1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Demam Cosplay Landa Jerman

24 Mei 2016

Demam cosplay kini juga sudah menerpa Jerman. Diperkirakan sekitar 15.000 Cosplayer Jerman secara teratur memainkan figur peri, mahluk hayalan, dan tokoh-tokoh fantasi baik dari komik atau game komputer.

Figur cosplay mejeng di ajang Manga-Comic-Con
Figur cosplay mejeng di ajang Manga-Comic-ConFoto: picture-alliance/abaca

Demam Cosplay Landa Jerman

03:47

This browser does not support the video element.

Jerman boleh dikatakan baru berada di peringkat tengah atau bawah di belantara Cosplay global. Di seluruh dunia, jutaan orang penyuka Manga, Anime, Komik atau games komputer aktif dalam kegiatan 'costume play'. Terutama cosplay populer di Jepang, AS dan Eropa.
Penggemar Cosplay sangat aktif. menghidupkan berbagai karakter dari komik Manga, animasi khas Jepang Anime, dan cerita-cerita fantasi lainnya. Salah seorang diantaranya Lisa Laudanum, penggemar Cosplay asal Jerman.
Sebagai figur "Albedo" dari Anime Jepang "Overlord", Laudanum melewati berbagai ruang besar di pameran buku Leipzig, yang jadi lokasi utama Konferensi Komik Manga.
Lisa menjelaskan: "Konferensi seperti ini adalah kesempatan tampil sebagai tokoh mangga. Karena orang selalu mempertimbangkan, apakah saya akan memakai kostum ketika berjalan-jalan di kota? Pasti orang akan memandang dengan heran. Kesan buruk tidak harus diberikan. Jadi konferensi semacam ini menjadi kesempatan berjumpa dan mengobrol dengan orang lain yang gemar hal sama, yang mengenakan kostum Cosplay, dan suka film seri sama atau membaca manga."
Merancang sendiri costum
Lisa Laudanum menggemari komik Jepang atau Manga sejak ia kecil. Delapan tahun lalu ia mulai dengan Cosplay. Kostum-kostum dirancangnya sendiri. Ini jadi syarat untuk ditanggapi dengan serius di kalangan penggemar. Contoh dari Anime diubahnya jadi sketsa, dan dari sana dibuat pola untuk menggunting baju. Itu semua dipelajarinya sendiri.
Tampilan para cosplayer dalam kejuaraan di DuisburgFoto: DW/N. Sipar
Sekitar 50 kostum cosplay sudah diciptakannya dengan cara itu. Beberapa selesai dalam sehari, dan lainnya, seperti kostum yang dibuatnya sekarang, perlu waktu beberapa bulan.
"Inilah tantangan pada Cosplay. Orang menciptakan, merancang sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Buat banyak Cosplayer ini jadi rangsangan. Orang bisa mengatakan, "wah bagus" dan saya ingin membuatnya sendiri. Sekarang saya membuatnya, dan memikirkannya, dan ini pekerjaan besar, perlu waktu dan uang. Ini memang hobi yang perlu banyak fantasi dan kreativitas.", ujar Cosplayerin Jerman itu.
Hobby mahal
Cosplay adalah hobi yang mahal. Sebagian besar kostum memakan ratusan Euro, termasuk biaya materinya. Terutama perlengkapan tambahan seperti sepasang sayap, pembuatannya sangat rumit. Lisa Laudanum nama samaran. Nama sebenarnya Lisa Augstein, dan ia bekerja sebagai pegawai di bidang teknik kedokteran.
Cosplayer di arena pameran buku FrankfurtFoto: picture-alliance/dpa/A. Dedert
Untuk hobinya ia berkali-kali bereksperimen dengan bahan baru. Misalnya dengan bahan termoplastik. Jika dipanaskan, bahan ini bisa dibentuk menjadi apa saja. Senjata perang ini adalah proyeknya yang paling sulit selama ini. Kostum Cosplay baru benar-benar lengkap, jika detail mengesankan ini ditambahkan. Lensa kontak berwarna.
Di Pameran Buku Leipzig. Lisa Laudanum hadir sebagai figur Albedo. Di tiap tingkat pameran ia hadir dengan kostum berbeda. Jadi foto dari tiap kostum sangat penting. Jennifer Maschke memfokuskan diri pada fotografi cosplay.
Fotografer Jennifer Maschke mengungkapkan alasannya :"Kalau punya kostum Cosplay, orang pasti ingin memamerkannya. Jadi foto, dan foto yang selesai dicetak, atau diunggah, bermakna besar bagi penggemar Cosplay. Kalau tidak, ia tidak punya wadah untuk memamerkan kostumnya."
agi Lisa Laudanum, Manga Comic Con di pameran buku Leipzig adalah acara paling penting dalam setahun. Terutama karena ia dikagumi penggemar. Cosplayer menjadikan dunia fantasi dalam Manga dan Anime realita. Sedikitnya untuk sehari.
as/yf(inovator)
Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait