1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Di Tengah Pandemi Corona, Bulan Ramadan Kini Tidak Lagi Sama

20 April 2020

Beberapa hari menjelang bulan Ramadan, umat muslim di seluruh dunia tengah bergulat dengan paradoks pandemi Covid-19.

Ibadah Tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta
Foto: picture-alliance/dpa/V. Sanovri

Bulan paling suci dalam kalender Islam, Ramadan, biasanya menjadi momen berkumpulnya seluruh keluarga, kebersamaan dengan masyarakat sekitar, melakukan refleksi, beramal dan berdoa.  Tetapi kini masjid-masjid ditutup. Larangan salat berjamaah diberlakukan meluas dari Senegal hingga ke Indonesia.

Diberlakukannya larangan keluar rumah atau jam malam membuat 1,8 miliar umat muslim global akan menjalani Ramadan yang berbeda tidak seperti sebelumnya. Di Indonesia, negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, banyak warga yang tahun ini akan menjalin silaturahmi dengan keluarga, saudara, dan teman dari jarak jauh.

Salah satunya adalah Prabowo, warga Jakarta, yang akan menjadi tuan rumah perayaan Idul Fitri melalui aplikasi video telekonferensi Zoom alih-alih melakukan perjalanan mudik."Saya khawatir akan virus corona," katanya. 

"Semua kebersamaan akan dirindukan. Tidak ada buka puasa bersama, tidak ada salat tarawih di masjid, dan bahkan tidak bisa mengobrol dengan teman-teman,” tambahnya.

Suasana seperti ini di Mesjid Istiqlal Jakarta pada 2017 tidak akan terlihat pada Ramadan tahun ini Foto: Reuters/Beawiharta

Tidak ada buka puasa bersama dan tarawih

Selama pandemi Covid-19, Masjid Istiqlal, Jakarta tidak akan menggelar salat tarawih berjamaah di bulan Ramadan tahun ini. Termasuk kegiatan keagamaan lainnya seperti acara buka puasa bersama (bukber) yang biasanya dilaksanakan secara rutin. Keputusan itu diambil pihak Istiqlal demi mencegah meluasnya penularan virus corona.

Kepala Protokol Humas Masjid Istiqlal, Abu Hurairah mengatakan, pihak internal Masjid Istiqlal sudah memutuskan untuk meniadakan 17 program yang biasa dilaksanakan selama Ramadan. "Jadi untuk salat tarawih, buka bersama, iktikaf, tausiah itu semua dibatalkan ya, sudah resmi kemarin kami rapat, sudah enggak ada,” ujarnya (19/4). 

Menurut Abu, keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan imbauan dari Kementerian Agama, Gubernur DKI Jakarta dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait penghentian kegiatan keagamaan di tempat ibadah demi mencegah penularan Covid-19. 

Untuk mengantisipasi kedatangan para jamaah, pihak pengelola juga sudah melakukan penutupan gerbang masuk dan memasang tulisan imbauan di kawasan masjid. 

Namun, dari 17 program tersebut, pengelola masjid Istiqlal mengusahakan kegiatan santunan yatim dan zakat fitrah tetap bisa berjalan selama Ramadan. Dua program tersebut akan dilaksanakan secara online dan tidak mengumpulkan atau mendatangkan masyarakat di kawasan masjid. 

ha/as (reuters/kompas)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait