Hingga kini tak ada yang tahu bagaimana sosok masadepan. Tapi para ilmuwan selalu berusaha membuat prognosa mengenai apa yang bisa terjadi di masa depan. Padahal banyak ramalan meleset gara-gara anomali parameter.
Iklan
Dampak Signifikan Ramalan Masa Depan
04:01
Alexis Bouvard punya visi ke depan. Tahun 1821 ia meramalkan, harusnya ada sebuah planet lain di dekat Uranus. Pergerakan Uranus mengorbit matahari, tidak sesuai dengan hukum Kepler.
Pada saat Bouvard melontarkan prediksi, belum ada teknologi untuk membuktikannya. Seiring majunya teknologi, dan dengan penemuan Neptunus 25 tahun kemudian, ramalan Bouvard terbukti.
Pakar kimia Rusia Dimitri Mendelejew pada 1870 menyusun sistem periodik. Di zaman itu, belum semua elemen kimia ditemukan. Dimana tidak ada elemen yang cocok dengan periode itu, ia mengosongkan kolomnya.
Mendelejew meramalkan, di masa depan kolom elemen kosong akan terisi. Ramalan ini menjadi keniscayaan, karena dalam ilmu alam semua berbasis hukum keteraturan.
Ramalan Kesehatan Menurut Bulan Lahir
Percayakah Anda kalau bulan lahir memiliki kaitan dengan kesehatan? Para Ilmuwan mencoba membuktikannya.
Foto: Fotolia/naftizin
Alergi Susu dan Makanan
Riset yang diterbitkan journal ilmiah, Allergy menyebutkan, anak-anak yang terlahir pada musim gugur atau September, Oktober, November memiliki risiko 30 persen sampai 90 persen terkena alergi susu, telur dan kacang dibanding anak-anak yang lahir di luar bulan-bulan tersebut. Anak yang lahir pada musim gugur biasanya cenderung kekurangan Vitamin D sehingga membuat badan gampang alergi.
Foto: Fotolia
Asma
Mereka yang berulang tahun pada musim gugur juga memiliki risiko 13 persen terserang asma, ketimbang yang lahir pada musim semi. Riset pada 2013 yang dilakukan ilmuan dari Taiwan menemukan bayi yang terkena cuaca dingin selama beberapa bulan bisa memicu tubuh gampang terkena alergi hingga menyebabkan asma.
Bibit, Bebet, Bobot
Anda boleh tidak percaya. Analisa dari tim peneliti di University of Notre Dame menyebutkan bayi yang lahir pada musim dingin atau Desember, Januari dan Februari biasanya berasal dari ibu yang tidak menikah dengan ekonomi pas-pasan. Sedangkan perempuan yang berasal dari keluarga kaya dan berpendidikan, akan cenderung melahirkan anak diluar musim itu.
Foto: Tasnim
Kidal
Penelitian yang baru-baru ini dilakukan di Jerman menemukan, bayi laki-laki yang lahir antara bulan November hingga Januari potensi untuk kidal lebih besar dibanding bayi laki-laki yang lahir pada bulan lain. Penyebabnya, pada bulan-bulan tersebut kadar T dalam hormon testosteron sedang tinggi-tingginya sehingga bisa menghambat pematangan otak kiri.
Foto: imago/epd
Limfoma non-Hodgkin
Riset yang dipublikasi International Journal of Cancer 2014 menemukan, orang yang lahir pada musim semi, yakni sekitar Maret sampai Mei, memiliki potensi 25 persen untuk memperbesar limfoma non-Hodgkin dibandingkan mereka yang lahir pada bulan September sampai November. Lymphoma Hodgkin adalah kanker pada sistem limfatik, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Foto: picture alliance/blickwinkel
Penyakit Autoimun
Studi yang dilakukan tim peneliti BMC Medicine pada 2012 menemukan, penyakit autoimun diantaranya multiple sclerosis, rheumatoid arthritis, dan kolitis ulserativa acap menyerang mereka yang lahir pada bulan April. Para peneliti tidak tahu persis apa penyebabnya, tapi mereka menilai itu kemungkinan terkait dengan rendahnya tingkat vitamin D selama trimester ketiga kehamilan.
Foto: joloei - Fotolia
Meloma
Sebuah studi terbaru dan diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology menemukan, orang yang lahir pada musim semi berpotensi 21 persen terserang melanoma daripada mereka yang lahir di musim gugur. Para peneliti menilai, bayi-bayi tersebut kemungkinan terpaparan sinar UV yang lebih tinggi selama beberapa bulan pertama hidup mereka. Melanoma adalah sejenis kanker kulit.
Foto: Fotolia/soupstock
Bunuh Diri
Orang yang lahir pada akhir musim semi ke awal musim panas lebih berisiko untuk melakukan bunuh diri dibandingkan mereka yang lahir pada bulan-bulan lainnya. Kesimpulan itu, diperoleh dari sebuah studi pada 2010 oleh tim peneliti dari Hungaria. Para peneliti percaya, hal itu mungkin disebabkan interaksi yang kompleks antara musim kelahiran dan berbagai neurotransmitter dalam tindakan bunuh diri.
Foto: Fotolia/poco_bw
Berkacamata
Orang yang lahir pada musim panas, juga cenderung berkacamata. Penyebabnya, mereka yang berulang tahun pada musim panas, 17 persen berpeluang terkena miopia atau rabun jauh, dibandingkan dengan mereka yang lahir pada musim dingin. Kesimpulan ini, ditemukan oleh tim riset dari Inggris. Para peneliti menilai, hal ini kemungkinan ada hubungannya dengan perbedaan musim atau suhu.
Foto: Adam Berry/Getty Images
Emosional
Mereka yang lahir pada musim panas atau Juni, Juli dan Agustus cenderung temperamental dan suasana hatinya lekas berubah-ubah. Para peneliti dari European College of Neuropsychopharmacology menemukan, hal itu disebabkan oleh sistem kerja neurotransmitter, yang terpengaruh oleh nutrisi, kuman, udara, cahaya dan suhu ketika bayi berada dalam kandungan tak lama lahir. sumber : www.menshealth.com
Foto: Fotolia/Gina Sanders
10 foto1 | 10
Parameter sosial dan ekonomi yang tak pasti
Di bidang ekonomi lebih sulit. Pakar ekonomi Professor Thomas Bauer membuat analisa konjungktur dan ramalan kependudukan. Artinya ia bekerja dengan banyak parameter tak pasti.
Prof. Thomas Bauer, pakar ekonomi dari Leibniz-Institut untuk riset ekonomi di Essen menjelaskan: "Jika saya meramalkan sesuatu, yang waktunya dekat, saya punya banyak informasi, untuk membuat ramalan bagus. Tapi jika waktunya jauh di masa depan, kemungkinan ramalan meleset amat besar. Ramalan memicu perubahan perilaku, yang membuat ramalan tidak berlaku lagi."
Ini sering menggiring pada prognosa yang salah. Contohnya, "Club of Rome" pada 1972 meramalkan habisnya semua sumber energi fosil pada tahun 2000. Pada perubahan milenal, diprediksi tidak akan ada lagi minyak, gas dan batubara. Atau ramalan Brexit. Hingga sesaat sebelum referendum ditutup, diramakan Inggris akan tetap berada dalam Uni Eropa. Sebuah kekeliruan ramalan.
Lakunya Bisnis Dukun & Peramal di Afghanistan
Patah hati, sakit, dipecat. Di tangan dukun atau peramal di Afghanistan problem tersebut bisa diatasi. Meski dikecam para dokter dan ulama, tradisi ratusan tahun itu marak di Afghanistan. Ulama menilainya sebagai musrik.
Foto: 3rd Eye/Reza Sahel
Semua masalah ada jalan keluarnya
Mulai dari patah hati, problem rumah tangga, masalah di tempat kerja hingga penyakit, bagi dukun atau peramal di Afghanistan yang dikenal dengan sebutan:"tawiz newis" pasti ada jalan keluarnya. Bisnis perdukunan atau “orang pintar“ hidup sejak ratusan tahun lalu di negara yang dililit perang ini. “Tawiz newis" bisa dijumpai di setiap wilayah di Afghanistan.
Foto: 3rd Eye/Musafer
Apa alasan pergi ke dukun?
Ada banyak alasan orang pergi ke “orang pintar“. Tapi menurut salah seorangu dukun, yang paling sering alasannya adalah: ingin mendapat pekerjaan, ingin sembuh dari penyakit, dan yang terutama dari semuanya yaitu berkonsultasi soal percintaan, baik gara-gara jatuh cinta, patah hati maupun goyahnya mahligai pernikahan.
Foto: 3rd Eye/Reza Sahel
Tempat praktik
Rata-rata, para “Tawiz newis" tak buka praktik di bangunan atau ruang yang nyaman. Kebanyakan cuma menggelar lapak di pinggir jalan. Modalnya hanya meja tua yang dilengkapi dadu, kitab-kitab tua dan jimat untuk alat meramal lainnya.
Foto: 3rd Eye/Reza Sahel
Peramal bekerja, pelanggan bersabar
Para pelanggan yang datang juga tak banyak mengeluh dengan kurang nyamannya ‘tempat praktik ramal’ tersebut. Tamu biasanya duduk di kursi kecil atau di tanah, sementara sang peramal sibuk mencari mantera ataupun aji-ajian pemecah masalah dari kitab tuanya.
Foto: 3rd Eye/Reza Sahel
Apakah mujarab?
Salah seorang perempuan pelanggan mengisahkan, tadinya ia punya masalah rumah tangga dengan sang suami. Lalu minta bantuan ke dukun atau tukang ramal. Sang dukun membekalinya dengan doa-doa yang dianggap pas dengan masalah yang dihadapi. Doa-doa itu disimpan dalam amplop. Setelahnya, pelanggan mengaku hubungannya dengan sang suami kembali mesra.
Foto: 3rd Eye/Musafer
Membantu prestasi akademik
Seorang remaja putri asal Kunduz juga amat yakin dengan kehebatan peramalnya. Siswi sekolah itu bahkan percaya peramal atau dukun bukan hanya mampu mengatasi masalah percintaannya, namun juga membantunya meningkatkan konsterasi belajar agar bisa berprestasi di sekolah.
Foto: 3rd Eye/Musafer
Jangan lupa bayar
Para peramal ini dianggap penuh pengertian, mau mendengarkan dengan sabar masalah pelanggannya. Tapi tentu saja ada imbalannya. Imbalan yang royal, menurut para dukun atau peramal, bisa menaklukan roh jahat.
Foto: 3rd Eye/Reza Sahel
Tak berhasil, salahkan faktor lain
Seorang perempuan asal Kabul bernama Zarlashat menceritakan, ibu mertuanya meminta bantuan kepada dukun agar anak perempuannya mendapatkan suami. Tapi tak berhasil. Ketika ibu mertua komplain pada dukun, dukun menjawab, itu karena menantu perempuannya, yakni saya, jahat. Saya sebagai menantu perempuan yang disalahkan dukun. Jadinya saya sering digebukin ibu mertua, tuturnya.
Foto: 3rd Eye/Reza Sahel
Kurang layanan kesehatan dan psikologi
Tumbuhnya kepercayaan pada dukun atau peramal menurut para dokter di Afghanistan, dipicu nyaris tidak adanya layanan konsultasi psikologi. Banyak orang, terutama perempuan membutuhkan seseorang yang mendengarkan keluhan mereka. Kekosongan besar ini diisi dukun.
Foto: AFP/Getty Images
Ulama mengecam
Bukan cuma para dokter di Afghanistan yang tak senang dengan menjamurnya perdukunan. Para ulama menganggap kegiatan yang dilakukan para peramal dan dukun sebagai musrik. Kecaman itu tak menyurutkan tradisi ratusan tahun ini. Justru akibat konflik bersenjata berkepanjangan, warga lebih menaruh kepercayaan pada "tawiz newis".
Foto: 3rd Eye/Reza Sahel
10 foto1 | 10
Inilah mengapa ramalan ekonomi atau sosial kerap tidak tepat. Pasalnya banyak faktor dan perubahan yang saling mempengaruhi. Prof. Thomas Bauer menjelaskan lebih jauh: "Tentu saja, ramalan akan meleset, jika terjadi peristiwa tak terduga. Pecahnya gelembung properti di Amerika, bencana alam, atau konflik politik di negara tujuan ekspor penting. Semua peristiwa yang tidak diduga ini, membuat prognosa jadi meleset".
Fenomena tak terduga
Para ilmuwan menjulukinya "Angsa Hitam", sebagai simbol dari peristiwa yang sangat langka dan tidak terduga. Fenomena ini membuat semua ramalan meleset, atau bahkan membuat dunia gempar, contohnya bencana alam.
Tapi manusia tetap besikukuh dan yakin pada ramalan. "Kita perlun progonosa sebagai orientasi bagi masa depan. Agar bisa memperoleh keamanan perencanaan", ujar Prof Bauer.
Akan tetapi: Prognosa perubahan iklim, misalnya ancaman badai pasir yang bisa menghancurkan kota yang kita huni, tidak memicu perubahan perilaku. Penyebabnya, ramalan ini berada di luar pemahaman awam, bahwa dunia sedang berubah drastis. Dan itu berarti perubahan dramatis seluruh kehidupan umat manusia.
Penyebab lainnya, manusia berharap, ramalan tidak 100 persen tepat. Itu juga benar, karena sering hal tak diduga ikut memainkan peranan.
(DWInovator)
Baba Vanga - Nostradamus dari Balkan
Namanya kembali mencuat karena ia pernah meramalkan satu pertempuran besar, yang kini dikaitkan dengan sepakterjang Islamic State. Baba Vanga juga pernah memperingatkan bahwa Eropa akan mengalami kerusuhan pada 2016.
Foto: picture-alliance/dpa/esa
Kejadian yang Mengubah Visinya
Terlahir dengan nama Vangelia Pandeva Dimitrova pada 31 Januari 1911, Baba Vanga meninggal pada 11 Agustus 1996 di Sofia, Bulgaria. Ia menjalani kehidupan normal sebagai gadis biasa, sampai satu kejadian yang mengubah hidupnya. Menurut cerita, suatu hari angin kencang mengangkat dan menghempaskannya di tengah lapangan. Saat bangkit, matanya tertutupi pasir dan debu yang membuatnya menjadi buta.
Foto: picture-alliance/epa/V. Gilotay
Peramal yang Dihormati
Seperti halnya peramal Perancis Nostradamus, Baba Vanga juga merupakan seorang peramal yang dihormati di sebagain Eropa, terutama wilayah Balkan, dan juga di Rusia. Baba Vanga tidak pernah mengatakan secara persis peristiwa yang akan terjadi. Ia hanya menyampaikan pertanda. Selama hidupnya ia telah mengutarakan berbagai nubuat, beberapa telah terbukti dan beberapa masih ditunggu kebenarannya.
Foto: picture-alliance/epa/V. Gilotay
2001
Pada tahun 1989, Baba Vanga memperingatkan Amerika Serikat akan datangnya satu malapetaka suatu hari. "Horror, horror! Brethern di Amerika akan runtuh setelah diserang oleh burung-burung baja. Serigala akan melolong dalam semak dan darah tak berdosa akan mengalir.” Tahun 2001, gedung kembar World Trade Center hancur akibat hantaman dua pesawat terbang.
Foto: AP
2004
Ramalan Baba Vanga tentang ombak raksasa yang akan menghempas kota serta manusia dan menenggelamkan segala sesuatu dianggap sebagai ramalan tentang gempa dan tsunami di Samudera Hindia, yang meluluhlantakkan Banda Aceh, di tahun 2004.
Foto: AFP/Getty Images/Joel Sagget
2016
Kerusuhan besar akan terjadi. Eropa akan menghadapi serangan militan Islam.
Foto: Colourbox/krbfss
2018
Cina akan menjelma menjadi kekuatan baru di dunia, menggeser Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
Foto: Reuters/H. Kang
2023
Orbit Bumi akan berubah.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online/Saurer
2028
Akan ditemukan satu sumber energi baru. Kekurangan energi akan tidak menjadi masalah lagi, tapi kelaparan yang melanda umat manusia. 18535663
Foto: imago/Science Photo Library
2033
Tingkat permukaan air laut akan naik. Dan gunung-gunung es di Kutub akan mencair.
Foto: Reuters/P. Askin
2043
Eropa akan menjadi kekhalifahan dengan Roma, Italia, sebagai ibukotanya.
Foto: Getty Images/AFP/F. Monteforte
2046
Organ tubuh berhasil diproduksi dan diperjualbelikan. Bukan menjadi masalah lagi bagi para pasien yang harus menjalani transplntasi organ.
Foto: Getty Images
2066
Amerika Serikat berhasil menciptakan senjata baru yang bisa mengubah iklim. Dengan senjata ini Roma ditaklukkan.
Foto: Reuters/M.Sezer
2100
Tercipta satu matahari baru yang akan menerangi belahan bumi lain yang gelap.
Foto: Getty Images/AFP/C. Stache
2111
Manusia berhasil menciptakan "sesamanya", yaitu manusia robot.
Foto: Reuters
2130
Manusia membangun koloni di bawah laut. Dan pada tahun 2195, koloni ini berevolusi, makanan dan energi berlimpah.
Foto: picture-alliance/dpa/Film
2170
Akan berlangsung kemarau panjang. Bencana kekeringan melanda Bumi.
Foto: Reuters/B. Kelly
2196
Benua Asia dan Eropa menjadi satu dan akan membentuk generasi baru manusia.
Foto: MNStudio - Fotolia
2201
Suhu akan menurun drastis, Bumi semakin dingin.
Foto: Colourbox
2288
Perjalanan melewati batas waktu akan memungkinkan. Manusia Bumi akan menjalin kontak dengan makhluk asing.
Foto: picture-alliance/AP/Plinio Lepri
2480
Dua matahari buatan akan bertabrakan. Kegelapan menyelimuti Bumi.
Foto: PiLensPhoto - Fotolia.com
3005
Akan terjadi perang di planet Mars, yang akan mengubah lintasan planet.