1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaSelandia Baru

Dihantam Topan, Selandia Baru Deklarasikan Darurat Nasional

14 Februari 2023

Untuk ketiga kalinya dalam sejarah, Selandia Baru mengumumkan keadaan darurat nasional, setelah dihantam Topan Gabrielle yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di Pulau Utara.

Topan Gabrielle di Selandia Baru
Topan Gabrielle telah menyebabkan akses ke beberapa kota terputus dari wilayah lain di Selandia BaruFoto: Diego Opatowski(AFP/Getty Images

Selandia Baru mengumumkan keadaan darurat nasional pada hari Selasa (14/02), usai diterpa Topan Gabrielle yang menimbulkan kekacauan di seluruh Pulau Utara negara itu.

Keadaan darurat ini merupakan yang ketiga kalinya dalam sejarah di Selandia Baru. Status darurat ini sering terjadi di saat pola cuaca ekstrem melanda negara ini yang menyebabkan banjir, tanah longsor, hingga meningginya gelombang air laut.

Hidup dalam ancaman

Pihak berwenang telah melakukan evakuasi di seluruh pulau, di tengah-tengah adanya pemadaman listrik dan kerusakan bangunan. Banjir juga telah memutus akses jalan ke beberapa kota.

"Ini adalah peristiwa cuaca yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang berdampak cukup besar di sebagian besar Pulau Utara," kata Menteri Manajemen Darurat Kieran McAnulty. "Ini adalah bencana yang sangat signifikan dengan ancaman nyata bagi keselamatan warga Selandia Baru," tambahnya.

Pemerintah Selandia Baru telah memberikan kekuasaan darurat untuk mengatasi banjir, tanah longsor, dan pemadaman listrikFoto: Michael Cunningham/Northern Advocate/AP/picture alliance

Gabrielle diperkirakan akan menuju ke Pulau Selatan

Topan ini berpusat sekitar 100 kilometer di sebelah timur kota Auckland dan diperkirakan akan bergerak ke arah timur-tenggara menyusuri pesisir pantai, di mana kemungkinan akan membawa cuaca ekstrem ke Pulau Selatan.

Pihak berwenang Selandia Baru telah meminta warga yang tinggal di dekat pantai untuk meninggalkan rumah mereka, karena adanya kekhawatiran meluapnya sungai dan naiknya permukaan air laut.

Selain itu, jalanan banyak yang telah ditutup dan layanan telepon seluler juga terputus di beberapa bagian pulau.

Sebelumnya, Selandia Baru telah mengumumkan keadaan darurat nasional dua kali. Pertama setelah gempa bumi tahun 2011 yang melanda Christchurch dan yang kedua selama pandemi COVID-19.

Deklarasi ini memberikan pemerintah kekuasaan darurat untuk mengelola dan mengendalikan krisis dengan lebih baik.

Kekhawatiran meningkat setelah hilangnya petugas pemadam kebakaran

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, tetapi Perdana Menteri Chris Hipkins mengatakan masih terlalu dini untuk mengumumkan berapa banyak orang yang terluka atau jumlah warga yang mengungsi.

"Ini merupakan malam yang besar bagi warga Selandia Baru di seluruh negeri, terutama di Pulau Utara bagian atas ... banyak keluarga yang mengungsi, banyak rumah tanpa listrik, kerusakan parah terjadi di seluruh negeri," kata Hipkins kepada para wartawan.

Perhatian khusus kini diberikan pada kasus seorang relawan petugas pemadam kebakaran yang hilang setelah sebuah rumah ambruk di dekat Auckland pada Senin (13/02) malam. Pihak berwenang mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran lainnya telah berhasil diselamatkan, namun upaya pencarian harus dihentikan karena alasan keamanan.

"Satu orang berhasil diselamatkan pagi ini dan dalam kondisi kritis di rumah sakit. Pencarian petugas pemadam kebakaran kedua kami hentikan pada dini hari karena ketidakstabilan tanah," kata Kepala Pemadam Kebakaran dan Darurat Kerry Gregory.

kp/ha (dpa, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait