1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikBrasil

Di Cina, Lula Canangkan Brasil sebagai Pemain Global

14 April 2023

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menegaskan “Brasil telah kembali!” saat melawat di Cina. Dalam kunjungan itu, dia memboyong 200 pejabat dan pengusaha untuk menjalin bisnis dan membahas perdamaian di Ukraina.

Lula da Silva di Cina
Presiden Brasil, Lula da Silva, di CinaFoto: Ricardo Stuckert/AFP

Presiden Lula da Silva memanfaatkan lawatannya ke Cina untuk mengumumkan berakhirnya kebijakan isolasi oleh pendahulunya, Jair Bolsonaro.

"Masa ketika Brasil absen dari hampir semua keputusan penting di dunia sudah berakhir,” kata dia dalam pidato sambutan ketika sekutu politiknya, Dilma Rousseff, dilantik menjadi Presiden Bank Pembangunan Baru (NDB) yang didirikan negara-negara BRICS di Beijing.

 "Kami telah kembali ke panggung internasional, setelah masa absen yang tidak bisa dijelaskan.”

Lula berada di Cina sejak Rabu (12/04) dan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Xi Jinping keesokan harinya, di mana keduanya diagendakan membahas situasi di Ukraina. Peran mediasi yang ditawarkan Cina dan Brasil untuk mendamaikan Eropa selama ini ditanggapi dengan curiga oleh negara-negara NATO.

Padat agenda ekonomi

Porsi terbesar dalam agenda lawatan Lula disiapkan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan. Cina adalah pembeli terbesar bagi produk kedelai, daging sapi, atau bijih besi dari Brasil. Meski tidak mengekspor jasa, nilai penjualan komoditas dari Brasil ke Cina melebihi angka 80 miliar setiap tahunnya.

Lula dijadwalkan berkunjung ke pusat riset milik raksasa telekomunikasi Cina, Huawei. Di sana, dia disambut direksi perusahaan yang mempresentasikan jejaring bisnis ekstrensif milik Huawei di Brasil. Perusahaan yang dilarang berbisnis di Amerika Serikat itu juga mendemonstrasikan teknologi internet 5G dan menyebutnya sebagai "investasi berharga untuk riset dan pendidikan.”

Setelah dari Huawei, Lula diundang bertemu dewan direksi produsen otomotif terbesar di Cina, BYD. Menurut rencana, BYD akan membangun pabrik otomotif di utara Brasil dan menggantikan Ford yang belum lama ini menutup pabriknya di sana.

Saat ini pun BYD sudah memproduksi bus dan kendaraan elektrik di Brasil untuk memasok pasar di Amerika Selatan.

Rentang diplomasi      

Sejak kembali menjabat lewat pemilu 2022 silam, Lula berusaha memulihkan relasi dengan Cina setelah mendingin selama pemerintahan Bolsonaro.

Pertemuannya dengan Xi didahului pertemuan tingkat tinggi lain dengan Presiden AS Joe Biden di Washington pada Februari silam. Di sana, Lula antara lain membahas reformasi Dewan Keamanan PBB, yang membidik keanggotan tetap bagi negara Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

Adapun bersama Presiden Xi, dia berjanji "akan banyak membahas tentang peran damai Cina di Ukraina,” kata dia kepada CNN.

"Ini adalah pekerjaan saya. Saya mulai berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, lalu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Saya sudah berbicara dengan Presiden Biden. Saya juga akan berbicara dengan Xi Jinping, dengan India, dengan banyak negara lain sehingga kita akan punya kelompok negara yang membiacarakan perdamaian.”

rzn/ha (AFP, AP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait