1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Demi Iklim, Jerman Bertekad Dongkrak Penjualan Mobil Listrik

Natalie Muller | Neil King
22 Juni 2021

Jerman ingin ada 10 juta mobil listrik di jalan pada akhir dekade ini dalam upaya memenuhi target iklimnya. Walaupun dapat subsidi negara ribuan euro, mengapa orang Jerman masih segan membeli mobil listrik?

Perakitan mobil listrik di pabrik VW, Jerman
Perakitan mobil listrik di pabrik VW, JermanFoto: Getty Images/J. Schlueter

Sebagai bagian dari tahapan untuk mencapai target ambisius netralitas emisi pada tahun 2045, pemerintah Jerman ingin menghentikan operasi kendaraan berbahan bakar bensin atau solar dan menggantinya dengan mobil hibrid atau mobil listrik. Sampai tahun 2030, 7 sampai 10 juta mobil listrik diharapkan sudah lalu lalang di jalan-jalan Jerman.

Sampai saat ini, dari 48,2 juta mobil di Jerman, hanya 1,2% yang bertenaga listrik. Menurut Kementerian Perhubungan, sekitar dua pertiga kendaraan di Jerman menggunakan bensin, dan sekitar 30% menggunakan diesel atau solar.

Organsiasi untuk lalu lintas ramah lingkungan Agora Verkehrswende yang berbasis di Berlin mengatakan, Jerman perlu target lebih ambisius kalau mau mencapai netralitas emisi, dengan 14 juta mobil listrik sampai tahun 2030.

Pembangunan Tesla Gigafactory dekat Berlin, yang akan menjadi pabrik beterai listrik terbesar di EropaFoto: Michael Sohn/AP Photo/picture alliance

Mengapa orang Jerman masih enggan beli mobil listrik?

Kurangnya infrastruktur pengisian daya hanyalah salah satu alasan mengapa orang Jerman enggan mengganti mobil mereka dengan mobil listrik. Survei lembaga opini YouGov yang dilakukan di antara 2.036 responden dari Februari lalu menemukan bahwa 50% hambatannya adalah daya jangkau mobil listrik yang dianggap masih terlalu rendah, diikuti kurangnya stasiun pengisian (38%) dan manfaat lingkungan yang dipertanyakan (35%). Lebih dari 54% responden juga mengatakan harganya masih terlalu mahal.

Dalam survei terpisah terhadap 10.000 pengemudi yang juga diterbitkan pada bulan Februari yang dirilis asosiasi mobil VKU Jerman, 39% responden mengatakan mereka tidak akan membeli mobil listrik sebagai kendaraan berikutnya. Mereka baru akan mempertimbangkan membeli mobil listrik, jika ada peningkatan jangkauan (38%), harga yang lebih rendah (36%), dan lebih banyak stasiun pengisian umum (31,5%).

Harga mobil listrik memang masih jauh di atas mobil biasa. Orang Jerman harus merogoh kantong sedikitnya 30.000 euro. Ini terutama karena mahalnya baterai listrik untuk mobil, yang membuat mobil listrik saat ini 5.000 sampai 10.000 euro lebih mahal.

Untuk mendorong angka penjuualan, pemerintah Jerman sudah menawarkan subsidi pembelian sampai 9.000 euro kepada pelanggan yang membeli mobil listrik baru sampai tahun 2025. Bersamaan dengan itu, pemerintah Januari lalu juga menaikkan pajak bensin sehingga harga bensin dan solar naik sampai 10 sen euro per liter. Pemerintah Jerman juga berjanji mempercepat pembangunan jaringan stasiun pengisian di seluruh negeri dengan teknologi terbaru, yang memungkinkan pengemudi mengisi ulang baterai mereka hingga 80-100% dalam waktu 30 menit. Saat ini di Jerman baru ada sekitar 42.000 stasiun pengisian umum untuk mobil listrik.

Mengapa mobil listrik jadi penting bagi politik dan ekonomi Jerman?

Industri mobil Jerman memang merupakan salah satu andalan utama perekonomiannya. Merek-merek Volkswagen (VW), Mercedes BMW, dan Porsche dikenal di seluruh dunia, dan industri otomotif di Jerman menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 1,8 juta orang.

Transformasi industri otomotif menuju kendaraan listrik akan memiliki konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang bagi seluruh industri otomotif dan para karyawannya, juga pada industri pemasok suku cadang. Seiring turunnya biaya pembuatan baterai berkat inovasi-inovasi baru, Jerman berharap mobil listrik akan lebih cepat populer di kalangan pengguna kendaraan. Saat ini, kebanyakan mobil listrik merupakan pesanan perusahaan, bukan pemilik mobil pribadi.

Tetapi ada angin baru sejak Mahkamah Konstitusi Jerman bulan Mei lalu memerintahkan pemerintah untuk memperbaiki kebijakan iklimnya, karena dianggap merugikan kehidupan generasi berikutnya. Itu sebabnya, partai-partai politik Jerman saat ini berlomba mengajukan konsep perlindungan iklim baru menjelang pemilu parlemen bulan September mendatang. Target paling ambisius dipancang Partai Hijau, yang ingin menghentikan operasi mobil berbahan bakar bensin atau solar pada tahun 2030.

(hp/ha)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait