1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Denmark Cabut Hampir Semua Pembatasan Covid-19

1 Februari 2022

Denmark cabut wajib masker untuk trasportasi umum dan restoran. Infeksi harian varian omicron memang mencapai puluhan ribu, tetapi hanya sedikit kasus parah. Rumania dan Austria juga tetapkan pelonggaran pembatasan.

Suasana di Kopenhagen, 28 Januari 2022
Suasana di Kopenhagen, 28 Januari 2022Foto: Francis Dean/Dean Pictures/imago images

Denmark hari Selasa (1/2) menjadi salah satu negara Uni Eropa pertama yang membatalkan sebagian besar pembatasan Covid-19, karena negara Skandinavia itu tidak lagi menganggap wabah corona sebagai "penyakit kritis secara sosial."

Alasannya adalah: kasus varian omicron memang melonjak di Denmark, tetapi itu tidak membebani sistem kesehatan dan negara itu punya tingkat vaksinasi yang tinggi. Denmark dalam beberapa pekan terakhir mengalami rata-rata lebih dari 50.000 kasus infeksi harian sementara jumlah orang di unit perawatan intensif rumah sakit telah menurun.

Kepala Otoritas Kesehatan Denmark Soren Brostrom kepada televisi Denmark TV2 mengatakan, perhatiannya ada pada jumlah orang di ICU, bukan pada jumlah infeksi. Dia mengatakan jumlah itu telah "turun dan turun dan sangat rendah." Disebutkan, saat ini 32 pasien virus corona berada di ICU. Beberapa minggu yang lalu, angkanya masih di kisaran 80.

Pembatasan yang paling mencolok yang terlihat menghilang adalah masker wajah, yang tidak lagi wajib di transportasi umum, toko-toko dan untuk pengunjung restoran. Pihak berwenang hanya merekomendasikan penggunaan masker di rumah sakit, fasilitas perawatan dan kesehatan, dan panti jompo.

Austria juga menetapkan pelonggaran pembatasan. Suasana di sebuah pasar di Wina.Foto: Manfred Segerer/imago images

Warga tetap diminta hati-hati

Pembatasan lain yang tidak lagi diperlukan adalah tiket digital yang digunakan untuk memasuki klub malam, kafe, bus, dan untuk duduk di dalam ruangan di restoran.

"Saya tidak berani mengatakan bahwa ini adalah perpisahan terakhir untuk pembatasan. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada musim gugur. Apakah nanti akan ada varian baru?," kata Perdana Menteri Mette Frederiksen kepada radio Denmark. Pemerintah Denmark tetap memperingatkan peningkatan infeksi bisa terjadi dalam beberapa minggu mendatang dan mengatakan, vaksinasi keempat mungkin diperlukan.

Otoritas kesehatan mendesak warga Denmark untuk dites secara teratur demi menjaga pengawasan epidemi, dan jika diperlukan "bereaksi cepat ", seperti yang dikatakan Menteri Kesehatan Magnus Heunicke pekan lalu.

Pembatasan ketat di Denmark awalnya diterapkan bulan Juli tetapi dihapus sekitar 10 minggu kemudian, setelah upaya vaksinasi dianggap berhasil. Pembatasan kembali diberlakukan ketika infeksi melonjak.

Pada tahun 2020, Denmark menjadi salah satu negara Eropa pertama yang menutup sekolah karena pandemi dan memulangkan semua pegawai negeri di sektor-sektor yang tidak kritis.

Rumania dan Austria juga lakukan pelonggaran

Rumania mulai Selasa (1/2) juga membatalkan tuntutan karantina untuk turis,  jika mereka sudah divaksinasi lengkap, memiliki bukti pulih dari COVID-19 atau dapat memberikan hasil tes negatif, terlepas dari dari mana mereka berasal.

Austria sudah lebih dulu menetapkan pelonggaran untuk sektor perdagangan, budaya dan wisata, sekalipun angka infensi masih tinggi. Alasannya sama: tingkat keterisian rumah sakit rendah. Karena itu pemerintah Austria menyatakan sudah dapat mengendalikan situasi.

Pelonggaran di Austria dilakukan secara bertahap. Jam buka bar dan restoran sekarang diperpanjang sampai tengah malam. Seminggu kemudian, mulai 12 Februari, persyaratan vaksinasi juga akan dihapus. Untuk masuk ke toko orang hanya perlu memakai masker medis, tanpa bukti vaksinasi dan tanpa tes.

hp/as (rtr, ap)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait