Didominasi Ekstrem Kanan, Hubungan Kota Chemnitz dan AfD
Hans Pfeiffer
21 Juni 2024
Di hampir seluruh wilayah bekas Jerman Timur, ekstremis sayap kanan AfD menjadi partai politik terkuat. Juga di Chemnitz, Sachsen. Klub-klub lokal khawatir dan butuh bantuan.
Iklan
"Gelombang Biru" - Beginilah cara para pendukung Partai Alternatif untuk Jerman atau AfD merayakan keberhasilan partainya. Biru adalah warna sayap kanan radikal. jika Anda mewarnai semua daerah pemilihan di mana AfD terpilih sebagai kekuatan politik terkuat dalam pemilu Eropa dan lokal baru-baru ini; hampir seluruh bagian timur republik ini berwarna biru. Demikian pula dengan kota besar Chemnitz.
"Anda baru sadar bahwa orang-orang mulai bangun,” ujar Nico Köhler dengan gembira. Dia adalah ketua distrik AfD di Chemnitz. Pengusaha berusia 48 tahun ini mewakili AfD di dewan kota.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Penampakannya ramah, berpakaian santai dan meluangkan waktu untuk berbicara di lokasi. Partainya telah menjadi kekuatan politik terbesar di Chemnitz dan meraih 24 persen suara pada pemilu lokal dan 28 persen pada pemilu Eropa. Apa yang ingin dilakukan partainya dengan keberhasilan ini?
AfD menolak pengungsi dan migran
Bagi AfD dan kelompok sayap kanan, tahun ini adalah kode atas segala hal yang mereka yakini tidak berjalan baik di Jerman. Pada tahun 2015, sekitar dua juta orang melarikan diri ke Eropa dari Suriah dan Irak. Kebanyakan datang ke Jerman. AfD tidak menyukai hal ini.
Perdebatan mengenai suaka dan migrasi kemudian semakin intensif dengan perang agresi Rusia terhadap seluruh Ukraina pada 2022. Pasalnya, gerakan pengungsi baru kembali mencapai Jerman.
AfD tentu menentang hal ini. Partai tersebut menyebut penerimaan pengungsi sebagai "pertukaran populasi”. Dia menyatakan semua pihak lain sebagai musuh Jerman yang akan menghancurkan negaranya. Mereka khawatir ini akan mendorong Jerman berperang dengan Rusia. Slogan-slogan tersebut menarik perhatian pemilih, termasuk di Chemnitz.
Köhler menentang pengiriman senjata Jerman ke Ukraina. Ia yakin orang bisa mengertibahwa kelompok parlemen AfD dengan suara bulat memboikot kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke Bundestag pada 11 Juni 2024.
Perang beberapa tahun terakhir ini telah mengubah Chemnitz. Di kota berpenduduk 250.000 jiwa ini, jumlah orang asing meningkat tajam hingga hampir 35.000 jiwa. Mereka telah menjadi bagian dari lanskap kota. Di sana, kini ada toko penjual teh, bar shisha, toko kelontong menjual barang kebutuhan sehari-hari dari Arab.
Menurut statistik kriminalitas polisi pada tahun 2023, Chemnitz adalah salah satu kota teraman di Jerman. Dan Jerman adalah salah satu negara teraman di dunia. Namun AfD secara besar-besaran menimbulkan prasangka dan ketakutan terhadap migran. Inilah sebabnya mengapa Kantor Perlindungan Konstitusi di Sachsen mengklasifikasikannya sebagai "ekstremis sayap kanan”.
Iklan
Dua wajah Chemnitz
Zeran Osman memiliki gambaran yang sangat berbeda tentang kotanya, dan tentang tingkat kriminalitas di Chemnitz. "Pusat kota Chemnitz sangatlah kecil. Tentu saja, ada banyak hal yang terjadi di area yang sangat sempit, namun jika Anda melihat lebih dekat seperti apa pusat kotanya, maka akan menjadi sangat membosankan dan mulai jam 6 sore dan seterusnya trotoar zona pejalan kaki sepenuhnya sepi."
Zeran Osman tinggal di Chemnitz selama delapan tahun. Dia belajar di sini dan sekarang bekerja sebagai pendidikan pembangunan untuk asosiasi ASA-FF, sebuah jaringan untuk demokrasi dan melawan rasisme.
Serangan Teror Ekstremis Kanan: Sebuah Rentang Sejarah
Dalam 10 tahun terakhir telah terjadi banyak serangan terhadap komunitas Muslim dan Yahudi, serta orang non-kulit putih. DW merangkum beberapa serangan teror ekstremis kanan terbesar di dunia.
Foto: picture-alliance/empics/PA Wire/D. Lawson
Jerman 2009: Penusukan terhadap wanita di pengadilan Dresden
Marwa El-Sherbini, seorang apoteker yang tinggal di Dresden bersama dengan suami dan putranya dibunuh di pengadilan Dresden pada 1 Juli 2009. Ia ditusuk seorang pria berusia 28 tahun keturunan Jerman-Rusia, tak lama setelah memberikan kesaksian terhadap pria ini untuk kasus kekerasan verbal. El-Sherbini adalah korban pembunuhan yang pertama dalam serangan Islamophobic di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Hiekel
Norwegia 2011: Breivik, pembunuh massal dengan serangan teror.
Dua aksi terror dilakukan sendirian oleh extremis sayap kanan, Anders Behring Breivik tewaskan 77 orang tanggal 22 Juli 2011. Aksi pertamanya adalah pemboman di sebuah kantor pemerintahan di Oslo. Aksi dilanjutkan dengan pembantaian anak-anak muda yang berkemah di pulau Utoya. Sebelum, Breivik mengeluarkan manifestasi yang mengecam multikulturalisme dan islamisasi Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Berit
AS 2015: Penembakan di Chapel Hill
Tiga mahasiswa, yakni Deah Barakat, istrinya Yusor Abu-Salha dan saudara perempuannya Razan Abu-Salha ditembak mati oleh tetangga mereka yang berusia 46, 10 Februari 2015. Penembak menggambarkan dirinya sebagai penantang agama dan telah berulang kali dilaporkan karena ancaman dan penghinaan terhadap korbannya. Peristiwa ini viral di media sosial dan bertagar #MuslimLivesMatter.
AS 2015: Pembunuhan massal di gereja di Charleston
17 Juni 2015: Seorang teroris kulit putih melepaskan tembakan di gereja Emanuel African Methodist Episcopal di Charleston, Carolina Selatan. Sembilan orang anggota jemaat Afrika-Amerika terbunuh, termasuk seorang pendeta. Pelaku yang berusia 21 tahun ini dijatuhi hukuman mati akibat melakukan kejahatan berdasarkan kebencian.
Foto: Getty Images/J. Raedle
Jerman 2016: Penembakan massal di München
Sebuah penembakan massal di pusat perbelanjaan di München pada 22 Juli 2016 memakan setidaknya 36 korban luka dan 10 korban jiwa – termasuk pelaku penembakan yang baru berusia 18 tahun. Pelaku adalah warga Jerman keturunan Iran. Menurut keterangan kepolisian, ia banyak membuat komentar bersifat xenofobia dan rasis, serta yang memuja pelaku penembakan sekolah.
Foto: Getty Images/J. Simon
Inggris 2017: Serangan di masjid Finsbury Park
19 Juni 2017, seorang pria berusia 47 tahun membunuh satu orang dan melukai 10 orang lainnya dalam serangan yang menggunakan mobil van. Pelaku menabrakkan mobil ke arah oarang-orang di jalur pejalan kaki dekat masjid Finsbury Park di utara London. Semua korban adalah muslim yang sedang bejalan menuju masjid untuk salat Tarawih. Pelaku dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Foto: picture-alliance/AP Photo/F. Augstein
AS 2017: Serangan mobil saat gerak jalan neo-Nazo di Charlottesville
Satu orang wanita terbunuh dan puluhan lainnya terluka ketika seorang nasionalis kulit putih menabrakkan mobilnya ke arah kerumunan demonstran di Charlottesville, Virginia pada 12 Agustus 2017. Para demonstran menentang aksi protes bernama Unite the Right, yakni pertemuan antar para supremasi kulit putih, nasionalis kulit putih, serta neo-Nazi. Pelaku dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Foto: Getty Images/AFP/P.J. Richards
Kanada 2017: Serangan masjid di Quebec
Seorang pria bersenjata menembaki jamaah di Islamic Cultural Center di Quebec, akhir Januari 2017. Peristiwa ini menewaskan enam orang dan melukai puluhan lainnya. Penembakan itu terjadi di malam hari, saat salat berlangsung. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengutuk penembakan itu sebagai "serangan teroris terhadap Muslim di rumah ibadah dan perlindungan."
Foto: Reuters/M. Belanger
AS 2018: Penembakan Sinagoge Tree of Life
Pada 27 Oktober 2018, seorang pria bersenjata berusia 46 tahun melepaskan tembakan di sebuah sinagoga di kota Pittsburgh, AS. Peristiwa ini menewaskan 11 orang dan melukai tujuh lainnya. Dia dilaporkan meneriakkan ejekan anti-Semit selama serangan dan sebelumnya memposting teori konspirasi di internet. Itu adalah serangan paling mematikan terhadap orang Yahudi dalam sejarah AS.
Foto: picture-alliance/AP/M. Rourke
Jerman 2019: Serangan tahun baru di Bottrop and Essen
Tak lama setelah tengah malam ketika orang-orang merayakan tahun baru, seorang pria berusia 50 tahun melakukan serangan yang ditargetkan terhadap imigran di kota Bottrop dan Essen, Jerman barat - melukai delapan orang dan satu luka serius. Dia sengaja menabrakkan mobilnya ke arah keluarga Suriah dan Afghanistan yang sedang merayakan dengan anak-anak mereka di Bottrop.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kusch
Selandia Baru 2019: Serangan masjid menara kembar di Christchurch
Setidaknya 50 tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan. Pihak berwenang sebut ini sebagai "serangan ekstremis sayap kanan" dan peristiwa penembakan paling mematikan dalam sejarah negara itu. Salah seorang pelaku siarkan langsung serangan itu dan tuliskan manifesto rasis di internet. Perdana Menteri Jacinda Ardern menyebutnya "salah satu hari paling gelap di Selandia Baru." (Ed.: ga/ml)
Foto: picture-alliance/empics/PA Wire/D. Lawson
11 foto1 | 11
Dia senang bahwa sekarang lebih banyak orang asing yang tinggal di kota ini dibandingkan sepuluh tahun lalu. "Dulu ada jalan-jalan yang benar-benar kosong di tengah pusat kota. Jalan-jalan tersebut dihidupkan kembali dan itu tidak akan terjadi jika tidak ada migran di sini."
Zeran Osman sebenarnya berasal dari Halle an der Saale, sekitar satu setengah jam perjalanan dari Chemnitz. Dia berjuang agar Chemnitz menjadi demokratis dan beragam, sembari melawan AfD.
Namun kemenangan AfD dalam pemilu Eropa dan lokal pada tanggal 9 Juni memberikan pukulan telak bagi Zeran Osman dan rekannya. "Ini memang sudah diperkirakan, namun dampaknya lebih parah, dan bahkan lebih buruk dari yang dikhawatirkan.”
Pengikut AfD telah meningkat di Jerman selama bertahun-tahun. Yang paling mengkhawatirkan bagi Zeran Osman adalah reaksi para pemilih.
Chemnitz, tempat aman persembunyian Neonazi?
Bangkitnya AfD membawa konsekuensi nyata bagi kehidupan mereka di Chemnitz. Penghinaan dan serangan terhadap migran di kota tersebut semakin meningkat. Statistik dari pusat konseling korban membuktikan hal ini.
Selain itu, Chemnitz juga menjadi tempat persembunyian Neonazi Jerman selama bertahun-tahun. Gerombolan pembunuh ekstremis sayap kanan NSU sempat bersembunyi di sini pada akhir tahun 1990-an.
Kronik Pengungkapan Rangkaian Pembunuhan NSU
Semua mata di dunia tertuju ke München. Di ibukota negara bagian Bayern itu 6 Mei 2013 dimulai proses persidangan kasus NSU terhadap Beate Zschäpe dan empat tersangka pembantu aksi teror ekstrim kanan.
Foto: picture-alliance/dpa
Serial Pembunuhan yang Tak Terungkap
Sel teror Neonazi "Nazionalsozialistischer Untergrund NSU", bertahun-tahun melakukan pembunuhan orang di seluruh Jerman. Tersangka pelaku: Uwe Mundlos, Uwe Böhnhardt (tengah) dan Beate Zschäpe. Korbannya: 8 warga asal Turki, satu asal Yunani dan seorang polisi perempuan. Motifnya diduga kebencian orang asing. Tapi hingga 2011 publik sama sekali belum tahu motif kejahatan itu.
Foto: privat/dapd
Gagalnya Perampokan Bank Mengungkap NSU
Rangkaian pembunuhan bermotif ekstrim kanan baru terbongkar mulai 4 November 2011. Pada hari itu Uwe Mundlos dan Uwe Böhnhardt merampok bank di Eisenach. Ini aksi perampokan pertama yang gagal. Polisi mengepung mobil karavan kedua pria itu, yang menjadi tempat pelarian mereka. Menurut penyidikan, Mundlos mula-mula membunuh Böhnhardt, sebelum ia membakar mobil itu dan menembak dirinya sendiri.
Foto: picture-alliance/dpa
Beate Zschäpe Menyerahkan Diri
Tidak lama setelah kematian Böhnhardt dan Mundlos terjadi ledakan di Frühlingsstraße 26 di Zwickau, Sachsen, di sebuah rumah dimana Beate Zschäpe dan kedua perampok bank itu tinggal bersama. Ia diduga membakar rumah itu untuk menghapus barang-barang bukti. Empat hari kemudian ia melaporkan diri kepada polisi. Sejak itu tersangka teroris ini berada di tahanan pemeriksaan.
Foto: Getty Images
Serial Pembunuhan Ekstrim Kanan Terbongkar
Dari reruntuhan apartemen di Zwickau penyidik menemukan video pengakuan yang dibuat sendiri oleh sel teror Zwickau, yang menamakan dirinya NSU (Nationalsozialistischer Untergrund). Dalam film berdurasi 15 menit, tampak lokasi dan korban rangkaian serangan pembunuhan yang dilakukan kelompok teror ekstrim kanan itu antara tahun 2000 - 2007.
Foto: picture-alliance/dpa
Video Pengakuan NSU
Figur film kartun terkenal "Paul Panther" dalam video amatir yang mereka buat menunjukkan pesan kebencian terhadap kaum imigran dan penistaan korban pembunuhan. Sebelum penangkapannya, Beate Zschäpe mengirim video pengakuan dengan gambar-gambar yang merendahkan martabat manusia tersebut.
Foto: dapd
Kata Bersayap 2011: Pembunuhan Penjual Kebab
Sampai 2011 banyak media menyebut kejadian itu sebagai "Dönermorde" (pembunuhan penjual kebab). Sampai saat itu belum diketahui kaitan rangkaian pembunuhani ataupun motif pelakunya. Ada spekulasi, korban mungkin punya hubungan dengan kelompok penjual narkoba. Baru setelah ada video pengakuan sel teror ekstrim kanan muncul penjelasan. Dan istilah "Dönermorde" terpilih sebagai kata bersayap 2011.
Foto: picture-alliance/dpa
Serangan Bom Paku Dilancarkan NSU
"Pengetahuan yang selama ini diperoleh pihak keamanan tidak menunjukkan latar belakang terorisme, melainkan kejahatan kelompok kriminal," demikian dijelakan menteri dalam negeri Jerman Otto Schily tanggal 10 Juni 2004. Sehari sebelumnya serangan bom paku melukai 22 orang dan merusak sebuah toko di Köln. 2011 menjadi jelas: Aksi kejahatan itu juga dilancarkan kelompok teroris ekstrim kanan NSU.
Foto: picture alliance/dpa
Upacara Peringatan di Berlin
Di gedung konser Berlin Gendarmenmarkt, 23 Februari 2012 Jerman mengenang para korban. Acara utama, upacara berkabung resmi anggota keluarga korban. Yang tercatat dalam ingatan adalah pidato emosional Semiya Simsek (kanan), putri Enver Simsek penjual bunga yang dibunuh sel teror Neonazi. Kanselir Merkel meminta maaf kepada anggota keluarga korban dan menjanjikan pengungkapan penuh kasus itu.
Foto: Bundesregierung/Kugler
Solidaritas Terhadap Korban NSU
4 November 2012, tepat satu tahun setelah terungkapnya keberadaan sel teror Neonazi Zwickau, warga di banyak kota besar di Jerman berdemonstrasi sebagai solidaritas menentang ekstremisme kanan. Mereka menuntut pengusutan tuntas terkait kasus pembunuhan bermotif rasistis itu, yang menurut mereka berjalan tersendat-sendat.
Foto: picture-alliance/dpa
Gagal, Sial dan Macet?
Dalam mengungkap rangkaian pembunuhan sel teror Neonazi itu, pihak berwenang Jerman gagal di segala bidang. Akte dan dokumen-dokumen penting, yang berperan dalam mengolah kasus itu, muncul amat terlambat atau bahkan sudah dimusnahkan. Dengan demikian tugas Komisi Penyidikan NSU di bawah pimpinan anggota parlemen Sebastian Edathy (SPD) hanya bergerak maju dengan susah payah.
Foto: Getty Images
Tugu Peringatan untuk Mehmet Kubasik
"Dortmund adalah kota yang penuh warna, toleran dan terbuka, dan menentang ekstremisme kanan!". Demikian ditekankan walikota Ullrich Sierau saat membuka penutup tugu peringatan untuk korban NSU Mehmet Kubasik September 2012. Tugu itu berada hanya beberapa meter dari kios, tempat Kubasik dibunuh 4 April 2006.
Foto: picture-alliance/dpa
Proses Akreditasi yang Kontroversial
Akreditasi jurnalis juga macet. Proses pengadilan tersangka teroris Beate Zschäpe dan empat tersangka pembantu NSU lainnya, baru bisa dimulai 6 Mei. Rencana semula adalah 17 April, tapi pengadilan memulai proses akreditasi yang baru sama sekali bagi jurnalis. Dalam proses akreditasi pertama, para jurnalis Turki tidak kebagian tempat. Mahkamah Konstitusi Jerman oleh karena itu menghentikannya.
Foto: picture-alliance/dpa
12 foto1 | 12
Pada bulan Agustus dan September 2018, terdapat hari-hari demonstrasi dan kerusuhan Nazi di Chemnitz, yang dipicu oleh pembunuhan seorang pria di sebuah festival kota beberapa hari sebelumnya.
Orang-orang seperti Zeran Osman dan sejumlah asosiasi yang berkomitmen di kota ini telah berjuang keras demi perubahan di kota ini selama bertahun-tahun. Mereka juga mendapat banyak dukungan. Namun hal ini terancam dengan bangkitnya AfD. Pasalnya partai ini secara umum menolak proyek demokrasi ASA-FF seperti yang dilakukan Zeran Osman.
Namun Zeran Osman tidak berkecil hati dengan keberhasilan AfD sejauh ini. Karena itu adalah kota mereka. Namun, pada saat yang sama, kekhawatiran mengenai ancaman semakin meningkat seiring dengan kemajuan AfD. Bukan hanya dia yang merasa khawatir.
Ancaman dan hinaan rasis
"Ada beberapa sudut di Chemnitz yang tidak berani saya datangi,” kata Avery, 19. Saat itu ia tengah duduk di depan Monumen Karl Marx di jantung kota. Ini adalah simbol kota yang masih disebut Karl-Marx-Stadt di bekas GDR. "Kemudian saya diteriaki 'homo sialan'." Karena sepatu yang ia pakai bergambar pelangi, simbol gerakan LGBTQ.
AfD membela diri terhadap semua tuduhan bahwa mereka menyulut agitasi dan kebencian. Dan menolak dikatakan sebagai partai ekstremis dan rasis. Mereka menyebut dirinya "normal". Di Chemnitz, normal berarti Lars Franke, pria yang pernah berjalan-jalan dengan kaus bergambar Hitler-Smiley. Ia bergabung dengan dewan kota untuk AfD dan teman satu partai Nico Köhler.
Kami juga bertemu pemuda lain di Monumen Karl Marx. Namanya Leon, dia ramah, memakai hoodie dan mengendarai sepeda BMX. Ya, dia memilih AfD, katanya. Karena orang asing. Leon tidak merasa terganggu dengan pernyataan bahwa AfD adalah partai Nazi. Dia terlihat berpikir-pikir, mungkin sebagian benar. Tapi Leon bilang dia tidak begitu tahu keseluruhan cerita.