1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Debat Isu Ekonomi Capres AS

12 Juni 2008

"Ini masalah ekonomi, goblok!" Kalimat inilah yang mengantar Bill Clinton ke Gedung Putih di tahun 90an. Dalam kampanye pemilu kali inipun, masalah ekonomi yang paling disoroti warga Amerika.

John McCain (kiri) dari Partai Republik dan Barack Obama (kanan) yang mewakili kubu DemokratFoto: AP

Dalam pemilu presiden AS kali ini, kedua kandidat mengaku kurang mengerti isu ekonomi. Calon kubu Demokrat Barack Obama berlatar belakang pendidikan hukum, sementara John McCain dari Partai Republik adalah bekas tentara. Hanya saja, McCain sejak awal mengakui bahwa ekonomi adalah titik lemahnya:

"Saya bukan pakar Wall-Street, saya tak terlalu mengerti soal ini". Demikian ungkap McCain Januari lalu. Menghapus kalimat ini dari ingatan para pemilih sangat sulit. Pendukung Partai Republik memiliki sejumlah syarat yang harus dipenuhi calon presiden mereka. Di satu pihak ia tidak boleh menaikkan pajak. Di pihak lain, ia harus membatasi campur tangan pemerintah dalam sejumlah isu regional. Walau McCain bukan pakar ekonomi tapi paling tidak politisi berusia 71 tahun ini berambisi memenuhi tuntutan para pemilih. Pekan ini, McCain berpidato di depan sejumlah pengusaha menengah di Washington:

"Bila saya terpilih sebagai presiden, saya akan bertindak tegas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Saya berencana mempertahankan penurunan pajak, saya tidak akan mencabut kebijakan itu."

John McCain dukung penurunan pajakFoto: AP

John McCain merujuk pada pemangkasan pajak, salah satu kebijakan Presiden George W. Bush yang digolkannya beberapa tahun lalu. Kebijakan ini terutama menguntungkan mereka yang bergaji tinggi di Amerika. Seharusnya, penurunan pajak ini hanya berlaku sampai 2010. Tapi John McCain berencana untuk mempertahankan kebijakan itu. Menurutnya, pajak yang rendah sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Tapi, ini dapat menjadi batu sandungan bagi McCain. Beberapa tahun lalu John McCain termasuk segelintir politisi kubu Republik dalam Senat yang menolak penurunan pajak. Saat itu, McCain beralasan: penurunan pajak itu hanya menguntungkan orang kaya.

Senator Barack Obama senang merujuk pada kontradiksi sikap McCain ini. Calon Partai Demokrat juga mengecam keras rencana McCain untuk mempertahankan kebijakan pemangkasan pajak Bush.

"Ini sesuai dengan rencana McCain untuk memperpanjang masa jabatan George Bush ...."

Barack Obama inginkan paket perangsang ekonomiFoto: AP

Setelah delapan tahun memerintah dari Gedung Putih, Bush dan Partai Republik terbukti gagal, demikian kata Obama. Kini tiba saatnya untuk memulai sesuatu yang baru, ini waktu yang tepat bagi perubahan:

Sebenarnya, kebijakan ekonomi yang diajukan Barack Obama tak terlalu baru. Tuntutannya tak berbeda jauh dari kebijakan ekonomi yang selama ini dianut Partai Demokrat. Obama mendukung kenaikan pajak bagi warga dengan penghasilan 250.000 Dollar lebih per tahun, penurunan pajak bagi keluarga, warga kelas menengah dan bawah dan paket perangsang ekonomi baru. Obama juga ingin menetapkan pajak lebih tinggi bagi perusahaan minyak.

Selama ini, baik Barack Obama maupun John McCain dinilai bukan calon khas dari kubu Demokrat atau Republik. Tapi, dalam kampanye pemilu keduanya tampak kembali pada kebijakan partai masing-masing. Setidaknya, dalam isu ekonomi dan perpajakan. (zer)