1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

De Maiziere Jawab Pertanyaan Komisi Kasus Euro Hawk

DK/VLZ (afp, dpa, spiegel online)10 Juni 2013

Menteri Pertahanan de Maiziere harus menjawab pertanyaan Komisi Pertahanan Parlemen Jerman (10/6/13) selama beberapa jam, terkait kasus proyek Euro Hawk. Untuk kesekian kalinya de Maiziere harus akui kesalahannya.

Verteidigungsminister Thomas de Maizière (CDU - M) verlässt am 10.06.2013 im Paul-Löbe-Haus in Berlin eine Sondersitzung des Verteidigungsausschusses zur "Euro Hawk"-Affäre durch die Hintertür. Das Verteidigungsministerium hat dem Parlament offensichtlich monatelang Informationen über das Ausmaß der Probleme mit der Aufklärungsdrohne «Euro Hawk» vorenthalten. Foto: Maurizio Gambarini/dpa
De Maiziere tinggalkan ruang sidang komisi pertahanan parlemen Jerman (10/6/13)Foto: picture-alliance/dpa

Menteri Pertahanan Jerman Thomas de Maiziere mengakui, ia sudah menerima laporan adanya masalah pelaksanaan proyek Euro Hawk dalam sebuah laporan Kementerian Pertahanan, sebelum dihentikannya proyek pesawat mata-mata tanpa awak itu Mei 2013. Pada 10 Desember 2012 ia mendapat laporan setebal 38 halaman saat kunjungan ke EADS/Cassidian di Manching, juga terkait proyek Euro Hawk. Di depan Komisi Pertahanan Parlemen Jerman de Maiziere Senin (10/6/13) mengatakan, ia seharusnya lebih dini dan lebih rinci menanyakan mengenai informasi terkait kesulitan yang ia terima berkali-kali untuk pertemuan dengan para politisi. Ini dilaporkan peserta sidang komisi tertutup itu.

Dengan demikian de Maiziere secara jelas mengakui kesalahan dalam skandal proyek pesawat tanpa awak itu. Apa yang tertulis dalam laporan itu tidak disampaikan di depan komisi. Oposisi ingin melihat informasi itu. Secara rinci laporan itu diduga berisi informasi tentang masalah Euro Hawk untuk pertemuan dengan Menteri Pertahanan Perancis Yves Le Drian Juni 2012, dengan direktur EADS Tom Enders Februari 2013 dan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel awal Mei lalu.

Komisi Pertahanan Parlemen Jerman terkait kasus pesawat tanpa awak Euro HawkFoto: picture-alliance/dpa

Menteri Pertahanan de Maiziere Rabu (05/06/13) sudah mengakui kesalahannya dan orang-orang terdekatnya. Ia menjelaskan, ia seharusnya lebih mengorganisir dengan baik kementerian pertahanannya, sehingga ia juga bisa menerima informasi lebih dini masalah terkait pesawat tanpa awak itu. Dan "saya menyesalinya," demikian de Maiziere.

"Tuduhan Tidak Terbukti"

Partai mitra koalisi FDP memandang de Maiziere, lewat pernyataan keduanya terkait kasus Euro Hawk terbebas dari beban. Tuduhan partai oposisi SPD bahwa de Maiziere berbohong, "tidak terbukti sedikitpun," kata pakar pertahanan FDP Elke Hoff. "Saya tetap mempercayai menteri ini."

SPD menuduh de Maiziere sudah lebih dulu mengetahui masalah besar proyek Euro Hawk sebelum yang dikatakannya Rabu (05/06/13) lalu di depan komisi.

Menhan Thomas de Maiziere pada sidang komisi Parlemen Jerman Bundestag (5/6/13)Foto: Reuters

"Bapak Menteri harus menjelaskan kontradiksi keterangannya dalam komisi. Tapi saya benar-benar yakin, bahwa kontradiksi ini tidak lagi dapat dijelaskan," demikian kata jurubicara politik pertahanan partai SPD Rainer Arnold menjelang sidang komisi. De Maiziere tidak lagi dapat memimpin kementerian. SPD menuntut mundurnya menteri pertahanan de Maiziere.

Sementara partai Uni Kristen CDU/CSU mengancam SPD dalam pembentukan komisi penyidikan parlementer untuk kasus pesawat tanpa awak Euro Hawk, juga akan mengundang kandidat kanselir Peer Steinbrück sebagai saksi. Pakar pertahanan CDU/CSU Ernst-Reinhard Beck mengatakan di sela-sela sidang komisi pertahanan, "Itu adalah proyek koalisi merah hijau (SPD dan Partai Hijau-red), sejak awal proyek merah-hijau." Beck menunjuk bahwa perjanjian untuk pelaksanaan proyek pesawat tanpa awak Euro Hawk, ditandatangani 31 Januari 2007. Masa di mana Steinbrück menjabat sebagai menteri keuangan.

Sementara itu Menteri Pertahanan de Maiziere menolak pengunduran diri sehubungan kasus Euro Hawk. "Kami secara praktis tidak bertindak cukup cermat," demikian diakuinya Senin (10/6/13). Tapi dalam hal keputusan itu hal yang benar, karena itu "tidak ada alasan mundur," tegas de Maiziere.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait