Desainer Indonesia Menantang Trump di New York Fashion Week
8 September 2017
Hijab dan abaya karya dua desainer Indonesia mencuri perhatian di New York Fashion Week 2017. Lewat desain penuh warna khas Indonesia, mereka ingin menampilkan fashion yang mendobrak stigma tentang muslimah.
Iklan
Dian Pelanggi dan Vivi Zubedi, dua desainer asal Indonesia ikut meramaikan catwalk New York Fashion Week 2017 (NYFW) dengan menampilkan koleksi busana dalam kategori "modest fashion". Lewat tampilan hijab dan abaya yang menonjolkan warna-warna khas kain nusantara, kedua desainer ini ingin mematahkan praduga tentang tampilan muslimah.
"Kami tidak terbelenggu dan ingin memperlihatkan ke dunia bahwa kami tetap cantik dan bergaya dengan menggunakan hijab," ungkap Dian Pelangi pada hari pembukaan fashion week, Kamis (07/09). Busana rancangannya bermotif dasar batik dengan desain rok lebar dan jaket longgar yang kaya dengan brokat.
Vivi Zubedi, yang memulai tampilan perdananya di NYFW, membawa satu pesan khusus untuk Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. "Bapak Presiden, saya sangat mencintai negaramu dan pendudukmu, dan kami tidak akan melakukan apapun untukmu. Kita semua sama, ini tentang kemanusiaan," ujar desainer yang menyematkan tulisan "Mekkah, Madinah, Janah" tersebut ke busananya. "Hijab itu indah, kita itu tetap manusia apapun agama kita," kata Zubedi lebih lanjut kepada AFP.
Mereka hanya dua dari lima desainer Indonesia yang meramaikan panggung bertajuk "Indonesian Diversity". Desainer lainnya adalah Doris Dorothea, Catherine Njoo dan Barli Asmara. NYFW tahun ini memiliki pesan politis yang menolak gaya pemerintahan Trump. Slogan tentang keragaman gencar disuarakan selama pagelaran berlangsung, lewat tampilan warna dan ukuran yang tidak "mainstream". Indonesia, tampaknya menjadi negara yang pas untuk memperlihatkan makna keragamaan yang dicari di panggung NYFW kali ini.
ts (afp)
Indonesia Bakal Jadi Pusat Hijab Dunia?
Pemerintah mencanangkan Indonesia sebagai pusat mode Muslim di tingkat Asia pada 2018 dan tingkat dunia pada 2020. Sejauh ini ekspor busana Muslim Indonesia masih kalah jauh dibanding Cina dan India.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
US$ 230 milyar belanja busana Muslim dunia
Data Thomson Reuters dalam State of the Global Islamic Economy 2015 menunjukkan nilai belanja yang dikeluarkan masyarakat untuk belanja busana (termasuk sepatu) Muslim cukup fantastis: yakni sekitar 230 milyar dollar AS pada tahun 2014. Atau, sekitar 11 persen dari total belanja busana warga dunia, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 3,8 persen per tahun.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Indonesia no-5
Berdasarkan data tahun 2014, negara dengan tingkat konsumsi pakaian Muslim tertinggi adalah: Turki (US$25 milyar), Uni Emirat Arab (US$ 18 milyar), Nigeria (US$15 milyar), Arab Saudi (US$14,7 milyar) dan Indonesia ($US 12,7 milyar).
Foto: picture-alliance/Pacific Press/Azwar
Cina eksportir terbesar
Cina menempati posisi utama sebagai negara pengekspor terbesar ke negara-negara anggota OKI(Organisasi Negara Islam) yakni sebesar US$ 28,7 juta. Disusul India (US$3,87 juta) dan Turki (US$2,3 juta).
Foto: picture alliance/CPA Media
Memanfaatkan momen Ramadhan
Jelang Ramadhan 2016, para desainer sudah berlomba menampilkan karya-karya busana Muslim terbarunya. Di antaranya lewat ajang Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) yang berlangsung di Jakarta.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
#ScreenshotTheLooks
Sekitar 200 desainer, termasuk perancang dari 40 dari usaha kecil menengah ikut ambil bagian dari ajang Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) ini. Tema MUFFEST 2016 adalah #ScreenshotTheLooks.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Partisipasi dari manca negara
Bukan hanya perancang busana Muslim dari tanah air yang tampil dalam MUFFEST 2016, melainkan juga para desainer dari negara-negara lain seperti Turki, Italia, Rusia, Malaysia dan Bangladesh.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Cintai produk lokal
Panita ajang fashion show busana Muslim mengatakan, MUFFEST 2016 menitikberatkan pada kecintaan akan produk lokal, kepedulian sosial dan lingkungan hidup. Para desainer Indonesia yang tampil di antaranya Norma Hauri, Monika Jufry, Najua Yanti dan Itang Yunasz.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Lirik pangsa pasar internasional
Pemerintah berharap, ajang MUFFEST 2016 diharapkan bisa menjadi batu loncatan bagi dunia fashion Indonesia untuk meluaskan pasar ke tatanan internasional dan dalam jangka panjang sebagai pusat mode busana Muslim dunia. Pemerintah mencanangkan Indonesia sebagai pusat mode Muslim di tingkat Asia pada 2018 dan tingkat dunia pada 2020.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Ekspor meningkat
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti menyatakan, kinerja ekspor busana Muslim pada 2014 nilainya mencapai US$ 4,63 miliar, naik 2,3 % dibandingkan tahun sebelumnya. Sempat turun tipis tahun lalu menjadi US$ 4,57 miliar. Namun pada Januari kemarin kembali naik 2,13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Negara tujuan ekspor
Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor produk busana Muslim Indonesia adalah Amerika Serikat, Kanada,, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Inggris, Australia,Uni Emirat Arab, Belgia, dan Cina.