Massa demonstran memadati jalan-jalan ibukota hari Jumat (05/05). Mereka menuntut keadilan hukum atas kasus dugaan penistaaan agama dengan terdakwa gubernur Jakarta, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.
Iklan
Usai jalankan shalat Jumat (05/05) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia atau GNPF MUI berdemonstrasi ke Gedung Mahkamah Agung. Belasan delegasi pengunjuk rasa diterima oleh perwakilan Mahkamah Agung.
Sementara di luar gedung, beberapa pemrotes dalm aksi #505 ini membawa bendera, spanduk dan plakat yang bertuliskan "Keadilan harus dijunjung tinggi" dan "Ahok, penghujat Islam harus dipenjara."
Bulan lalu jaksa penuntut merekomendasikan hukuman pidana 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun dalam kasus dugaan penistaan agama terkait penyebutan surat Al-Maidah 51 dalam pidato Ahok di Kepulauan Seribu.
Demonstran beranggapan hukuman itu relatif ringan. Tuntutan jaksa dibacakan, sehari setelah Ahok kalah telak dalam pemillu DKI Jakarta. Masa jabatan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta berakhir pada bulan Oktober 2017.
"Kami berada di sini karena kami kecewa dengan jaksa yang ada buta dan tuli terhadap aspirasi umat Islam, "kata Bahruddin Rabbani, seorang guru pesantren dari Banten.
Sementara itu, dikutip dari Merdeka, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang turut hadir dalam aksi 5 Mei menyebutkan: "Hakim harus adil pada rakyat, saya di sini sebagai perwakilan umat Islam minta hakim jatuhkan vonis seadil-adilnya," kata Amien di lokasi aksi.Usai berdemonstrasi, massa bubar dan jalan-jalan utama yang diblokir, dibuka kembali.
Kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pada hari Selasa (09/05) akan diputuskan hakim.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pelantikan pasangan cagub-cawagub terpilih ini rencananya akan dilaksanakan pada Oktober 2017.
ap/rzn(ap/merdeka)
Ahok Diserang Lagi, Kali Ini Dengan Karangan Bunga
Halaman Balai Kota DKI disesaki dengan sekitar seribu karangan bunga hingga meluber ke jalanan. Plakat kembang itu ditujukan bagi Ahok-Djarot. Pesannya mulai dari ucapan terima kasih, semangat, hingga 'curhat galau'.
Foto: B. T. Purnama
Setelah kalah bersaing di Pilkada
Pasca alami kekalahan dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan wakilnya Djarot Syaiful Hidayat menerima ribuan karangan bunga yang dialamatkan ke Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Foto: Reuters/D. Whiteside
Lama-lama tak muat lagi
Tadinya karangan-karangan bunga kiriman dari berbagai orang dan kelompok masyarakat itu dipajang di halaman Balaikota. Namun karena jumlahnya terus bertambah, akhirnya meluber juga ke jalanan.
Foto: Reuters/D. Whiteside
Ucapan terima kasih
Rata-rata isi pesan dalam karanagn bunga itu berupa ucapan penyemangat bagi pesangan Ahok-Dajrot yang kalah alam Pilkada DKI Jakarta 2017. Selain itu juga ucapan terima kasih atas perubahan yang warga alami di ibukota.
Foto: B. T. Purnama
1 kekalahan 1000 bunga
Bukan cuma dari individu, kelompok masyarakat juga ikut mengirim bunga. partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dikenal gigih memperjuangkan Ahok-Djarot dalam Pilkada mengirim karangan bunga super besar. Kata-katanya: "Satu kekalahan, seribu bunga merekah."
Foto: Partai Solidaritas Indonesia PSI
Jadi ajang foto
Pernah melihat karangan bunga sebanyak ini yang ditujukan bagi seorang pemimpin? Pajangan karangan-karangan bunga di sekitar Balaikota DKI Jakarta akhirnya jadi ajang selfie maupun foto bersama.
Foto: M. Tobing
Bagaimana membalasnya?
Ahok mengaku bingung ingin membalas karangan bunga dengan ucapan rasa terima kasih, tapi bagaimana caranya jika sebanyak itu? Lewat akun facebooknya, staf Ahok mendokumentasikan karangan-karangan bunga tersbeut.
Foto: Facebook
Menarik perhatian
Anggun, artis Indonesia yang bermukim di Perancis tak mau ketinggalan mengungkapkan perasaannya. lewat twitter ia menulis rasa terharunya melihat bunga-bunga untuk Ahok.
Foto: Twitter
Gagal 'move on'
Tak jarang, pesan dalam plakat bunga ini juga bernada lucu. Misalnya seperti kiriman dari warga yang mengaku galau setelah ditinggal Ahok-Djarot nantinya. (Ed: aap/rzn)