Dari Pelosok ke Hollywood: Dukungan untuk Petani India
26 Februari 2021
Perdana Menteri India Narendra Modi tengah berjuang mengalahkan tantangan politik terbesarnya terkait gerakan protes para petani yang tidak puas dengan undang-undang pertanian baru.
Iklan
Sejak tahun lalu, puluhan ribu petani India mendirikan kamp-kamp darurat dan menentang undang-undang pertanian yang kontroversial. Gerakan unjuk rasa yang mengalami pertumbuhan drastis dalam beberapa pekan terakhir ini mendapat dukungan dari sejumlah aktivis lingkungan, partai oposisi, bahkan selebriti dunia.
Para petani menentang tiga undang-undang pertanian baru yang disahkan oleh pemerintah India pada September 2020. Pengesahan undang-undang tersebut berkat mayoritas Partai Bharatiya Janata (BJP), sayap kanan Perdana Menteri India Narendra Modi di majelis rendah parlemen.
"(Aksi protes) ini merupakan frustrasi yang lebih besar terhadap cara pemerintah menjalankan bisnis," kata kata Neelanjan Sircar, seorang profesor ilmu politik di Universitas Ashoka.
Sejak menjabat pada tahun 2014, pemerintah Modi telah menghadapi banyak kritik karena menekan perbedaan pendapat, membatasi perundingan terkait keputusan besar, dan menggunakan mayoritasnya untuk mendorong pengesahan undang-undang melalui parlemen.
Selebritas Internasional Dukung Aksi Protes Petani India
Sejumlah tokoh internasional, termasuk Rihanna dan Greta Thunberg, menyampaikan dukungan pada aksi protes petani India, yang menentang kebijakan reformasi pertanian.
Foto: picture alliance/dpa/S.Radke
India kecam dukungan selebriti internasional
Deretan selebriti termasuk penyanyi Rihanna, aktivis Greta Thunberg, pengacara dan aktivis Meena Harris, dan anggota parlemen di Inggris dan AS mendukung para petani India melalui akun media sosial mereka. Pemerintah India mengecam mereka karena mendukung protes para petani terhadap undang-undang pertanian yang baru.
Foto: Reuters/A. Ivanov
Undang-undang pertanian yang kontroversial
Pada September 2020, parlemen India mengesahkan tiga RUU kontroversial yang bertujuan untuk meliberalisasi sektor pertanian negara itu. Pengesahan UU tersebut memicu aksi protes di seluruh negeri. Pemerintah menyatakan UU baru memberikan kebebasan kepada petani untuk menjual produk mereka di luar pasar yang diatur dan membuat kontrak dengan harga yang telah disepakati sebelumnya.
Foto: Manish Swarup/AP Photo/picture alliance
Apa inti aksi protes petani?
Asosiasi petani mengatakan undang-undang tersebut tidak menjamin perolehan hasil pertanian dengan harga dukungan minimum, sehingga membiarkan mereka bergantung pada perusahaan. Tindakan kekerasan pecah pada 26 Januari lalu saat pawai traktor berlangsung. Sejak itu telah terjadi bentrokan sporadis antara pengunjuk rasa, polisi, dan kelompok anti-tani.
Foto: Danish Siddiqui/REUTERS
Rihanna
Bintang pop kelahiran Barbados, Rihanna adalah salah satu selebriti internasional yang menyatakan solidaritasnya terhadap para petani India. Dia mencuitkan: "Mengapa kita tidak membicarakannya?" mengacu pada aksi protes petani. Cuitan Rihanna menarik banyak dukungan global. Sebaliknya, banyak selebritis India yang membela kebijakan pertanian Perdana Menteri Narendra Modi.
Foto: picture alliance/dpa/A.Cowie
Greta Thunberg
Aktivis perubahan iklim berusia 18 tahun, Greta Thunberg melalui akun Twitternya membagikan informasi tentang penutupan akses internet di beberapa bagian New Delhi. Dia menuliskan: "Kami berdiri dalam solidaritas dengan petani India." Dukungan Thunberg untuk petani India membuat marah pendukung Partai BJP nasionalis Hindu yang berkuasa.
Foto: Getty Images/M. Hitij
Justin Trudeau
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau adalah salah satu dari sedikit kepala negara yang menyatakan dukungannya terhadap petani India. Pada Desember lalu, Trudeau menggambarkan situasi India "mengkhawatirkan." Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa pernyataan Trudeau adalah "campur tangan yang tidak dapat diterima terkait urusan dalam negeri India."
Foto: Sean Kilpatrick/The Canadian Press/ZUMAPRESS.com/picture alliance
Amanda Cerny
Influencer Instagram terkenal Amanda Cerny membagikan foto tiga wanita India dengan caption: "Dunia sedang menyaksikan. Anda tidak harus menjadi orang India atau Punjabi atau Asia Selatan untuk memahami masalah ini. Yang harus Anda lakukan adalah peduli terhadap kemanusiaan. Selalu menuntut kebebasan berbicara, kebebasan pers, hak asasi manusia, persamaan martabat bagi pekerja."
Foto: Scott Roth/Invision/AP/picture alliance
Meena Harris
"Kita semua harus marah dengan penutupan aksi internet India dan kekerasan paramiliter terhadap pengunjuk rasa," bunyi cuitan Meena Harris, seorang pengacara dan keponakan Wakil Presiden AS Kamala Harris.
Foto: DNCC/Getty Images
Jim Costa
Anggota legislatif AS dari Partai Demokrat, Jim Costa juga memberikan dukungannya terhadap aksi demonstrasi petani India. "Peristiwa yang terjadi di India mengkhawatirkan. Sebagai anggota Komite Urusan Luar Negeri, saya memantau situasi dengan cermat. Hak untuk melakukan protes damai harus selalu dihormati," katanya.
Foto: Michael Brochstein/ZUMA Wire/picture alliance
Rupi Kaur
Rupi Kaur adalah seorang blogger yang terkenal karena puisi pendeknya. Dalam sebuah postingan di Twitter, dia berterima kasih kepada Rihanna karena telah menyoroti penderitaan para petani. Lebih dari setengah petani India dilaporkan berhutang. Berdasarkan Biro Catatan Kejahatan Nasional India, 20.638 petani melakukan bunuh diri pada 2018 dan 2019.
Foto: Chris Young/The Canadian Press/AP Images/picture alliance
John Cusack
John Cusack, seorang aktor dan aktivis AS mendukung gerakan petani India sejak awal tahun 2021. Cusack secara rutin mencuitkan dukungannya kepada para petani yang melakukan aksi protes. (Ed: ha/rap)
Penulis: Akanksha Saxena
Foto: picture-alliance/dpa/G. Fischer
11 foto1 | 11
Aksi demonstrasi meluas
Dipimpin oleh para petani dari negara bagian Punjab, gerakan demonstrasi yang telah berlangsung hampir 100 hari tersebut telah menyebar ke sejumlah wilayah di India.
Para petani tebu dari negara bagian Uttar Pradesh yang menderita akibat penundaan pembayaran panen, bergabung dengan kelompok petani padi dan gandum dari negara bagian lain untuk menentang undang-undang pertanian yang baru.
"Protes kami hanya akan semakin besar dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, karena makin banyak petani yang bergabung dengan gerakan kami dari daerah lain," kata Joginder Singh Ugrahan, seorang pemimpin aksi dari Punjab.
Populasi muslim yang cukup besar di Uttar Pradesh Barat telah bersekutu dengan para pemimpin pertanian Hindu untuk bergabung dalam aksi protes yang sedang berlangsung. Masyarakat sipil India juga telah mendukung gerakan petani bersama akademisi dan mahasiswa.
Iklan
Dukungan global
Pejabat senior pemerintah mengatakan mereka tidak mengharapkan aksi penolakan terhadap undang-undang pertanian semakin meluas. Undang-undang pertanian baru memungkinkan pengecer swasta untuk membeli barang-barang pertanian langsung dari petani dan menghindari pasar grosir yang dikendalikan pemerintah India.
Selama lebih dari 60 tahun, petani India telah menjual biji-bijian kepada pemerintah dengan harga yang dijamin oleh negara melalui pasar grosir dan mereka mengatakan undang-undang baru justru menyerahkan mereka pada belas kasihan pengecer swasta besar.
"Yang benar adalah bahwa undang-undang itu diperkenalkan untuk membantu pertanian India dengan membenahi rantai pasokan makanan yang sudah kuno dan pascapanen," kata seorang pejabat pemerintah, yang telah berbincang dengan para petani.
"Tapi mungkin ada masalah dengan mengkomunikasikan pesan itu kepada petani," tambahnya.
Belum lama ini gelombang dukungan global terhadap aksi protes petani telah memperumit masalah bagi pemerintah Modi. Bintang pop Rihanna, pejuang perubahan iklim Swedia Greta Thunberg dan aktivis AS Meena Harris, keponakan Wakil Presiden AS Kamala Harris, mendukung para petani melalui media sosial, meski menuai teguran dari pemerintah India.
Kelompok advokasi Asia Selatan di AS dan Inggris mengatakan mereka telah berupaya melobi pemerintah masing-masing untuk menekan India agar berhenti bersikap keras terhadap petani. "Kami mendorong lebih banyak tindakan dari pemerintah AS - khususnya Kongres - terutama dalam minggu-minggu mendatang," kata Satjeet Kaur, Direktur Eksekutif The Sikh Coalition di New York.
Federasi Sikh di Inggris mengatakan lebih dari 100 ribu orang telah menandatangani petisi yang mendesak anggota parlemen untuk membahas bagaimana pemerintah India "melecehkan" petani, kata Jas Singh, seorang penasihat kelompok yang berbasis di London itu.