Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat, hari Kamis menyampaikan penolakan atas usul seorang anggota tim kampanye presiden terpilih Joko Widodo untuk menjual pesawat kepresidenan yang baru dibeli.
Iklan
Maruarar Sirait, wakil ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), pekan ini menyarankan agar pesawat Boeing 737-800 seharga 91 juta US Dollar itu dijual untuk menghemat anggaran.
Ia juga mengatakan bahwa reputasi Jokowi sebagai seorang yang merakyat bisa rusak jika ia terlihat bepergian dari suatu tempat ke tempat lainnya menggunakan pesawat jet mewah tersebut.
Namun sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang menyetujui pembelian pesawat itu pada 2010, mempertahankan keputusan mereka.
”Kami tidak setuju dengan usulan untuk menjual pesawat itu, dan pembelian pesawat itu dulu juga mendapat persetujuan dari PDI perjuangan,” kata Tantowi Yahya, seorang anggota parlemen Golkar dari komisi pertahanan dan urusan luar negeri.
Maskapai Indonesia Yang Dilarang di Eropa
Banyak maskapai penerbangan di Indonesia mendapat rapor merah dari Uni Eropa terkait faktor keamanan dan dilarang beroperasi di wilayahnya. Sebagian besar maskapai kecil, lainnya dimiliki konglomerat papan atas.
Foto: Reuters
Sriwijaya Air
Sejumlah insiden minor tercatat dalam sejarah Sriwijaya Air yang baru seumur jagung. Didirikan 11 tahun silam, salah satu pesawat milik maskapai besutan keluarga Lie ini pernah tergelincir 2008 lalu di Bandar Udara Sultan Thaha dan menabrak tiga orang. Insiden diakibatkan kerusakan pada sistem hidraulik rem. 13 orang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
Foto: ADEK BERRY/AFP/Getty Images
Lion Air
Lion Air mencatat pembelian terbesar dalam sejarah Airbus dan Boeing. Namun ambisi ekspansi maskapai besutan konglomerat Rusdi Kirana ini tidak berbanding lurus dengan faktor keamanan. 2013 lalu salah satu pesawatnya tergelincir di Bandara Ngurah Rai dan tercebur ke laut. Sedikitnya 45 orang mengalami luka-luka. Tercatat sebanyak 24 insiden pernah dialami Lion Air dalam sejarahnya
Foto: Reuters
Merpati Nusantara Airlines
Kendati mengalami kebangkrutan Februari 2014 silam, Merpati tetap masuk dalam daftar hitam Uni Eropa. Maskapai pelat merah ini mencatat berbagai macam insiden yang menelan korban jiwa. 2009 silam pesawat Twin Otter hilang di Papua. Sebanyak 15 penumpang tewas. Mei 2011 pesawat bernomer penerbangan 8968 jatuh di perairan dekat Bandar Udara Utarom, Kaimana, Papua Barat. Seluruh penumpang Tewas.
Foto: picture-alliance/dpa
Citilink
Anak perusahan Garuda Indonesia yang khusus melayani penerbangan murah ini sejatinya belum pernah mengalami insiden serius, kecuali 2011 silam saat penerbangan 087 dibatalkan setelah mengudara lantaran kerusakan pada mesin. Dengan berbekal armada pesawat yang rata-rata berusia 5,7 tahun, Citilink diyakini tidak lama lagi akan keluar dari daftar hitam Uni Eropa.
Foto: Reuters
Batik Air
Serupa dengan Citilink, Batik Air belum pernah mengalami insiden sejak pendiriannya 2013 silam. Larangan beroperasi disematkan pada maskapai murah ini karena kedekatannya dengan perusahaan induk Lion Air dalam hal pemeliharaan pesawat. Lion Air saat ini banyak dikritik karena terlalu banyak berhemat di bidang Maintenance, yang mengakibatkan pesawat sering mengalami kerusakan.
Foto: ADEK BERRY/AFP/Getty Images
Riau Airlines
Maskapai Riau Airlines didirikan pada tanggal 12 Maret 2002 dan mulai beroperasi pada Desember 2002. Maskapai ini adalah satu-satunya maskapai Indonesia yang berkantor pusat di luar Jakarta dan sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah daerah. Sempat jatuh bangkrut, Riau Airlines kembali beroperasi dengan Boeing 737-500 dan beberapa pesawat kecil yang melayani rute penerbangan lokal.
6 foto1 | 6
“Tidak praktis dan efisien bagi presiden untuk mengggunakan pesawat komersil sewaan,“ kata dia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono – yang akan segera mengakhiri masa jabatannya –membeli pesawat itu, yang baru tiba di Indonesia pada bulan April yang lalu.
Presiden Yudhoyono beralasan, memiliki sebuah pesawat kepresidenan khusus dalam jangka panjang lebih murah dibanding mengandalkan maskapai nasional Garuda Indonesia, untuk membawa presiden beserta rombongannya.
Jokowi, yang memenangkan pemilihan presiden 9 Juli lalu dengan 53 persen suara, akan dilantik pada 20 Oktober mendatang.
Irman Gusman, ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), mengatakan Jokowi bisa menggunakan pesawat itu untuk mendukung kebiasaan khasnya melakukan kunjungan mendadak atau “blusukan“ ke berbagai wilayah negeri dalam rangka berdialog dengan warga lokal.
”Sangat efektif dan efisien jika menggunakan pesawat kepresidenan karena selalu siap kapanpun ia membutuhkannya,“ kata dia.