang memecahkan rekor selama berhari-hari menyebabkan banjir dahsyat di seluruh provinsi Henan, Cina, pada akhir Juli. Puluhan orang tewas, ratusan ribu lainnya mengungsi, dan banyak warga masih dilaporkan hilang. Di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan, warga terjebak di rel kereta bawah tanah ketika banjir datang. Daerah pedesaan dilaporkan terkena dampak lebih parah.
Foto: Courtesy of Weibo user merakiZz/AFP
Rekor suhu panas di AS dan Kanada
Suhu yang semakin panas juga menjadi lebih umum terjadi. Seperti di negara bagian Washington dan Oregon di AS dan provinsi British Columbia di Kanada pada akhir Juni lalu. Ratusan kematian terkait suhu panas dilaporkan terjadi di sana. Desa Lytton di Kanada bahkan mencatat suhu tertinggi hingga 49,6 Celcius.
Foto: Ted S. Warren/AP/picture alliance
Kebakaran hutan memicu badai petir
Gelombang panas mungkin sudah berakhir tetapi kondisi kering telah memicu salah satu musim kebakaran hutan paling intens di Oregon, AS. Kebakaran yang dijuluki Oregon’s Bootleg Fire itu menghanguskan area seluas Los Angeles hanya dalam waktu dua minggu. Saking besarnya, asap dari kebakaran dilaporkan sampai ke New York.
Foto: National Wildfire Coordinating Group/Inciweb/ZUMA Wire/picture alliance
Amazon mendekati ‘titik kritis’?
Brasil bagian tengah dilaporkan mengalami kekeringan terburuk dalam 100 tahun, sehingga meningkatkan risiko kebakaran dan deforestasi lebih lanjut di hutan hujan Amazon. Menurut para ilmuwan, sebagian besar wilayah tenggara Amazon telah berubah fungsi dari yang awalnya menyerap emisi, kini berubah menjadi memancarkan emisi CO2, menempatkan Amazon lebih dekat ke ‘titik kritis’.
Foto: Andre Penner/AP Photo/picture alliance
‘Di ambang bencana kelaparan’
Setelah bertahun-tahun alami kekeringan, lebih dari 1,14 juta orang di Madagaskar mengalami kerawanan pangan. Beberapa dari mereka terpaksa memakan kaktus mentah, daun liar, dan belalang, dalam kondisi yang mirip seperti ‘wabah kelaparan’. Nihilnya bencana atau konflik membuat situasi di sana disebut sebagai kelaparan pertama dalam sejarah modern yang semata-mata disebabkan oleh perubahan iklim.
Foto: Laetitia Bezain/AP photo/picture alliance
Melarikan diri dari bencana
Tahun 2020, jumlah orang yang melarikan diri dari konflik dan bencana alam mencapai level tertinggi dalam 10 tahun. Jumlah orang yang berpindah di dalam negera mereka sendiri mencapai rekor 55 juta, sementara 26 juta lainnya melarikan diri hingga melintasi perbatasan. Sebuah laporan dari pemantau pengungsi pada bulan Mei menemukan tiga perempat dari pengungsi internal adalah korban cuaca ekstrem.
Foto: Fabeha Monir/DW
London terendam banjir
Tidak hanya negara-negara di Eropa utara, Inggris juga dilanda banjir bandang. Beberapa bagian London dibanjiri oleh air yang naik dengan cepat karena hujan lebat dalam satu hari. Stasiun kereta bawah tanah dan jalan-jalan juga terendam banjir. Menurut Wali Kota London Sadiq Khan, banjir bandang menunjukkan bahwa “bahaya perubahan iklim kini bergerak lebih dekat ke rumah.”
Foto: Justin Tallis/AFP/Getty Images
Yunani ‘meleleh’ akibat gelombang panas
Sementara negara-negara di Eropa utara mengalami banjir, negara di bagian selatan seperti Yunani justru dicengkeram oleh gelombang panas di awal musim panas. Di minggu pertama bulan Juli, suhu melonjak hingga 43 derajat Celcius. Tempat-tempat wisata seperti Acropolis terpaksa ditutup pada siang hari, sementara panas ekstrem memicu kebakaran hutan di luar kota Thessaloniki.
Foto: Sakis Mitrolidis/AFP/Getty Images
Sardinia dilanda kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya
“Ini adalah kenyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Sardinia,” kata Gubernur Sardinia Christian Salinas tentang kebakaran hutan di sana. “Sejauh ini, 20.000 hektar hutan yang mewakili sejarah lingkungan selama berabad-abad di pulau kami telah hangus menjadi abu," tambahnya. Sedikitnya 1.200 orang dievakuasi akibat kebakaran tersebut. (gtp/hp)
Foto: Vigili del Fuoco/REUTERS
11 foto1 | 11
Langkah selanjutnya untuk krisis karhutla
Operator jaringan nasional memperingatkan, pasokan listrik ibu kota bisa "terancam terputus total" setelah bagian dari sistem transmisi dimatikan. Para pejabat berharap embusan angin kencang akan segera mereda, sehingga memungkinkan pesawat pemadam api melanjutkan operasi mereka.
"Jika angin tidak bertiup, pesawat dapat memberikan solusi akhir," kata Gubernur Regional Giorgos Patoulis kepada televisi pemerintah ERT.
Yunani bukan satu-satunya negara yang dilanda kebakaran hutan mematikan musim panas ini. Italia, Turki, dan Albania juga terkena dampak serangkaian kebakaran yang dipicu oleh suhu tinggi dan kekeringan yang melanda di musim panas.