Demi Konser Ed Sheeran Düsseldorf Akan Tebang 100 Pohon
9 Maret 2018
Sekitar 100 pohon di lokasi konser Ed Sheeran direncanakan akan ditebang. Niat ini sontak mengundang kritik dan keberatan kelompok perlindungan lingkungan.
Iklan
Sebenarnya penyanyi Inggris Ed Sheeran dijadwalkan tampil di Bandara Essen/Mülheim pada tanggal 22 Juli 2018. Namun masalahnya, para pelindung binatang menentang rencana konser ini karena di sekitar area yang dijadwalkan ini bermukim kawanan burung pengicau langka, eurasian skylark. Selain ini, di area bandara ini disinyalir terkubur 103 bom dari Perang Dunia II yang dijatuhkan armada udara Inggris dan belum meledak. Akhirnya, pihak menyelenggara memindahkan lokasi konser.
Lokasi baru untuk konser adalah area terbuka di Messe-Parkplatz 1 di Düsseldorf, sekitar 20 kilometer dari Bandara Essen/Müllheim. Namun konser Ed Sheeran masih terhalang kendala. Untuk terselenggaranya konser di lokasi baru ini, sekitar 100 dari 3000 pohon harus ditebang dan 60 sampai 80 pohon lainnya harus dipindahkan. Kelompok pelindung pohon kota Düsseldorf telah melanyakan keberatan mereka atas rencana ini.
Musisi Top Yang Mengemas Irama Lokal Bagi Publik Global
Beberapa musisi top berhasil membawa irama dan suara musik khas lokal ke panggung dunia. Siapa mereka?
Foto: AP
Carlos Santana: Menggabungkan rock dan latin
Gitaris legendaris kelahiran Meksiko, Carlos Santana, merevolusi dunia musik lewat perpaduan mulus antara berbagai pengaruh musik, termasuk instrumen musik latin, afro beats dan blues. Santana mendapat pengakuan internasional setelah tampil di Woodstock Festival tahun 1969 dan mulai berkeliling dunia, membawa sound yang unik ke hadapan khalayak global.
Foto: picture-alliance/dpa
Bob Marley: Reggae
Pengaruh penyanyi dan penulis lagu asal Jamaika ini masih tetap terasa sejak kematiannya 1981 pada usia 36 tahun. Album hits terbesarnya, "Legend," tetap menjadi album reggae terlaris sepanjang masa. Musik Bob Marley juga berhasil membawa Rastafari, gerakan religius Jamaika, jadi perhatian dunia.
Foto: AP
Umm Kulthum: Musik konser Arab
Sampai kematiannya tahun 1975, Umm Kulthum membawa lagu-lagu Arab kepada khalayak internasional. Dia menjual sekitar 80 juta rekaman di seluruh dunia. Dijuluki "Lady" oleh Presiden Perancis Charles de Gaulle, penyanyi ini mempesona dengan suara rendahnya dan ungkapan emosional yang intens dalam lagu-lagu dengan lirik dan musik dari penyair dan komposer Mesir.
Foto: picture alliance/CPA Media
Ravi Shankar: Musik klasik India
Lahir tahun 1920 dalam sebuah keluarga Bengali di India, Ravi Shankar mulai mendalami permainan sitar pada usia 18 tahun. Sang virtuoso melakukan tur ke Eropa dan Amerika tahun 1950an dan 1960an dan membius penonton dengan musik klasik India. Dia sangat mempengaruhi artis lain, termasuk George Harrison dari The Beatles.
Foto: Manjunath Kiran/AFP/Getty Images
Ali Farka Toure: Blues dari Mali
Penyanyi dan pemusik Ali Farka Toure adalah salah satu musisi paling terkenal di Afrika, yang menyatukan musik tradisional Mali dengan gaya blues Amerika Utara. Bernyanyi dalam berbagai bahasa Afrika, Toure berkolaborasi dengan musisi jazz Amerika Utara dalam album-albumnya yang kemudian populer di seluruh dunia. Dia memenangkan dua Grammy sebelum meningal tahun 2006 karena kanker tulang.
Foto: picture-alliance/Pacific Press/T. Lindholm
Psy: K-Pop (Korea)
Pemusik Korea Selatan Psy tahun 2012 menggebrak dunia musik dengan "Gangnam Style" dan memperkenalkan K-pop (Pop Korea) ke seluruh dunia. Videonya diakses 2,9 juta kali. Penonton tertarik dengan tarian dan gaya energiknya. Dia menyuguhkan perpaduan genre musik techno, electronica, pop dan Korea. Bahkan Sekjen PBB Ban Ki-moon (foto di atas) turut menikmati.
Foto: Reuters
6 foto1 | 6
Juru bicara kelompok pelindung pohon, Andrea Vogelgesang mengatakan, "Kami tengah mendiskusikan untuk mengirim surat kepada Ed Sheeran, memohon kepeduliannya terhadap lingkungan."
Menurut kelompok pelindung, pohon-pohon di area parkir tersebut berusia antara 30 sampai 40 tahun. "Mengorbankan begitu banyak pohon hanya untuk proyek komersial, area open air, dan bertujuan hanya untuk keuntungan finansial, ini patut dipertanyakan," ditambahkan Andrea Vogelgesang.
5 Band Eropa Yang Berganti Nama dan Mendulang Sukses
Nama adalah sebuah merek. Banyak band terkenal yang memulai karir dengan nama yang - untungnya - tidak dikenal luas oleh publik. Anda pernah dengar band Pectoralz atau The Quarrymen?
Foto: Getty Images/K. Winter
The Beatles
Nama band ini pada tahun-tahun awal mereka adalah The Quarrymen. Beberapa anggota band memang sekolah di Quarry Bank High School. Namanya diambil dari lagu sekolah mereka, "The Song of the Quarry". Tahun 1960, mereka memutuskan untuk mengganti nama agar sesuai dengan citra barunya. Mereka sempat menggunakan lima nama berbeda, sebelum menamakan diri The Beatles.
Foto: Getty Images
Radiohead
Seperti banyak band lainnya, Radiohead juga terbentuk saat mereka masih sekolah. Di Sekolah Umum Abingdon di selatan Oxford, mereka diizinkan latihan sekali seminggu, setiap hari Jumat. Jadi band ini menyebut dirinya "On a Friday." Setelah rekaman pertama, mereka lalu mengganti nama, dan sejak tahun 1991 dikenal sebagai Radiohead.
Foto: picture-alliance/PA Wire/D. Jensen
ABBA
Untuk penampilan bersama di televisi tahun 1970, keempat orang Swedia ini masih memakai nama "Festfolk" - atau "party people". Ketika merilis single pertamanya, mereka memasang nama sendiri: Björn & Benny, Agnetha & Anni-Frid. Setelah makin sukses, mereka memilih singkatannya: ABBA.
Foto: picture alliance/dpa
Pink Floyd
Band ini pernah punya banyak nama, sebelum menjadi Pink Floyd. Antara lain The Abdabs, yang berarti kegelisahan, dan The Tea Set. Tapi akhirnya musisi Inggris ini tahun 1965 mengganti namanya menjadi Pink Floyd.
Foto: Pink Floyd Music Ltd
Coldplay
Soal memilih nama, band ini suka aneh-aneh. Awalnya dikenal sebagai Pectoralz, tahun 1996. Lalu mereka memakai nama Starfish. Untungnya, kelompok yang dikomandani penyanyi utama Chris Martin ini tahun 1998 berganti nama menjadi Coldplay, dari sebuah buku puisi Philip Horky - dan ternyata memang jauh lebih cocok untuk band ini, yang terkenal dengan balada-balada puitisnya. Ed:Antje Bender (hp/vlz)