Dari klaim kemenangan oleh Prabowo Subianto hingga masalah suku pedalaman yang kian tertinggal. Kami rangkum bagaimana media asing soroti pemilu serentak 2019 di Indonesia.
Iklan
Sejumlah media asing menyoroti jalannya pemilu presiden dan legislatif yang dilaksanakan secara serentak di Indonesia, Rabu (17/04).
Media berbahasa Jerman seperti Spiegel, Zeit dan Tagesscgau ramai-ramai memberitakan kemungkinan besar kandidat nomor 01 yaitu Joko Widodo akan terpilih kembali menjadi Presiden Republik Indonesia untuk periode 2019-2024.
Spiegel menuliskan bahwa Jokowi sering dikritik karena perhatiannya yang terlalu sedikit bagi penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia dan makin meluasnya korupsi.
Die Zeit menuliskan karena mayoritas berpenduduk Muslim, pemilu kali ini juga memiliki persiapa khusus yaitu dengan adanya tinta halal yang dipakai utnuk menandai jari pemilih pascapencoblosan.
WNI yang tinggal Jerman mendatangi tiga Tempat Pemungutan Suara yang disediakan oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Berlin, Hamburg dan Frankfurt pada Sabtu (13/04), untuk tunaikan hak demokrasi mereka.
Foto: DW/S. Caroline
Warga antusias
Suhu udara yang hanya empat derajat celcius di Frankfurt tidak membuat antusiasme warga surut untuk mendatangi TPS.
Foto: DW/C. Kusumawati
Pemilih di Hamburg
Surat suara yang tersedia di TPS di Hamburg berjumlah 1.035 sudah dengan surat cadangan 2% dari kebutuhan DPT TPS.
Foto: KJRI Hamburg
Dubes Indonesia untuk Jerman ikut memilih
Dubes Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, memasukkan surat suaranya ke kotak suara di TPSLN di Berlin.
Foto: DW/S. Caroline
Contoh surat suara
Contoh surat suara untuk pemilihan calon anggota legislatif berikut cara pemilihan yang dianggap sah.
Foto: DW/G. Anggasta
Surat suara tersegel
Logistik pemilu termasuk surat suara yang masih tersegel siap menanti para pemilih yang berhak mencoblos pada Sabtu (13/04) di Jerman.
Foto: DW/S. Caroline
Antusiasme pemilih muda
TPS di Berlin banyak didatangi kaum muda dan para pelajar Indonesia, slaah satunya yaitu Giovenny Rebeccamari Winardi (20) pelajar di Technische Universität Berlin.
Foto: DW/S. Caroline
Persiapan di TPS sejak dini hari
Berdasarkan pengamatan tim Deutsche Welle, panitia sudah terlihat membangun TPS mulai pukul 5 pagi waktu setempat. Berbagai logistik pemilu hingga makanan juga mulai dipersiapkan.
Foto: DW/G. Anggasta
Pemilu serentak
Dalam pemilu kali ini, warga memilih calon presiden dan wakil presiden sekaligus anggota legislatif. (Teks dan Foto: Arti Ekawati, Anggatira Gollmer, Sorta Caroline, Geofani Anggasta, Caesaria Kusumawati)
Foto: DW/G. Anggasta
8 foto1 | 8
Frankfurter Rundschau menulis kalau kemenangan Jokowi adalah kemenangan kalangan Islam moderat melawan Prabowo yang didukung oleh kaum konservatif.
"Banyak orang Indonesia mengharapkan presiden untuk mengurus masalah sehari-hari dan memerangi kemiskinan," tulis Frankfurter Rundsschau yang mengutip salah seorang warga berjilbab yang mengatakan bahwa baginya, Islam atau tidak bukan masalah, yang penting pemimpin terpilih bisa memperbaiki pendidikan bagi anak-anaknya.
Sejumlah media berbahasa Inggris seperti Aljazeera, New York Times, Times dan Reuters menurunkan berita keunggulan perolehan suara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin berdasarkan hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei.
Reuters juga mengatakan kemenangan Jokowi dapat membuka pintu yang lebih lebar lagi bagi para investor.
Klaim kemenangan dan tentang cegukan
The Guardian dan South China Morning Post menyoroti Prabowo yang mengklaim kemenangan, meski hitung cepat di sejumlah lembaga survei yang kredibel menunjukkan hasil sebaliknya.
Media ini mengutip pernyataan Prabowo yang mengatakan dirinya menang pemilu berdasarkan data sementara dari sebuah exit poll internal yang mengklaim bahwa ia memperoleh 62 persen suara.
"Ini bukan kali pertama Prabowo mengklaim dirinya sebagai pemenang sah dari kompetisi perebutan jabatan kepresidenan," tulis The Guardian.
Absennya Sandiaga Uno dalam pernyataan kemenangan Prabowo karena cegukan juga disoroti oleh The Guardian.
Menariknya, Media Australia, ABC, pada Selasa (16/04) yaitu tepat satu hari sebelum pelaksanaan pemilu pernah menurunkan artikel yang berharap tidak akan ada kejutan-kejutan berupa cegukan dalam pelaksanaan pemilu di Indonesia.
Siapa pun pemenangnya, suku asli pedalaman kalah
Media berbahasa Inggris lain, foreignpolicy.com, menulis bahwa pemilu kali ini tidak akan banyak membawa perubahan kepada kehidupan para suku asli di pedalaman Indonesia, terutama dalam sektor agraria.
Dayak Iban yang berada di pedalaman Kalimantan tidak lagi memiliki akses yang luas terhadap hutan, karena tanah adat mereka banyak yang telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit, tulis media itu.
Pemerintah Indonesia pun dinilai tidak optimal dalam mengakui dan menghormati wilayah-wilayah adat yang kemudian berkembang menjadi konflik agraria.
Selain itu, disebutkan pula bahwa Islam adalah kartu penting untuk memenangkan pemilu di Indonesia.
TPS Unik Meriahkan Proses Pemungutan Suara Pada Pemilu 2019
Agar warga lebih antusias dalam memberikan suaranya pada Pemilu 2019, sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) berlomba percantik diri. DW kunjungi sejumlah TPS di tanah air.
Foto: DW/M. R. Djafar
Superhero Avengers meriahkan TPS
TPS di Kelurahan Sempidi, Kabupaten Badung, di Bali ini mengusung tema Superhero. Para superhero dari Marvel ini siap “mengamankan“ jalannya proses pemungutan suara dari belakang bilik suara. TPS ini mencatat ada sebanyak 294 peserta pemilu yang terdaftar pada Data Pemilih Tetap (DPT).
Foto: DW/K. Surya Sanjaya
Semangat berantas plastik
Panitia TPS 10 ini sengaja memgusung tema superhero sebagai pahlawan yang akan berjuang memerangi sampah plastik. Warga juga dibekali dengan tas belanja di akhir pencoblosan. Bali menargetkan kurangi sampah plastik hingga 70 persen melalui Pergub yang berlaku sejak 1 Januari 2019.
Foto: DW/K. Surya Sanjaya
Tampil maksimal dengan baju adat
TPS di Sulawesi Selatan ini makin meriah dengan lantunan lagu-lagu nasional sepanjang proses pemungutan suara. Para panitia baik wanita dan pria di TPS 04 di Kelurahan Bombongan, Tana Toraja ini juga tampil maksimal dengan baju adat Toraja. Ada sebanyak 225 DPT di TPS ini.
Foto: DW/J. Tonapa
TPS ala pengantin
Masih dari Sulawesi Selatan, panitia di TPS 03 kelurahan La’latang, Kecamatan Tallo tak mau lewatkan pesta demokrsi lima tahunan ini tanpa kehadiran pakaian adat suku Bugis. TPS juga mendapat dekorasi berupa pernak-pernik ala pengantin Bugis.
Foto: DW/N. Amir
TPS berwarna emas
Warna emas tak hanya mendominasi dekorasi, tapi juga busana panitia. Seluruh panitia pria menggunakan Songkok atau penutup kepala pria dan dilengkapi dengan sarung sutra Bugis. Sebanyak 306 warga terdaftar jadi pemilih tetap di sini.
Foto: DW/N. Amir
Naga lambang kekuatan
TPS 08 yang terletak di Jalan Kemenangan III, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat ini merupakan TPS percontohan. Kecamatan Taman Sari ini didominasi oleh komunitas etnis Tionghoa. Itulah sebabnya, ornamen Tionghoa dipilih untuk mempercantik TPS, selain tentunya bendera merah-putih.
Foto: DW/M. R. Djafar
Warga juga ikut berkostum
Jay Sen Ye, salah seorang warga sengaja hadir dengan tampil maksimal mengenakan kostum ala dewa rezeki dari Cina. Ornamen naga juga digantungkan di TPS yang dihadiri 295 DPT tersebut. Naga adalah figur yang turut diagungkan dalam budaya Tionghoa, sebab naga bermakna kekuatan dan martabat.
Foto: DW/M. R. Djafar
Sarapan di TPS
Untuk warga yang belum sempat sarapan, maka panitia di TPS 06, Desa Cilame, Bandung menyediakan buah pisang sebagai santapan sebelum warga memberikan hak suaranya. Tak tanggung-tanggung, sebatang pisang pun diangkut ke TPS, selain buahnya bisa langsung dipetik warga, kehadirannya juga mempercantik lokasi pemilihan.
Foto: DW/I. Baruna
Anak-anak senang di TPS
Penitia juga telah mengantisipasi kehadiran warga yang datang membawa serta anak mereka. Aneka permen digantung memagari TPS. Ada 237 warga tercatat sebagai pemilih tetap di Kabupaten Bandung Barat ini. (ga/ts)