Di Indonesia, Harta 4 Milyarder = 100 Juta Warga Termiskin
23 Februari 2017
Lembaga Oxfam menyebutkan harta total empat orang terkaya di Indonesia, yang tercatat sebesar 25 miliar dolar AS, setara dengan gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin.
Iklan
Dalam laporannya, Oxfam menyatakan kekayaan empat milyader terkaya di nusantara, tinggi dari total kekayaan 40 persen penduduk miskin – atau sekitar 100 juta orang. Indonesia masuk dalam enam besar negara dengan tingkat kesenjangan ekonomi tertinggi di dunia. Pada tahun 2016, satu persen orang terkaya memiliki hampir setengah (49 persen) dari total kekayaan populasi.
Hanya dalam satu hari, orang Indonesia terkaya bisa mendapatkan bunga deposito dari kekayaannya, lebih dari seribu kali daripada dana yang dihabiskan penduduk Indonesia termiskin untuk kebutuhan dasar sepanjang tahun. Jumlah uang yang diperoleh setiap tahun dari kekayaan itu bahkan akan cukup untuk mengangkat lebih dari 20 juta orang Indonesia keluar dari jurang kemiskinan.
Ranking Bangsa Paling Dermawan Sedunia
Lembaga amal Charity Aid Foundation setiap tahun merunut daftar negara berpenduduk paling dermawan dan gemar meluangkan waktu buat kegiatan sosial. Inilah daftar teratas Indeks Kedermawanan Dunia versi CAF.
Foto: Fotolia
1. Myanmar
Sebanyak 35,6 juta penduduk Myanamar atau sekitar 91% mengaku menyumbangkan uang buat kaum miskin selama 2016. Sementara 55% warga meluangkan waktu pribadi untuk terlibat dalam kegiatan sosial secara sukarela. Dalam hal membantu orang tak dikenal, Myanmar juga tergolong yang paling tinggi, yakni 63%.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Aung Thu
2. Amerika Serikat
Setiap tahun penduduk AS rata-rata menyumbangkan 265 miliar Dollar AS untuk keperluan sosial. Namun dalam ranking kedermawanan, negeri Paman Sam ini berada di urutan kedua. Pasalnya tahun 2016 hanya 63% penduduk yang menyisakan uang buat sumbangan. Sebaliknya 73% mengaku siap membantu orang tak dikenal jika diperlukan.
Foto: Getty Images
3. Australia
Sebanyak 73% penduduk Australia rutin menyumbangkan uang selama tahun 2016. Secara total jumlah uang yang disumbangkan mencapai 12 miliar Dollar AS. Meski tergolong ramah dan gemar membantu orang asing (68%), tidak banyak warga Australia yang rela meluangkan waktu untuk kegiatan sosial (40%)
Foto: P. Parks/AFP/Getty Images
4. Selandia Baru
Setidaknya 71% penduduk Selandia Baru aktif memberikan uang sumbangan selama 2016. Tapi serupa Australia, hanya 44% warga negeri kepulauan itu yang bersedia bekerja secara sukarela dalam kegiatan sosial.
Foto: Reuters/A. Phelps
5. Sri Lanka
Meski tergolong miskin, penduduk Sri Lanka gemar menolong kaum papa. Sebanyak 61% penduduk tercatat rutin menyumbangkan uang dan tidak jengah membantu orang tak dikenal. Sementara 49% mengaku pernah bekerja secara sukarela dalam proyek sosial.
Foto: picture-alliance/AP Photo/E. Jayawerdena
6. Kanada
Setiap tahun penduduk Kanada rata-rata menyumbangkan dana sebesar 9 miliar Dollar AS buat kaum miskin. Tahun lalu sebanyak 65% penduduk ikut berderma. Namun jumlahnya terus berkurang lantaran menurunnya tingkat kepercayaan penduduk terhadap kredibilitas lembaga amal.
Foto: Imago
7. Indonesia
Siapa nyana, Indonesia mengalahkan Inggris dan Uni Emirat Arab dalam hal kedermawanan. Dibandingkan dua negara kaya itu, lebih banyak penduduk Indonesia yang menyumbangkan uang secara rutin (75%) dan bekerja secara sukarela (50%). Namun berbeda dengan presepsi umum, cuma 43% warga yang bersedia membantu orang tak dikenal.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
7 foto1 | 7
Di Negara-negara Ini Jurang Antara Kaya - Miskin Amat Dalam
Indonesia di posisi keempat negara dengan tingkat kesenjangan tertinggi di dunia. Inilah laporan Global Wealth Report 2016 lembaga riset Credit Suisse yang meneliti jurang kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.
Foto: picture alliance/blickwinkel/McPHOTO
1. Rusia
Rusia tempati posisi pertama negara dengan ketimpangan ekonomi terbesar sejagad. Dalam penelitian Credit Suisse ditemukan 74,5% kekayaan negara dikuasai 1% orang-orang termakmur di negeri itu. Di negara ini terdapat sekitar 96 milyarder - total yang hanya dilampaui oleh Cina dengan 244 orang dan Amerika Serikat dengan 582 orang.
Foto: picture-alliance/dpa/RIA Novosti/A. Kudenko
2. India
India berada di posisi ke-2 negara yang kesenjangan ekonominya terbesar. 58,4% kekayaan dimiliki 1% orang terkaya. Kekayaan pribadi didominasi oleh properti & aset riil lainnya. Meski kekayaan perorangan telah meningkat di India, tidak semua orang mendapat bagian dari pertumbuhan ekonominya. 2260 orang diketahui memiliki kekayaan lebih dari US$ 50 juta dan 1.040 orang lebih dari US$ 100 juta.
Foto: DW/J. Akhtar
3. Thailand
Dalam laporan Global Wealth Report 2016 lembaga riset Credit Suisse, negara di Asia Tenggara ini berada di urutan ketiga negara ketimpangan ekonomi terbesar sedunia, dimana hanya satu persen orang terkaya yang menguasai 58 persen aset kekayaan di negara gajah putih ini.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Yongrit
4. Indonesia
Kekayaan per orang meningkat 6 kali lipat selama periode 2000- 2016. Namun menurut standar internasional, kekayaan rata-rata orang di Indonesia masih rendah. Setengah aset kekayaan di Indonesia dikuasai hanya 1% orang terkaya. Kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin di Indonesia mencapai 49%, yang menempatkan Indonesia di posisi keempat negara dengan tingkat kesenjangan tertinggi di dunia.
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad
5. Brazil
Untuk melindungi diri dari inflasi, banyak warga Brasil mempertahankan aset riil, khususnya dalam bentuk tanah. Kesenjangan pendapatan di negara ini berhubungan dengan ketidakmerataan akses pendidikan serta pembagian tajam antara sektor ekonomi formal dan informal. 47,9 persen kekayaan di negara ini hanya dimiliki satu persen kelompok orang paling tajir di negara ini.
Foto: DW/J.P. Bastien
6. Cina
Di Cina terdapat 1,6 juta jutawan. Negara ini paling banyak punya penduduk dengan kekayaan di atas US$ 50 juta dibanding negara manapun, kecuali Amerika Serikat. Namun ketimpangan ekonomi di negara tirai bambu ini tinggi yakni 43,8% kekayaannya dikuasai 1 persen orang terkaya. Ketimpangan ekonomi semakin tinggi sejak tahun 2000.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Reynolds
7. Amerika Serikat
Perekonomian dan pasar keuangan AS terus membaik di tahun 2015 – 2016. Dibandingkan dengan banyak negara OECD lainnya, AS memiliki lebih banyak aktivitas ekonomi di sektor swasta dibanding publik. Jumlah individu dengan kekayaan di atas US% 50 juta enam kali lebih banyak dibanding Cina. Satu persen orang terkaya di negara adi daya ini menguasai aset kekayaan sebesar 42,1%.
Foto: picture alliance/U. Baumgarten
8. Afrika Selatan
Sejak tahun 2007 kemajuan ekonomi melambat. Namun pertumbuhan segera pulih dan rata-ratanya meningkat 9,4% per tahun sejak tahun 2010. Di negara ini, 41,9% kekayaaan negara dikendalikan oleh hanya satu persen total orang terkaya, yang menempatkan negara ini di posisi nomor 8 negara dengan tingkat kesenjangan tertinggi di dunia. Ed: ap/rzn(Credit Suisse/independent)
Oxfam juga melaporkan, walau menyandang predikat negara dengan pertumbuhan urbanisasi tertinggi di Asia, ketimpangan penduduk di perkotaan di Indonesia meningkat, demikian pula ketimpangan antara daerah pedesaan dan perkotaan. Oxfam mengingatkan, kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin merupakan ancaman serius bagi kesejahteraan masa depan Indonesia.
Hambat pertumbuhan ekonomi
Jika ketidaksetaraan tidak ditangani, maka akan jauh lebih sulit mengurangi kemiskinan, dan ketidakstabilan sosial dapat meningkat. Penelitian Oxfam juga menunjukkan bahwa kesenjangan ini menghambat pertumbuhan ekonomi.
Sebaliknya, dengan mengambil tindakan untuk mempersempit kesenjangan, pemerintah bisa mengangkat jutaan orang untuk keluar dari kemiskinan, sehingga bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan berkeadilan serta membantu Indonesia untuk memenuhi target sasaran tujuan pembangunan berkelanjutan.
Mesin Uang Gurita Cendana
Keserakahan keluarga Cendana nyaris membuat Indonesia bangkrut. Oleh banyak pihak keluarga Suharto disebut mengantongi kekayaan sebesar 200 triliun Rupiah. Inilah jurus gurita cendana mengeruk duit haram dari kas negara:
Foto: Getty Images/AFP/J. Macdougall
Gurita Harta
Suharto punya cara lihai mendulang harta haram. Ia mendirikan yayasan untuk berbinis dan mendeklarasikannya sebagai lembaga sosial agar terbebas dari pajak. Dengan cara itu ia mencaplok perusahaan-perusahaan mapan yang bergerak di bisnis strategis, seperti perbankan, konstruksi dan makanan. Menurut majalah Time, Suharto menguasai 3.6 juta hektar lahan, termasuk 40% wilayah Timor Leste
Foto: AP
Yayasan Siluman
Tidak hanya menghindari pajak, yayasan milik keluarga Cendana juga mendulang rejeki lewat dana sumbangan paksaan. Cara-cara semacam itu tertuang dalam berbagai keputusan presiden, antara lain Keppres No. 92/1996 yang mewajibkan perusahaan atau perorangan menyetor duit sebesar 2% dari penghasilan tahunan. Dana yang didaulat untuk keluarga miskin itu disetor ke berbagai yayasan Suharto.
Foto: Getty Images/AFP/J. Macdougall
Bisnis Terselubung
Bekas Jaksa Agung Soedjono Atmonegoro pernah menganalisa laporan keuangan ke empat yayasan terbesar Suharto. "Yayasan ini dibentuk untuk kegiatan sosial," tuturnya. "Tapi Suharto menggunakannya untuk memindahkan uang ke anak dan kroninya." Soedjono menemukan, Yayasan Supersemar menggunakan 84% dananya untuk keperluan bisnis, semisal pinjaman lunak kepada perusahaan yang dimiliki anak dan kroninya
Foto: picture alliance/dpa/A. Lolong
Lewat Kartel dan Monopoli
Cara lain yang gemar ditempuh Suharto untuk menggerakkan mesin uang Cendana adalah melalui monopoli. Teman dekatnya, The Kian Seng alias Bob Hasan, misalnya memimpin kartel kayu lewat Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO). Pengusaha yang kemudian dijebloskan ke penjara itu sering disebut sebagai ATM hidup keluarga cendana.
Foto: Getty Images/AFP/Firman
Bisnis Tepung Paman Liem
Taipan lain yang juga menjadi roda uang Cendana adalah Sudomo Salim alias Liem Sioe Liong. Sejak tahun 1969 pengusaha kelahiran Cina itu sudah mengantongi monopoli bisnis tepung lewat PT. Bogasari. Dari situ ia membangun imperium bisnis makanan berupa Indofood. Pria yang biasa disapa "Paman Liem" ini juga menjadi mentor bisnis buat putra putri Suharto.
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad
Uang Minyak
Bukan rahasia lagi jika Pertamina pada era Suharto menjelma menjadi dompet raksasa keluarga Cendana. Sejak awal sang diktatur sudah menempatkan orang kepercayaannya, Ibnu Sutowo, buat memimpin perusahaan pelat merah tersebut. Sutowo kemudian memberikan kesaksian kepada majalah Time, tahun 1976 ia dipaksa menjual minyak ke Jepang dan menilap 0,10 Dollar AS untuk setiap barrel minyak yang diekspor.
Foto: picture-alliance/dpa
Pewaris Tahta Cendana
Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut sejak awal sudah diusung sebagai pewaris tahta Cendana. Putri tertua Suharto ini tidak cuma menguasai puluhan ribu hektar lahan sawit, stasiun televisi TPI dan 14% saham di Bank Central Asia, tetapi juga memanen harta tak terhingga lewat jalan tol. Hingga 1998 kekayaannya ditaksir mencapai 4,5 triliun Rupiah.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Merajalela Lewat Bulog
Dari semua putera Suharto, Bambang adalah satu-satunya yang paling banyak berurusan dengan Liem Sioe Liong. Setelah mendirikan Bimantara Grup, Bambang terjun ke bisnis impor pangan lewat Badan Urusan Logistik yang saat itu didominasi Liem. Menurut catatan Tempo, selama 18 tahun kroni Suharto mengimpor bahan pangan lewat Bulog senilai 5 miliar Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa
Duit Cengkeh untuk Tommy
Melalui monopoli Hutomo Mandala Putra meraup kekayaan hingga 5 triliun Rupiah. Tahun 1996 ia mendapat status pelopor mobil nasional dan berhak mengimpor barang mewah dan suku cadang tanpa dikenai pajak. Selain itu Tommy juga menguasai Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh yang memonopoli penjualan dari petani ke produsen rokok. BPPC ditengarai banyak membuat petani cengkeh bangkrut.
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad
Akhir Pahit Diktatur Tamak
Secara lihai Suharto membajak pertumbuhan ekonomi untuk kepentingan keluarga. Menurut Bank Dunia, antara 1988 hingga 1996, Indonesia menerima investasi asing senilai USD130 miliar. Tapi struktur perekonomian yang dibuat untuk memperkaya kroni Cendana justru menyeret Indonesia dalam krisis ekonomi dan mengakhiri kekuasaan sang jendral. (rzn/yf: economist, times, bloomberg, bbc, kompas, tempo)
Foto: Gemeinfrei
10 foto1 | 10
Dalam laporan terbaru Oxfam berjudul "Menuju Indonesia yang Lebih Setara" disebutkan bahwa penyebab ketidaksetaraan di Indonesia sangat kompleks. Di antaranya akibat kebijakan-kebijakan tertentu. Fundamentalisme pasar diperkenalkan setelah krisis keuangan menghantam Indonesia tahun 1997. Segelintir orang menggunakan kekayaan mereka untuk mempengaruhi kebijakan dengan mengorbankan banyak hal. Gaji buruh rendah dan ketidakamanan kontrak kerja menjadi unsur penyumbang ketidakserataan ekonomi. Demikian pula akses dan infrastruktur tidak merata antara daerah pedesaan dan perkotaan, seperti misalnya penyediaan listrik dan jalan raya.
Belum lagi, konsentrasi kepemilikan tanah di tangan perusahaan-perusahaan besar dan orang-orang kaya. Sistem perpajakan telah gagal memainkan peran penting dalam mendistribusikan kekayaan, dan jauh dari potensi untuk membiayai pelayanan publik yang bisa membantu mengurangi ketimpangan itu.
Lima Orang Terkaya Indonesia
Kebanyakan pengusaha kakap Indonesia mendulang harta lewat bisnis tembakau atau makanan. Inilah daftar manusia terkaya di Indonesia versi majalah Forbes:
Foto: picture-alliance//YNA/Yonhap
#1. Keluarga Hartono, Djarum
Keluarga yang berpangku pada dua saudara, Robert dan Michael, oleh Forbes ditaksir memiliki kekayaan senilai 15,4 milyar Dollar AS atau sekitar 200 trilyun Rupiah. Selain produsen rokok Djarum, keluarga Hartono juga memegang saham terbesar di Bank Central Asia, produsen elektronik Polytron dan Mall Grand Indonesia. Hartono bersaudara adalah keluarga terkaya di Indonesia saat ini
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad
#2. Susilo Wonowidjojo, Gudang Garam
Kendati banyak merugi dengan Gudang Garam dalam beberapa tahun terakhir, Forbes masih menempatkan putra ketiga pendiri Gudang Garam ini di urutan kedua daftar orang terkaya Indonesia. Hartanya ditaksir mencapai 5.5 milyar US Dollar atau sekitar 72 trilyun Rupiah.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Charisius
#3. Anthoni Salim, Indofood
Pernah terpaksa menjual BCA, Indocement dan Indomobil menyusul krisis ekonomi 1998, Anthoni Salim kembali berjaya lewat Indofood. Kekayaannya diyakini membengkak menjadi 5,4 milyar Dollar AS, setara 70 trilyun Rupiah. Dua tahun lalu Salim Group juga mengakuisisi Goodman Fielder, salah satu produsen makanan terbesar di Australia dan Selandia Baru dengan harga 1,3 milyar Dollar AS
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad
#4. Eka Tjipta Widjaja, Sinar Mas
Eka Tjipta adalah salah satu taipan tertua di Indonesia yang telah aktif sejak zaman Orde Baru. Kekayaannya melejit pertama kali berkat Bank International Indonesia (BII) dan Grup Sinar Mas yang banyak dikenal lewat produsen kertas Asia Pulp & Paper. Oleh Forbes Eka Tjipta ditaksir memiliki harta senilai 5,3 milyar Dollar AS.
Foto: Getty Images/AFP/A. Zamroni
#5. Chairul Tanjung, Trans Corp
Pria yang pernah menjabat Menko Perekonomian di era Susilo Bambang Yudhoyono ini mendulang harta lewat Bank Mega, Trans Corp dan juga Carefour Indonesia. Chairul Tanjung diyakini memiliki kekayaan senilai 4,8 milyar Dollar AS atau setara 63 trilyun Rupiah.
Foto: picture-alliance//YNA/Yonhap
5 foto1 | 5
Pungutan pajak di Indonesia sebagai persentase dari pendapatan kotor di Indonesia merupakan yang terendah kedua di Asia Tenggara. Pada tahun 2014, US $ 100 milyar mengalir dari Indonesia ke negara-negara lain untuk menghindari pajak. Angka itu setara dengan hampir 10 kali anggaran pendidikan di tanah air pada tahun yang sama.
Padahal, penerimaan pajak diperlukan untuk membiayai pelayanan publik yang vital untuk memberikan kesempatan bagi semua orang. Di lain sisi, sistem pendidikan kekurangan dana, sehingga tidak memberikan kesempatan meningkatkan kemampuan yang dibutuhkan orang untuk memasuki dunia kerja. Itu artinya, jutaan pekerja tidak dapat mengakses keterampilan tinggi yang bisa meningkatkan pendapatan.
Peringkat Korupsi Negara Anggota ASEAN
Indonesia bukan yang terkorup di Asia Tenggara. Tapi pemerintah di Jakarta tertinggal jauh dibandingkan negeri jiran dalam urusan memberantas praktik korupsi di tingkat pejabat tinggi.
Foto: Reuters
Singapura - Peringkat 7 dari 175 Negara
Negeri singa laut ini sejak lama dikenal minim korupsi. Dari tahun ke tahun Singapura nyaris tak pernah absen dari daftar 10 besar negara terbersih di dunia. Namun begitu beberapa sektor tetap dianggap rawan korupsi, antara lain media, industri dan partai politik.
Foto: AFP/Getty Images
Malaysia - 50 dari 175
Praktik korupsi di Malaysia didorong oleh sistem pemerintahan. Sumbangan buat partai politik misalnya, baik dari perusahaan maupun individu, tidak dibatasi dan partai tidak diwajibkan melaporkan neraca keuangannya secara terbuka. Kendati bergitu sejak 2013 Malaysia naik tiga peringkat dalam Indeks Persepsi Korupsi milik Transparency International.
Foto: Reuters/O. Harris
Thailand - 85 dari 175
Pertalian erat antara politik dan bisnis dinilai menjadi sumber terbesar praktik korupsi di Thailand. Tidak jarang posisi puncak di kementrian diambilalih oleh pengusaha yang bergerak di bidang yang sama. Thailand juga termasuk negara yang paling sedikit menjebloskan koruptor ke penjara.
Foto: Nicolas Asfouri/AFP/Getty Images
Filipina - 85 dari 175
Pemerintah negeri kepulauan di tepi laut Cina Selatan ini telah berbuat banyak buat mencegah praktik korupsi. Hasilnya posisi Filipina melejit dari peringkat 94 tahun 2013 lalu ke posisi 85 di tahun 2014. Pencapaian tersebut tergolong apik, mengingat tahun 2011 Filipina masih bercokol di peringkat 129 dari 175 negara.
Foto: picture-alliance/dpa
Indonesia - 107 dari 175
Indonesia berada di peringkat 114 tahun 2013 silam. Dibandingkan negeri jiran yang lain seperti Filipina, pemerintah di Jakarta masih tergolong lambat memberantas praktik korupsi di tingkat pejabat tinggi negara. Sejak awal berdirinya 2004 silam, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) tercatat cuma mampu menangani sekitar 660 kasus dugaan korupsi, yang membuahkan 322 tuntutan di pengadilan.
Foto: R. Isabell Duerr
Vietnam - 119 dari 175
Negara komunis Vietnam adalah satu dari sedikit negara ASEAN yang tertinggal di bidang penanganan korupsi. Uniknya sebagian besar kasus dugaan korupsi di Vietnam terjadi di sektor swasta. Baru-baru ini empat pejabat perusahaan kereta api negara dipecat lantaran terlibat dalam kasus suap senilai 758.000 US Dollar. Maraknya korupsi menjadi alasan rendahnya keterlibatan investor asing di Vietnam.
Foto: DW/R. Ebbighausen
Laos - 145 dari 175
Laos tidak cuma tertinggal, malah merosot dari peringkat 140 di tahun 2013 ke posisi 145 tahun lalu. Pemerintah Laos berupaya menghadang gelombang korupsi dengan mendirikan lembaga anti rasuah 2011 silam. Namun hingga kini belum tercatat adanya kasus korupsi besar yang masuk ke pengadilan.
Foto: Global Witness
Kamboja - 156 dari 175
Sejak 2010 pemerintah Kamboja memiliki Undang-undang Anti Korupsi. Tapi perangkat hukum tersebut dinilai tidak melindungi individu yang melaporkan kasus korupsi. Pelapor bisa dihukum penjara jika tudingannya tidak terbukti. Selain itu Kamboja juga mencatat jenis korupsi paling barbarik, yakni menyuap aparat negara untuk melakukan penculikan dalam bisnis perdagangan manusia.
Foto: Reuters
Myanmar - 156 dari 175
Negara yang dikenal dengan nama Burma ini memperbaiki posisi satu peringkat dari 157 ke 156 dalam Indeks Persepsi Korupsi 2014. Berada di bawah kekuasaan militer yang korup selama berpuluh tahun, Myanmar yang kini berada di bawah pemerintahan sipil masih kesulitan menanggulangi maraknya korupsi. Sebanyak 60% perusahaan, baik lokal maupun internasional, mengaku harus menyuap buat mendapatkan izin.
Foto: Reuters
9 foto1 | 9
Dikutip dari kompas.com, pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengatakan, saat ini pemerintah belum berhasil mengatasi kesenjangan ekonomi: "10 persen orang terkaya di Indonesia menguasai 75,7 persen kekayaan nasional. Kekayaan tersebut diperoleh karena faktor kedekatan dengan kekuasaan. Sementara di sisi lain, pemerintah belum mampu meningkatkan kesejahteraan kelompok pekerja."
Diilansir dari AP, dalam penelitiannya, Forbes mencatat nama Budi dan Michael Hartono serta Susilo Wonowidjojo termasuk dalam jajaran orang-orang terkaya di dunia.
Dengan menggunakan patokan garis kemiskinan moderat versi Bank Dunia, yang mematok pada pendapatan US $ 3,10, maka tercatat 93 orang Indonesia masih hidup dalam kemiskinan. Oxfam merekomendasikan agar pemerintah Indonesia segera mengambil langkah dalam mengurangi kesenjangan ekonomi.
ap/vlz (oxfam,ap, forbes)
Ilusi Kekayaan Alam Indonesia
Kekayaan alam Indonesia yang banyak dikumandangkan ternyata cuma ilusi belaka. Dari berbagai jenis komoditi mineral, jumlah cadangan dan produksi Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara lain
Foto: picture-alliance/dpa/Omer Saleem
1. Emas
Dari hampir 3000 ton emas yang diproduksi dunia per tahun, 450 ton di antaranya ditambang di Cina. Sementara Australia (274 ton), Rusia (247) dan Amerika Serikat (210) mengekor di lima besar. Adapun Indonesia berada di urutan ke-11 negara produsen emas terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 69 ton per tahun.
Foto: Fotolia/Scanrail
2. Tembaga
Chile merajai pasar tembaga dunia. Saat ini negara di Amerika Selatan itu memproduksi 3,4 juta ton setiap tahunnya. Di peringkat kedua menyusul Cina, Peru dan Australia yang masing-masing memproduksi sekitar 1 juta ton per tahun. Adapun Indonesia berada di peringkat 11 dengan kapasitas produksi sekitar 400 ribu ton per tahun.
Foto: picture-alliance/dpa
3. Perak
Tahun 2014 silam Indonesia berada di urutan 15 dalam daftar negara produsen perak terbesar di dunia. Saat ini pasar perak masih dikuasai Meksiko dengan kapasitas 5.400 ton per tahun, disusul Cina (4.000 ton) dan Peru (3.500 ton). Sementara Australia dan Rusia melengkapi daftar lima besar.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Kalaene
4. Aluminium
Cina adalah produsen aluminium terbesar di dunia dengan kapasitas 24,5 juta ton per tahun. Sementara Rusia dan Kanada menguntit di belakang dengan jumlah produksi antara 3 hingga 3,5 juta ton setiap tahunnya. Adapun Indonesia yang 2014 silam memproduksi 250 ribu ton aluminium jauh tertinggal di posisi 24 .
Foto: dapd
5. Bauksit
Seperti pada banyak komodtas mineral lain, Australia dan Cina berada di urutan teratas. Untuk produksi bauksit (bauxit) misalnya, Australia mencatat kapasitas tahunan sebesar 81 juta ton, sementara Cina 47 juta ton. Brazil melengkapi daftar tiga besar dengan produksi 32,5 juta ton pada tahun 2014 silam. Adapun Indonesia berada di urutan 13 dengan kapasitas 500.000 ton per tahun.
Foto: Getty Images/AFP/M. Vatsyayana
6. Bijih Besi
Lagi-lagi Cina menempati posisi teratas untuk komoditas bijih besi dengan kapasitas produksi 1,5 milyar ton per tahun. Australia berada di tempat kedua dengan 660 juta ton yang diikuti Brazil dengan 320 juta ton. Adapun Indonesia berada di posisi 39 dengan jumlah produksi berada di kisaran 50 ribu ton per tahun.
Foto: picture-alliance/Imaginechina/Y. Fangping
7. Timah
Indonesia boleh lega karena memiliki cadangan timah yang termasuk tertinggi di dunia. Tahun 2014 silam, Indonesia tercatat sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia setelah Cina. Dari sekitar 300.000 ton produksi timah dunia, 125.000 diantaranya berasal dari Cina dan 95.000 diproduksi di Indonesia.