1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Di Singapura Bisa Naik Taksi Tanpa Supir

29 Agustus 2016

Naik taksi tapi tak ada sopirnya? Pengalaman yang mungkin awalnya memicu adrenalin ini bisa Anda rasakan di negeri jiran, Singapura.

selbstfahrendes Auto der Firma NuTonomy Singapur
Foto: picture-alliance/dpa/NuTonomy

Naik Taksi Tanpa Sopir

01:06

This browser does not support the video element.

"Saya naik mobil ini dengan gugup karena rasanya benar-benar menakutkan ya, jika kita berpikir bahwa tidak ada yang akan mengendalikan mobil ini dan ketika mobil pertama kali mulai bergerak saya agak terkejut karena setir berubah dengan sendirinya. Jadi rasanya seperti ada hantunya atau sesuatu, tetapi mobil bergerak maju. Itu sangat mengejutkan, namun gerakannya cukup halus dan sangat terkendali," demikian pengalaman Olivia Seow saat pertama kali naik taksi tanpa pengemudi di Singapura.

Sejak akhir Agustus 2016, masyarakat Singapura dapat mulai merasakan sensasi naik taksi tanpa sopir. Dengan telepon genggam nantinya mereka tinggal memesan taksi yang dioperasikan oleh nuTonomy, perangkat lunak kendaraan startup otonom.

Sementara beberapa perusahaan, termasuk Google dan Volvo, telah mengujicoba mobil tanpa pengemudi di jalan umum selama beberapa tahun terakhir, nuTonomy mengatakan akan menjadi yang pertama untuk menawarkan wahana ini untuk transportasi umum.

Layanan ini akan mulai dalam skala kecil. Awalnya hanya enam mobil. Jumlahnya akan bertambah hingga selusin mobil pada akhir tahun 2016.

Juru bicara nuTonomy mengungkapkan, perusahaannya ingin membantu mengurangi kemacetan di jalan padat Singapura. Model ini dapat diadopsi di kota-kota di seluruh dunia. Kepala operasional nuTonomy, Doug Parker mengungkapkan: "Perubahan besar hadir di masyarakat perkotaan sejak penemuan mobil tak bersopir. Saya pikir itu benar-benar akan mengubah cara kota dibangun."

Dalam masa uji coba ini, taksi hanya akan berjalan dalam distrik perumahan. Penumpang akan diangkut dan diturunkan di lokasi tertentu. Pada masa percobaan, penumpang harus mendaftar dulu, lalu mendapat undangan dari nuTonomy untuk menggunakan layanan ini.

Mobil-mobil yang dipakai adalah - mobil modifikasi Renault Zoe dan mobil elektrik Mitsubishi i-MiEV yang telah dilengkapi dengan piranti lunak dan kamera dari nuTonomy. Setiap mobil dilengkapi dengan enam set Lidar - sistem deteksi yang menggunakan laser yang beroperasi seperti radar. Alat ini terus-menerus berputar di atap mobil.

Ada juga dua kamera di dashboard untuk memindai rintangan dan mendeteksi perubahan lampu lalu lintas.

ap/vlz(ap)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait