1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dipertanyakan, Kerjasama Eropa Dalam Menghadapi Krisis Keuangan

Ridwan, Asril7 Oktober 2008

Reaksi Eropa terhadap krisis keuangan global, serta jaminan perbankan oleh negara disoroti media Internasional.

Lambang Usaha Uni Eropa Menangani Krisis KeuanganFoto: DW



Harian Spanyol EL PAIS yang terbit di Madrid menurunkan komentar berjudul, " jaminan perbankan oleh negara, menimbulkan krisis baru". Selanjutnya harian ini menulis,


"krisis perbankan di Eropa, dengan cepat menyulut kegelisahan dikalangan warga, yang mencemaskan uang tabungannya. Dengan alasan itu, sejumlah pemerintahan Eropa turun tangan, dan mengambil tindakan yang drastis. Mereka menghendaki memecahkan akar permasalahannya, yang dapat menyulut kepanikan yang tidak terkendali dikalangan masyarakat. Negara seperti Inggris,Irlandia, Belgia atau Portugal mengambil langkah intervensi.Langkah ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kepanikan. Tapi dampaknya menimbulkan kekacauan.Muncul ancaman, pelarian modal besar kenegara yang dapat memberikan jaminan yang jauh lebih baik. Ini merupakan perkembangan yang tidak wajar, dan sekaligus meningkatkan ancaman terjadinya depresi ekonomi di Eropa.


Harian Inggris THE INDEPENDEN yang terbit di London menulis,


"krisis keuangan yang melanda Eropa, menunjukkan betapa lemahnya negara yang menggunakan mata uang Euro. Sebuah kelompok negara yang terkait dengan Bank Sentral bersama. Tapi tidak memiliki kementerian keuangan atau jawatan perpajakan bersama. Bila mata Euro melemah, seperti yang diduga beberapa pengkritiknya, maka bentuk ini berarti akan berakhir.Tapi dilain pihak, dapat meningkatkan kemauan politik dari negara-negara yang menerapkan mata uang Euro. Pertemuan menteri keuangan Eropa, merupakan ujian bagi kesediaan Inggris untuk ikut dalam aksi bersama Uni Eropa, dalam menangani krisis keuangan.


Harian Austria DER STANDARD yang terbit di Wina mengomentari jaminan bagi uang tabungan atau deposito. Dinilai, jaminan itu hanya ibarat obat yang sama sekali m tidak mujarab. Selanjutnya harian ini menulis,


"Rencana induknya terlihat lain. Uni Eropa berputar antara kebingungan dan kepanikan. Dan ini akan semakin memperparah krisis. Dengan meningkatkan jaminan bagi uang tabungan atau deposito, pada waktu bersamaan sejumlah negara berada dibawah bayangan ancaman bahaya.Ibarat menyiramkan minyak kedalam kobaran api. Setiap pengamat , tanpa pemikiran yang mendalam, dengan mudah dapat melukiskan , bahwa bank yang mengelola uang tabungan, tidak dapat mencegah terjadinya kebangkrutan perbankan yang luas. Negara juga tidak berada dalam kondisi untuk dapat mencegahnya.Dengan demikian peningkatan jaminan itu , ibarat obat yang sama sekali tidak mujarab.


Harian Belanda DE VOLKSRANT yang menurunkan komentar berjudul" Uni Eropa tidak memiliki pengawasan bersama terhadap pasar modal". Harian ini selanjutnya menulis,


" krisis perkreditan merupakan ujian berat bagi kerjasama Eropa sejak diterapkannya mata uang Euro. Ini juga melambangkan lemahnya Eropa. Itu berarti, dalam masa krisis pemerintahan nasional yang mengambil keputusan terakhir.Ketika bidang ekonomi dikalangan negara anggota Uni Eropa semakin erat menjalin kerjasama,dan perbankan semakin melebarkan sayapnya melawati batas negara, tidak terdapat pengawasan terhadap pasar modal, jang juga melewati batas negara.