Untuk ke-3 kalinya, Filipina menjadi tuan rumah ajang kontes Miss Universe. Pemegang mahkota Pia Wurtzbach berharap Filipina bisa menang lagi.
Iklan
Cina sedang dilanda demam Miss Universe, menjelang penobatan hari Senin depan (30/1). Selama dua minggu terakhir, pemberitaan media semarak dengan kisah-kisah dari kontes kecantikan yang diikuti 86 peserta dari berbagai negara itu, termasuk dari Indonesia.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang menerima pada peserta di Istana Kepresidenan Malacanang ikut tercengang.
"Saya berharap hari ini tidak akan pernah berakhir," kata Duterte. "Saya harus mengatakan bahwa Tuhan benar-benar baik."
Di luar tempat kompetisi internasional itu, di depan replika besar mahkota Miss Universe yang dipamerkan, warga Filipina terlihat bersemangat membuat selfie setiap hari.
"Ini suatu kehormatan besar, bahwa kontes ini diadakan di negara kita," kata Regina Sanchez, yang datang dengan teman-temannya saat istirahat makan siang mereka.
"Kami tidak hanya merayakan kecantikan luar saja, tapi keindahan yang berasal dari hati orang Filipina," tambahnya.
Beberapa orang terlihat mengenakan sabuk dengan nama negara-negara yang didukungnya. Sebagian besar tentu mengenakan selempang Miss Filipina, tetapi ada juga yang mendukung Miss Thailand, Miss Venezuela atau Miss Indonesia.
Media sosial seperti Twitter dan Facebook juga ramai dengan berbagai berita, meme dan pesan-pesan pendukung.
Tiga perempuan Filipina telah memenangkan gelar Miss Universe sejak 1969, termasuk pemegang mahkota Pia Wurtzbach, yang menang Desember 2015.
Banyak yang berharap, Filipina kali ini bisa menang lagi, tetapi mantan Miss Universe Gloria Diaz mengatakan, calon tuan rumah Maxine Medina sulit menang.
"Negara tuan rumah tidak bisa menang," kata Gloria, perempuan Filipina pertama yang dinobatkan sebagai Miss Universe. Diaz menerangkan, sebagai tuan rumah Filipina tidak bisa merebut gelar sendiri dan mengabaikan para tamu yang datang dari berbagai penjuru."Saya harap, pemikiran saya itu salah," tambahnya.
Sekretaris pariwisata Wanda Teo mengatakan, Filipina telah berjuang untuk menjadi tuan rumah kontes Miss Universe ke-65 kalinya. "Semua orang akan negeri kita selama kontes ini, semua tempat yang indah-indah, semua daerah tujuan wisata akan ditampilkan," katanya.
Indonesia akan diwakili oleh Kezia Warouw, Puteri Indonesia tahun 2016. Dia sudah memposting banyak foto di akun Instagramnya, termasuk foto pertemuan dengan Presiden Duterte, 23 Januari lalu. Dalam foto, Kezia tampak jauh lebih tinggi daripada Presiden Filipina.
Penjagaan keamanan diperketat di tempat acara digelar, yaitu Arena Mall of Asia (MOA), Passay City. Ratusan polisi dikerahkan menjaga pos-pos keamanan.
Israel Rayakan Miss Waria Berdarah Arab
Sebelas perempuan transseksual saling adu bakat dan kecantikan. Pemenangnya adalah seorang yang mewakili minoritas ganda di Israel, Arab dan Transseksual. Bersama mereka memperjuangkan pengakuan masyarakat.
Foto: picture-alliance/Pacific Press/L. Chiesa
Mahkota Untuk Semua
"Mahkota tidak terlalu penting," ujar Taalin Abu Chana pemenang ajang Miss Transseksual di Israel. "Kita tidak butuh orang yang menentukan siapa yang cantik di antara kami, kami semua adalah ratu." Pemenang acara unik ini mendapat hadiah voucher sebesar 120 juta Rupiah untuk operasi plastik di Thailand.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Sultan
Panggung Internasional
Taalin Abu Chana seorang warga Kristen Arab dari Nazareth. Sosoknya mewakili dua minoritas yang sering didiskriminasi di Israel, transseksual dan arab. Penari balet berusia 21 tahun ini akan mewakili negaranya dalam ajang "Miss Trans Star" di Barcelona, September mendatang.
Foto: picture-alliance/Pacific Press/L. Chiesa
Perempuan untuk Perubahan
Ajang kecantikan ini mengawali pesta perayaan tahunan untuk kaum Lesbian, Gay, Trans dan Biseksual di Tel Aviv. Kota di tepi laut Tengah itu adalah surga buat kaum LGBT di Timur Tengah. Tahun ini mereka mengusung motto "Perempuan untuk Perubahan".
Foto: picture-alliance/Pacific Press/L. Chiesa
Pengakuan untuk Transseksual
Ajang "Miss Trans" pertama kali digagas oleh Israela Stephanie Lev. Ia sendiri adalah seorang transseksual. Lev berharap acara ini bisa mendorong pengakuan untuk kaum transjender. "Kami ingin persamaan hak," tuturnya.
Foto: picture-alliance/dpa/Abir Sultan
Kelamin Kontra Identitas
Peserta kontes kecantikan ini memiliki pengalaman hidup yang tidak mudah. Mereka dilahirkan di tubuh yang salah, menjalani operasi kelamin dan hidup dengan identitas baru. Sebagian besar kaum transeksual mengalami diskriminasi dan penolakan, tidak cuma di Israel.
Foto: picture-alliance/Pacific Press/L. Chiesa
Penolakan Keluarga
Tidak jarang peserta kontes kecantikan yang memiliki pengalaman buruk. Terutama keluarga menjadi faktor terbesar karena menolak krisis identitas yang dialami dan kemudian operasi kelamin. Kebanyakan kaum transseksual di Israel tidak lagi berhubungan dengan keluarganya.
Foto: picture-alliance/dpa/Abir Sultan
Jalan Kebijaksanaan
Belum jelas apakah acara semacam ini ini bisa mendorong perubahan paradigma di masyarakat Yahudi. Harian liberal Israel, "Haaretz" menulis, "Dalam realitanya, perempuan transseksual masih harus berjuang demi pengakuan dan eksistensinya di masyarakat, maka Miss Trans 2016 melambangkan kebijaksanaan."
Foto: picture-alliance/AP Photo/O. Balilty
7 foto1 | 7
Hanya enam kontestan akan melanjutkan ke babak akhir setelah segmen gaun malam. Tim Jury kemudian akan memilih tiga penampil terbaik yang kemudian bertarung di final.
Kelompok aktivis perempuan "Gabriela" mengeritik penyelenggaraan Miss Universe yang disebutnya sebagai "upaya lain untuk menampilkan Filipina sebagai tujuan wisata yang murah di mana perempuan mudah dieksploitasi.
"Gabriela menentang kontes ini dan festival-festival serupa yang mengeksploitasi perempuan. Ajang seperti ini adalah alat untuk mengkomersialkan perempuan," kata anggota Kongres Arlene Brosas, yang mewakili kelompok-kelompok perempuan.
Kontes "Miss" se- Jagatraya
Ajang ini memiliki banyak tujuan: melindungi gajah, mempromosi nuklir: Selain “Miss World“, masih ada berbagai kontes "Miss" lainnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Perempuan Tercantik di Dunia
Foto: Ivian Colmenares, "Miss World 2011". Penyelenggaraan Miss World di Indonesia, September 2013, mengundang kecaman keras dari kelompok radikal Islam. Mereka menganggap busana pada kontes kecantikan terlalu bebas. Akhirnya acara puncak harus dipindahkan ke Bali.
Foto: picture-alliance/dpa
Miss World Muslimah
Pemilihan "Miss World Muslimah 2013“ berlangsung di Indonesia tanpa aksi protes. Ke 19 finalis tampil berbusana tertutup dan berjilbab. Merekapun ditanyai pengetahuannya tentang Al- Qur’an dan Islam. Pemenangnya seorang perempuan Nigeria berusia 21 tahun, bernama Obabiyi Aishah Ajibola.
Foto: Getty Images
Miss Holocaust Survivor
Nazi membunuh ayahnya. Ia selamat dalam persembunyian di Romania selama Perang Dunia II. 70 tahun kemudian, ia berlaga di panggung “Miss Holocaust Survivor 2013“ di Israel. Peserta kontes ini berusia antara 70 hingga 94 tahun dan dinilai berdasarkan kecantikan spiritualnya. Banyak yang mengritik kontes ini sebagai mengerikan dan tidak menghormati sejarah para korban Nazi yang selamat.
Foto: picture-alliance/dpa
Miss Ranjau Darat
Pemerintah Kamboja pada tahun 2009 melarang kontes "Miss Landmine“ ini , dengan alasan tidak menghormati para korban ranjau darat. Peserta kontes ini adalah para korban ranjau asal Kamboja dan Angola. Penyelenggara kontes Morten Traavik, asal Norwegia akan melanjutkannya di internet. Kontes ini diharapkan menambah rasa percaya diri peserta.
Foto: picture-alliance/dpa
Dewasa Terlalu Awal
Bocah perempuan berusia delapan tahun, dirias, didandani dan dipresentasikan seperti perempuan dewasa. Ini tidak diinginkan di Perancis. Senat mau melarang kontes “Mini-Miss“ bagi anak di bawah 16 tahun. Parlemen masih harus memutuskan, apakah undang-undang itu akan diberlakukan. Bila terjadi, penyelenggara kontes seperti itu akan didenda 30.000 Euro.
Foto: Imago/XINHUA
Kontes Kecantikan Pertama
Kontes kecantikan pertama di Eropa berlangsung 1888 di kota Spa, Belgia. Dari 350 pelamar, hanya 20 yang disertakan dalam kontes dan dinilai oleh juri yang seluruhnya lelaki. Presentasi finalis yang kurang "wah“ dan "glamor“ sempat membuat publik kecewa, apalagi ketika tahu kontes itu sekedar bertujuan mempromosi kota.
Foto: imago/United Archives
Miss Atom
Miss Atom "Energi nuklir membuat sexy", begitu bunyi moto seorang peserta kontes “Miss Atom“ 2009 di Rusia. Di depan jejeran cerobong asap reaktor nuklir, seorang pekerja berpose dalam bikini. Rusia sejak 2003 berusaha memperbaiki citra industri nuklir dengan kontes-kontes kecantikan. Pemenangnya, yang menjadi wajah kampanye itu, diharapkan bisa menghilangkan kekhawatiran mengenai energi nuklir.
Foto: picture-alliance/dpa
Miss Tunawisma
Thérèse Van Belle dinobatkan sebagai Miss Tunawisma pada Oktober 2009 di Brusel. Melalui kontes ini organisasi bantuan, Artefix, ingin menyorot masalah kaum tunawisma. Hadiahnya: tempat tinggal gratis selama setahun. Setelah itu, si pemenang harus membayar sewa atau kembali hidup gelandangan. Organisasi lain mengritik kontes itu merendahkan martabat manusia.
Foto: picture-alliance/dpa
Perempuan impian
Bibir penuh, bulu mata yang melekuk dan kulit yang mulus. Pemilihan „Miss International Queen“ di Thailand menampilkan perempuan-perempuan yang tampak sempurna. Semua peserta rupawan itu lelaki. Kontes itu berlangsung sejak 2004. Dengannya, penyelenggara ingin ada penerimaan masyarakat yang lebih baik terhadap kaum transeksual, selain untuk memikat turis ke Thailand. .
Foto: picture alliance/ASIAN NEWS NETWORK
Miss Ratu Jumbo
Acara promosi sebuah kebun binatang di Thailand yang khusus memelihara gajah. Hadiah dimenangkan oleh peserta yang terpilih sebagai “Miss Ratu Jumbo”. Menurut penyelenggara, kontes ini membantu perlindungan gajah, yang di Thailand sangat dihargai. Berat minimum peserta: 80 Kilo. Sejak 1997, para peserta juga diuji kemampuan menarinya.