Penjualan sepeda di India meroket selama pandemi corona. Penggemar sepeda ingin tren ini bertahan lama, mereka berharap akan ada lebih banyak pekerja dan profesional yang memilih bersepeda.
Iklan
Telepon di toko sepeda milik Tarun Gupta tidak berhenti berdering sepanjang hari. Saat Gupta tengah melayani salah satu pelanggan, antrean telah mengular di luar toko.
“Bisnis sedang booming, tapi datangnya sangat cepat dan mental saya lelah sekali,” ujar Gupta. Seperti di banyak wilayah lain di dunia, India juga mengalami lonjakan penjualan sepeda selama pandemi corona.
Gupta dan rekannya menjalankan toko yang menjual sepeda dan aksesoris kelas atas di lingkungan mewah di Delhi Selatan. Bisnisnya sempat menderita selama diberlakukannya kebijakan lockdown yang diumumkan pada bulan Maret. Tapi kini kerugian itu sudah terbayarkan.
"Setiap tahun, dari Maret hingga Juni memang biasanya terjadi puncak penjualan sepeda. Namun dalam dua bulan terakhir, penjualan telah meningkat hingga lima kali lipat," ujar Gupta kepada DW. Ia mengatakan peningkatan seperti ini belum pernah dialaminya selama 50 tahun berjualan sepeda.
Gupta membuka tokonya pada pukul 11 pagi. Namun dia mengaku sering terpaksa tutup saat malam telah larut karena pelanggan terus berdatangan. Dalam sehari tokonya bisa didatangi sekitar 50 hingga 60 pelanggan.
Beberapa pelanggan bersedia menghabiskan uang lebih dari Rp 13 juta untuk membeli sepeda dari Gupta. Sementara sepeda termurah di tokonya dijual seharga sekitar Rp 1 juta.
Berharap kota lebih ramah bagi sepeda
Dengan semakin menjamurnya pesepeda di kota-kota di India, orang-orang mulai membuat grup di media sosial untuk saling bertemu dan merencanakan perjalanan tur bersama, salah satunya yaitu Gurpreet Singh Kharbanda yang tinggal di New Delhi. Ia membentuk sebuah grup sepeda pada awal Juli dan kini grup itu telah memiliki 90 anggota, sekitar 50 di antaranya adalah pengendara pemula.
"Orang-orang ingin bisa rehat dari rutinitas yang monoton selama pandemi. Tapi tidak ada tempat untuk berjalan-jalan dan tidak ada pusat kebugaran," ujar Kharbanda kepada DW.
"Saya ingin menciptakan rasa ikatan komunitas dan membuat lebih banyak orang menjadi aktif dan menjalani gaya hidup sehat. Ini juga cara yang baik untuk bertemu orang baru."
Grup ini pada umumnya bertemu tiap akhir pekan dan bersepeda bersama keliling kota. Salah satu tempat paling populer bagi pengendara sepeda di New Delhi adalah sebuah tempat di depan Istana Kepresidenan India, Rashtrapati Bhavan.
Sementara itu, di kota metropolitan timur yakni Kolkata, penggemar sepeda bersatu untuk melobi agar pemerintah menyediakan lebih banyak jalur sepeda. Mereka juga rajin mempromosikan manfaat bersepeda bagi masyarakat. Grup itu mengatakan ingin menghilangkan hambatan bersepeda di Kolkata sambil menginspirasi budaya bersepeda di kota-kota lain.
Warga juga berharap bahwa dengan tren ini, kota-kota di India bisa menjadi kota yang lebih ramah bagi para pesepeda. Kementerian Urusan Perumahan dan Perkotaan India juga mengatakan pandemi corona telah memberikan kesempatan bagi kota agar menjadi lebih mudah diakses oleh pejalan kaki dan pengendara sepeda.
(ae/pkp)
Inilah Kota Surga Para Pesepeda
Bersepeda ramah lingkungan, menyehatkan dan murah. Banyak kota di Eropa keluarkan dana jutaan untuk bisa menjadi lebih "ramah sepeda". Kota-kota ini sukses dengan konsep mereka. Apa Indonesia bisa meniru?
Foto: picture-alliance/dpa/F. Gentsch
Kopenhagen
Di ibukota Denmark ini ada jaringan jalan sepeda sepanjang 350 km, sistem lampu lalu lintas yang mengutamakan pesepeda, juga tempat memijakkan kaki di pinggir jalanan jika harus menunggu lampu menjadi hijau. Jadi tak heran, jika 62% orang pergi kerja dengan bersepeda. Kata "copenhagenize" sudah muncul dalam bahasa Inggris untuk menggambarkan transformasi ke kota yang ramah sepeda.
Kota di Belanda ini juga salah satu yang paling ramah pesepeda. Para pesepeda menempuh jarak hingga 2 juta km per hari. Sepeda banyak digunakan di Belanda, karena negara itu datar. Di Utrecht, misalnya, orng bisa menemukan garasi parkir sepeda luas untuk 12.500 sepeda. Hingga tahun 2020, garasi akan diperbesar hingga muat 33.000 sepeda.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/N. Economou
Antwerpen
Antwerpen punya banyak lahan untuk parkir sepeda dan infrastruktur yang lengkap. Sistem rental sepeda akan diperluas, dan mencakup jalan sepeda di sepanjang pelabuhan. Jembatan sepeda dan pejalan kaki juga akan dibuat. Yang masih harus ditangani adalah volume lalu lintas yang tinggi di jalan-jalan kota itu.
Foto: picture-alliance/Arco Images/P. Schickert
Paris
Di Paris, pemerintah kota telah memperbesar jaringan sepeda secara sistematis dalam tahun-tahun terakhir. Setiap hari Minggu, sejumlah jalan ditutup dari lalu lintas mobil. Sebagai wisatawan, orang juga bisa dengan mudah berbaur dengan pesepeda, karena tempat peminjaman sepeda ada di mana-mana. Di Strassbourg juga demikian. Paris dan Strassbourg adalah kota paling ramah sepeda di Perancis.
Foto: picture-alliance/robertharding/S. Dee
Malmö
Malmö di Swedia menginvestasikan banyak uang untuk memperbaiki infrastruktur bagi pesepeda. Jaringan jalan sepeda hampir 500 km, lengkap dengan sejumlah stasiun pompa. Kapal feri khusus sepeda antara Malmö dan Kopenhagen diharapkan akan mendorong wisata sepeda. Mungkin ide paling kreatif adalah hotel sepeda dengan workshopnya sendiri, rental sepeda dan tempat parkir sepeda tepat di depan pintu.
Foto: Ohboy
Trondheim
Trondheim di Norwegia adalah sebuah kota di bukit. Apa yang disebut "Trampe", lift sepeda pertama di dunia, bisa membantu. Lift sepanjang 130 meter bisa membawa 300 sepeda per jam ke bagian atas bukit sampai istana bernama Kristiansten Fortress.
Foto: public domain
Münster
Di Münster di Nordrhein-Westfalen ada lebih banyak sepeda daripada penduduk. Jadi tidak mengherankan, Münster adalah juga kota dengan paling banyak pencuri sepeda di Jerman. Tapi itu tidak mematahkan keinginan orang untuk meninggalkan mobil dan beralih mengendarai sepeda. Jalan sepeda lebar, cukup banyak tempat parkir dan tidak perlu memanjat bukit.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Thissen
Barcelona
Sejak tahun 2002 orang bisa bersepeda di seluruh Barcelona. Jalan sepeda sepanjang 158 km tersedia di kota itu. Selain itu, zona kecepatan 30 km per jam membuat keamanan lebih tinggi untuk pengendara sepeda di kawasan kota. Wisatawan juga ditawarkan sesuatu yang spesial: jalan sepeda bertema berbeda-beda, juga ke kawasan pantai dan ke rumah arsitek terkenal Antoni Gaudi.
Foto: picture-alliance/imageBROKER/G. Guarino
Basel
Di Basel, jalanan datar dan jarak satu tempat ke tempat lain tidak jauh. Jalan-jalan sangat penuh selama event yang disebut Slow Up. Selama event ini, yang diadakan di musim panas, di berbagai kota di Swis, organisator menutup sekitar 30 km jalan yang melewati lokasi indah, dan menyediakan banyak kegiatan di sepanjang jalan. Itu membuat bersepeda jadi menyenangkan. (Ed.: ml/hp)
Foto: picture-alliance/imageBROKER/M. Dr. Schulte-Kellinghaus