Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, dituding terlibat kasus korupsi senilai 700 juta US Dollar. Tim penyidik membekukan enam rekening yang terkait skandal tersebut, tiga di antaranya diduga milik Najib.
Iklan
Tim penyidik kasus dugaan korupsi pada Dana Investasi Malaysia, 1MDB, memerintahkan pembekuan enam rekening bank menyusul laporan media yang mengungkap kucuran dana sebesar 700 juta US Dollar atau senilai 9,3 Trilyun Rupiah ke rekening Perdana Menteri Najib Razak.
Wall Street Journal pekan lalu melaporkan, penyidik menelusuri aliran dana gelap ke sebuah rekening bank yang diduga dimiliki oleh perdana menteri. PM Najib sendiri sejauh ini menepis tudingan bahwa dirinya menerima uang dari 1MDB dan mengancam akan mengambil jalur hukum.
"Saya akan membicarakan ini dengan pengacara saya dan mereka akan memberikan saran cara hukum terbaik yang bisa saya ambil di negara ini dan di luar negeri," kata Najib.
Sejauh ini penyidik enggan mengungkap pemilik keenam rekening yang dibekukan. Mereka dilaporkan juga menyita berbagai dokumen terkait enam rekening yang tersimpan di dua bank tersebut.
Kecaman Mahathir Mohamad
Bekas Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengecam Najib terkait skandal tersebut. Figur berpengaruh yang berperan besar menempatkan Najib di kursi nomer satu negeri jiran itu menilai sang perdana menteri telah membuat malu Malaysia.
"Satu-satunya yang membuat malu negeri ini adalah Najib dan 1MDB. Sebelumnya Malaysia belum pernah dihina dengan tudingan yang tak terjawab, berbeda dengan sekarang," tulisnya dalam sebuah blog.
Mahathir mendesak Najib membuka isi rekeningnya untuk mengungkap aliran dana pinjaman yang menghilang atau mengajukan pengunduran diri. Kejaksaan Agung Malaysia, Sabtu (4/7) silam mengumumkan pihaknya menerima dokumen dari tim penyidik yang "berkaitan dengan dugaan" aliran duit ke rekening pribadi perdana menteri.
Dana Investasi di Bawah Pengaruh Razak?
1MDB saat ini tercatat memiliki utang sebesari hampir 11,6 miliar US Dollar. Bahkan sebelum laporan Wall Street Journal, dana investasi Malaysia itu telah dibidik oleh penyidik Bank Sentral, Badan Pengawasan Keuangan, Kepolisian dan Komite Pengawasan Keuangan Publik di Parlemen.
Harian WSJ mengutip dokumen penyelidikan yang mengungkap adanya lima transaksi pembayaran yang masuk ke rekening Najib. Dua transaksi terbesar ditengarai bernilai 620 juta USD dan 62 juta USD. Kedua kucuran dana dibuat tahun 2013 lewat bank di Swiss oleh sebuah perusahaan yang terdaftar di British Virgin Islands.
1MDB sendiri sejauh ini menepis tudingan tersebut. Manajemen perushaan mengklaim pihaknya tidak pernah menyediakan dana apapun buat perdana menteri. Sebagai catatan, Najib Razak adalah ketua dewan pembina 1MDB.
Wall Street Journal beberapa tahun lalu juga sempat mengungkap praktik gelap dana investasi Malaysia. 2012 silam 1MDB dilaporkan membeli aset Genting Grup dengan harga yang jauh lebih tinggi. Genting kemudian menyumbangkan uang tersebut ke sebuah yayasan yang dikuasai oleh Najib Razak.
Sang perdana menteri kemudian dilaporkan menggunakan dana tersebut untuk kepentingan kampanye jelang pemilihan umum 2013
rzn/vlz (rtr,wsj,malaysiakini)
Peringkat Korupsi Negara Anggota ASEAN
Indonesia bukan yang terkorup di Asia Tenggara. Tapi pemerintah di Jakarta tertinggal jauh dibandingkan negeri jiran dalam urusan memberantas praktik korupsi di tingkat pejabat tinggi.
Foto: Reuters
Singapura - Peringkat 7 dari 175 Negara
Negeri singa laut ini sejak lama dikenal minim korupsi. Dari tahun ke tahun Singapura nyaris tak pernah absen dari daftar 10 besar negara terbersih di dunia. Namun begitu beberapa sektor tetap dianggap rawan korupsi, antara lain media, industri dan partai politik.
Foto: AFP/Getty Images
Malaysia - 50 dari 175
Praktik korupsi di Malaysia didorong oleh sistem pemerintahan. Sumbangan buat partai politik misalnya, baik dari perusahaan maupun individu, tidak dibatasi dan partai tidak diwajibkan melaporkan neraca keuangannya secara terbuka. Kendati bergitu sejak 2013 Malaysia naik tiga peringkat dalam Indeks Persepsi Korupsi milik Transparency International.
Foto: Reuters/O. Harris
Thailand - 85 dari 175
Pertalian erat antara politik dan bisnis dinilai menjadi sumber terbesar praktik korupsi di Thailand. Tidak jarang posisi puncak di kementrian diambilalih oleh pengusaha yang bergerak di bidang yang sama. Thailand juga termasuk negara yang paling sedikit menjebloskan koruptor ke penjara.
Foto: Nicolas Asfouri/AFP/Getty Images
Filipina - 85 dari 175
Pemerintah negeri kepulauan di tepi laut Cina Selatan ini telah berbuat banyak buat mencegah praktik korupsi. Hasilnya posisi Filipina melejit dari peringkat 94 tahun 2013 lalu ke posisi 85 di tahun 2014. Pencapaian tersebut tergolong apik, mengingat tahun 2011 Filipina masih bercokol di peringkat 129 dari 175 negara.
Foto: picture-alliance/dpa
Indonesia - 107 dari 175
Indonesia berada di peringkat 114 tahun 2013 silam. Dibandingkan negeri jiran yang lain seperti Filipina, pemerintah di Jakarta masih tergolong lambat memberantas praktik korupsi di tingkat pejabat tinggi negara. Sejak awal berdirinya 2004 silam, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) tercatat cuma mampu menangani sekitar 660 kasus dugaan korupsi, yang membuahkan 322 tuntutan di pengadilan.
Foto: R. Isabell Duerr
Vietnam - 119 dari 175
Negara komunis Vietnam adalah satu dari sedikit negara ASEAN yang tertinggal di bidang penanganan korupsi. Uniknya sebagian besar kasus dugaan korupsi di Vietnam terjadi di sektor swasta. Baru-baru ini empat pejabat perusahaan kereta api negara dipecat lantaran terlibat dalam kasus suap senilai 758.000 US Dollar. Maraknya korupsi menjadi alasan rendahnya keterlibatan investor asing di Vietnam.
Foto: DW/R. Ebbighausen
Laos - 145 dari 175
Laos tidak cuma tertinggal, malah merosot dari peringkat 140 di tahun 2013 ke posisi 145 tahun lalu. Pemerintah Laos berupaya menghadang gelombang korupsi dengan mendirikan lembaga anti rasuah 2011 silam. Namun hingga kini belum tercatat adanya kasus korupsi besar yang masuk ke pengadilan.
Foto: Global Witness
Kamboja - 156 dari 175
Sejak 2010 pemerintah Kamboja memiliki Undang-undang Anti Korupsi. Tapi perangkat hukum tersebut dinilai tidak melindungi individu yang melaporkan kasus korupsi. Pelapor bisa dihukum penjara jika tudingannya tidak terbukti. Selain itu Kamboja juga mencatat jenis korupsi paling barbarik, yakni menyuap aparat negara untuk melakukan penculikan dalam bisnis perdagangan manusia.
Foto: Reuters
Myanmar - 156 dari 175
Negara yang dikenal dengan nama Burma ini memperbaiki posisi satu peringkat dari 157 ke 156 dalam Indeks Persepsi Korupsi 2014. Berada di bawah kekuasaan militer yang korup selama berpuluh tahun, Myanmar yang kini berada di bawah pemerintahan sipil masih kesulitan menanggulangi maraknya korupsi. Sebanyak 60% perusahaan, baik lokal maupun internasional, mengaku harus menyuap buat mendapatkan izin.