1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dewan Keamanan Rusia Pererat Hubungan dengan Prabowo

26 Februari 2025

Indonesia telah lama menerapkan kebijakan luar negeri yang netral. Namun, Presiden Prabowo Subianto tampaknya ingin memperdalam hubungan pertahanan dan keamanan dengan Rusia.

Kepala Dewan Keamanan Rusia Shoigu (kiri) bertemu Presiden Prabowo Subianto
Indonesia telah lama menerapkan kebijakan luar negeri yang netral.Foto: Indonesian Presidential Palace/AFP

Pejabat senior Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, bertemu dengan presiden dan menteri pertahanan Indonesia pada Selasa (25/02) lalu dalam sebuah kunjungan kenegaraan, menggambarkan upaya Moskow dan Jakarta untuk memperkuat hubungan pertahanan dan keamanan mereka.

Shoigu, orang kepercayaan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan dan sekarang mengepalai Dewan Keamanan Rusia, bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin, lebih dahulu sebelum melakukan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.

"Kunjungan ini menandai momen penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia, khususnya di bidang keamanan dan pertahanan," demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Istana Kepresidenan Indonesia.

"Presiden Prabowo dan Sergei Shoigu juga bertukar pandangan mengenai isu-isu strategis global serta potensi peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia,” lanjut pernyataan tersebut.

Shoigu, yang dikenal sebagai tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin, memulai kunjungan kenegaraan di Asia selama lima hari.Foto: Tatan Syuflana/AP Photo/picture alliance

Hasil dari pertemuan mereka disebut membuka "peluang yang lebih luas untuk kerja sama di masa depan" yang mana kedua pihak berkomitmen untuk "memperkuat kemitraan strategis mereka."

Mengapa Indonesia mempererat hubungan dengan Rusia?

Indonesia, negara dengan penduduk terbanyak di Asia Tenggara, telah lama menerapkan kebijakan politik luar negeri yang netral dan menolak untuk memihak, baik dalam perang Rusia di Ukraina, maupun dalam persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Cina.

Namun, Prabowo yang baru saja dilantik Oktober lalu telah berjanji untuk bersikap lebih berani di panggung dunia. Prabowo juga mengunjungi Moskow pada bulan Juli lalu untuk bertemu langsung dengan Putin. Pada bulan November tahun lalu, Indonesia dan Rusia juga mengadakan latihan angkatan laut gabungan pertama mereka.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia dalam keterangannya mengatakan bahwa Moskow dan Jakarta "berambisi untuk lebih memperluas dan memperdalam hubungan pertahanan kita."

Hal tersebut selaras dengan pernyataan dari Kremlin yang dikeluarkan sebelum pertemuan tersebut. Dikatakan bahwa para pejabat terkait juga akan membahas "kerja sama di bidang lain yang menjadi kepentingan bersama."

Mengapa Rusia tertarik pada Indonesia?

Kunjungan Shoigu, yang merupakan kunjungan pertama dalam lawatan lima hari ke Asia yang juga akan mencakup kunjungan ke Malaysia, dilakukan setelah Indonesia menjadi anggota penuh blok ekonomi berkembang, BRICS, yang mana Rusia merupakan salah satu anggota pendirinya.

Indonesia mempertahankan hubungan dagang bernilai miliaran dolar AS dengan Rusia, namun kegiatan impor senjata telah terhenti sejak Rusia merebut wilayah Krimea pada tahun 2014. Rusia menyatakan dukungan tidak resminya terhadap separatis di wilayah timur Donbas, Ukraina, yang berpuncak pada invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Meskipun demikian, terlepas dari isu ancaman sanksi dari AS, Presiden Prabowo Subianto telah mengamankan kesepakatan dengan Rusia untuk pembelian jet tempur Rusia senilai 18 triliun rupiah yang telah disepakati sebelumnya pada tahun 2018.

Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris.

Matt Ford Reporter dan editor DW Sports, spesial meliput sepak bola Eropa, budaya fans, dan politik olahraga.@matt_4d