1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Demo Berlanjut - Oposisi Tolak Konsesi Pemerintah

9 Februari 2011

Hari ke 16 aksi massal Mesir terus menuntut turun Presiden Hosni Mubarak. Sekjen PBB serukan agar pemerintah bertindak segera.

Karikatur Presiden Mubarak di lapangan TahrirFoto: AP

Demonstran di lapangan merdeka “Tahrir” di Kairo berharap sejuta orang akan hadir dalam demonstrasi besar yang rencananya akan digelar Jumat mendatang, bersamaan dengan serangkaian unjuk rasa di berbagai kota Mesir. Dengan rangkaian demo besar ini, mereka ingin mempertegas tuntutan mundur terhadap Presiden Mesir. Selain itu penolakan mereka terhadap uluran tangan pemerintah dan janji-janji reformasi. Seorang perempuan yang turut berunjuk rasa di Alexandria mengatakan, "Saya dulunya juga anggota partai Mubarak. Tapi saya keluar dari partai busuk ini setelah orang-orang berontak melawannya."

Presiden Hosni Mubarak, yang sudah 30 tahun berkuasa sampai kini menolak tuntutan mundur, menyatakan akan mengawal transisi pemerintah sampai akhir masa jabatannya September mendatang. Di New York, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon mengimbau pemerintahan Mesir untuk secepatnya menyiapkan transisi yang damai. Ban Ki Moon tidak meminta agar Mubarak segera lengser, namun ia menekankan bahwa berlangsungnya transisi "lebih cepat, lebih baik".

Wakil Presiden Mesir Omar SuleimanFoto: picture-alliance/dpa

Sementara Wapres AS Joe Biden mengimbau Wakil Presiden baru Mesir, Omar Suleiman untuk bersama pihak oposisi menyiapkan cetakbiru transisi politik itu. Omar Suleiman yang sebelumnya menjabat direktur Dinas Rahasia Muchabarat sudah bertemu dengan kaum oposisi, termasuk Ikhwanul Muslimin dan menjanjikan kebebasan berekspresi yang lebih besar. Dikatakannya, pemerintah akan menggelar ulang pemilu untuk beberapa kursi parlemen.

Dalam pertemuan dengan media hari Selasa malam (08/02), Suleiman juga menolak penggeseran Mubarak. Baik media maupun kalangan oposisi naik pitam atas sejumlah pilihan kata Suleiman, yang dianggap provokatif dan membakar.

Sementara di lapangan Tahrir di Kairo, warga tidak mau bubar. Beberapa diantaranya memang pulang, tapi sebagian besar mengingap di lapangan dan arus demonstran baru - kadang seluruh keluarga dari nenek hingga cicit - datang dari luar kota untuk bergabung. Wael Ghonim, eksekutif jaringan internet Google yang baru dibebaskan dari tahanan polisi hari Senin lalu, tampil menyuarakan tekad mereka, untuk tidak mengalah.

Demonstran muda di AlexandriaFoto: AP

Kepada demonstran, Wapres Suleiman sebelumnya mengatakan, "Presiden telah memerintahkan untuk tidak menciduk demonstran dan menyatakan bahwa hak berekspresi, dan menyatakan pendapat tidak akan diganggu gugat.“ Ditegaskan, Presiden Mesir Husni Mubarak telah menyepakati dibentuknya 3 komite yang akan bertanggung jawab atas reformasi.

Komitee peradilan akan mengolah amandemen konstitusi dan menetapkan batas waktu jabatan kepresidenan, serta merinci siapa yang berhak untuk mencalonkan diri untuk kursi terpenting negara itu. Tugas kedua komite lainnya termasuk, menginvestigasi serangan terhadap kaum demonstran anti Mubarak yang menyebabkan sedikitnya 11 orang tewas dan ratusan orang lainnya cedera.

dpae/afp/Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait