Tim Densus 88 menembak mati dua orang terduga teroris JAD di Makassar, Sulawesi Selatan. Kedua terduga teroris JAD itu terlibat pengiriman dana ke pelaku bom di Gereja di Filipina.
Iklan
Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati dua orang terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polri menyebut keduanya sudah latihan rutin menembak sejak akhir tahun lalu.
"Mulai bulan Oktober 2020 secara rutin lakukan latihan menembak dan naik gunung (idad)," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramdhan kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).
Kedua terduga teroris bernama M Rizaldy (46) dan Sanjai Ajis (23) ditembak mati karena berusaha menyerang aparat. Mereka ditindak Densus 88 Antiteror di Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulsel, pagi tadi sekitar pukul 06.00 Wita.
"Saat dilakukan penangkapan, kedua pelaku melakukan perlawanan dengan masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP," kata Ramdhan.
Rizaldy dan Sanjai Ajis pernah menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada tahun 2015. Hal itu dilakukan bersama pengikut JAD lain di Ponpes Aridho. Pimpinan Ponpes Aridho, Ustaz Basri telah meninggal dunia di Nusa Kambangan.
Mertua dan menantu ini bersama keluarganya juga sempat hendak bergabung dengan ISIS di Suriah pada 2016. Namun upaya tersebut digagalkan di Bandara Soekarno-Hatta.
Rizaldy dan Sanjai Ajis bersama pengikut JAD lainnya rutin melakukan pengkajian negara khilafah di Villa Mutiara dan Yayasan Aridho. Polri juga mengungkap keduanya pernah berperan terkait aksi terorisme maupun terhadap pelaku tindak pidana terorisme.
Daftar Serangan Teror JAD di Indonesia
Jamaah Ansharud Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan Islamic State alias ISIS adalah kelompok teror paling mematikan di Indonesia saat ini. Berikut serangan teror yang dilakukan anggota JAD di Indonesia sejauh ini.
Foto: REUTERS
Bom Thamrin, Jakarta
Serangkaian ledakan mengguncang Sarinah pada 14 Januari 2016 pukul 10.40 WIB. Para pelaku yang merupakan anggota JAD dan berjumlah tujuh orang membawa granat dan senjata api. Empat pelaku dan empat warga sipil tewas, sementara 24 lainnya mengalami luka-luka. ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut. Anggih Tamtomo alias Muhammad Bahrun Naim dicurigai mengarsiteki serangan di Jakarta
Foto: Reuters/Beawiharta
Serangan di Mapolres Surakarta
Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di gerbang Mapolres Surakarta pada 05 Juli 2016. Kapolri saat itu, Badrodin Haiti, mengatakan pelaku yang bernama Nur Rohman memiliki hubungan dekat dengan Bahrun Naim. Keduanya sempat aktif di organisasi teror Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara yang juga ikut membentuk JAD. Serangan di Solo mengakibatkan seorang petugas mengalami luka-luka.
Foto: Reuters/Antara Foto/M. Surya
Bom Molotov di Samarinda
Serangan bom Molotov di Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda pada 13 November 2016 menyebabkan empat orang anak-anak mengalami luka bakar, salah seorangnya yang bernama Intan Olivia Marbun akhirnya meninggal dunia. Pelaku yang bernama Juhanda merupakan anggota JAD Kalimantan Timur dan pernah dipenjara terkait teror bom buku tahun 2011 di Tanggerang.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/P. Utama
Bom Kampung Melayu
Dua ledakan di Kampung Melayu pada 25 Mei 2017 menewaskan lima orang dan melukai belasan lainnya. Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin saat itu mengklaim ISIS melalui JAD bertanggungjawab atas kebiadaban tersebut. Buntutnya polisi menggelar operasi penggerebekan di seluruh Indonesia dan menangkap 22 tersangka teroris yang sebagian merupakan anggota JAD.
Foto: Reuters/Antara Foto
Ledakan di Bandung
Ledakan dahsyat mengguncang kawasan pemukiman penduduk di Jalan Jajaway, Bandung, 8 Juni 2017. Ledakan yang diduga berasal dari bom panci itu terjadi akibat kecelakaan, Polisi akhirnya menangkap lima terduga teroris lantaran memiliki bahan kimia untuk pembuatan bom. Mereka, termasuk Agus Wiguna, dipastikan berafiliasi dengan kelompok JAD Bandung Raya.
Foto: Reuters/Antara Foto/N. Arbi
Kerusuhan di Mako Brimob
Meski diklaim tidak direncanakan, pemberontakan narapidana teror di Mako Brimob, Depok, pada 9 Mei 2018 silam turut melibatkan anggota senior JAD. Aman Abdurrachman yang mendirikan organisasi teror itu bahkan sempat diminta menjadi mediator oleh para narapidana. ISIS sendiri mengaku bertanggungjawab dan mengklaim sudah merencanakan aksi yang menewaskan lima orang polisi dan seorang tahanan itu.
Foto: picture alliance / Photoshot
Serangan Bom Bunuh Diri di Surabaya
Tiga keluarga bertanggungjawab atas rangkaian serangan bom bunuh diri di tiga gereja dan mapolrestabes Surabaya, serta sebuah ledakan di Sidoarjo, pada Mei 2018. Para pelaku yang ikut mengorbankan anak-anaknya sebagai pelaku teror dikabarkan saling mengenal dan menjalin hubungan melalui jaringan JAD Jawa Timur. Salah seorang pelaku, Dita Oepriaro, adalah tokoh senior JAD.
Foto: Reuters/Antara Foto/M. Risyal Hidayat
Gagal di Riau
Sejak lama JAD Riau sudah merencanakan serangan kepada kepolisian. Akhir 2017 Densus 88 menggagalkan serangan dengan menangkap sejumlah figur kunci, serta mengamankan senjata api dan bom. Namun bukan JAD, melainkan Negara Islam Indonesia yang akhirnya berhasil melakukan serangan pada 16 Mai 2018. Seorang petugas meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Foto: Getty Images/AFP/D. Sutisna
Suami istri pelaku bom bunuh diri Makassar
Bom bunuh diri terjadi pada tanggal 28 Maret di gereja Katedral Makassar, saat umat merayakan Hari Minggu Palma. Dari hasil identifikasi polisi, pelaku merupakan pasangan suami istri berinisial LL dan EM dan merupakan bagian dari kelompok teroris JAD. Iniden itu dipicu oleh penangkapan terhadap 24 anggota JAD asal Sulawesi Selatan. (rzn/yf - detik, kompas, tribun, ap)
Foto: via REUTERS
9 foto1 | 9
Terlibat pengiriman dana ke pelaku bom bunuh diri Gereja di Filipina
Ramdhan mengatakan Basri meninggal dunia di Nusa Kambangan dalam kasus teror. Selain itu, Rizaldy dan Sanjai Ajis terlibat kajian pendukung daulah.
"Adakan kajian khusus pendukung daulah di Villa Mutiara dan Yayasan Aridho," ujarnya. "Terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Zolo, Filipina."
Mulai Oktober 2020, Ramadhan menuturkan, keduanya secara rutin melakukan latihan menembak dan naik gunung atau idad.
Sebelumnya, dua terduga teroris tewas ditembak Densus 88 di Makassar, Sulsel. Keduanya disebut terlibat pengeboman gereja di Jolo, Filipina, pada 2019.
"Yang mempunyai keterlibatan dan aksi pengeboman gereja di Jolo, Filipina, ini," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana saat dikonfirmasi, Rabu (6/1/2021).
"Sementara masih dalam pengembangan Kemudian masih dilakukan langkah-langkah olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi," imbuh dia.
Witnu menyebutkan dua terduga teroris tewas karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap.
Diketahui, pada 27 Januari 2019, bom meledak di sebuah gereja di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina. Sebanyak 22 orang tewas dalam aksi ini dan ratusan orang cedera. Pengeboman ini sempat mendapat reaksi dari dunia internasional. (pkp/hp)