Seorang diplomat senior Korea Utara yang merupakan duta besar untuk Kuwait telah membelot ke Korea Selatan bersama keluarganya. Hingga saat ini 30 ribu warga Korut diyakini telah melarikan diri.
Iklan
Berdasarkan laporan harian Maeil Business, Ryu Hyun-woo tiba di Korea Selatan pada September 2019 untuk mencari suaka, namun kedatangannya tersebut dirahasiakan sampai sekarang.
Tidak banyak pejabat Korea Utara (Korut) yang membelot. Kepindahan Ryu terjadi hanya dua bulan setelah mantan penjabat duta besar Korut untuk Italia Jo Song Gil mencari suaka di Seoul.
"Saya memutuskan untuk membelot karena saya ingin menawarkan anak saya masa depan yang lebih baik," kata surat kabar Maeil Business mengutip ucapan Ryu.
Dia menjabat duta besar sementara pada September 2017 pasca Kuwait mengusir utusan So Chang Sik. Ryu diketahui adalah menantu Jon Il Chun, mantan kepala Kantor 39, yang mengelola dana rahasia kepemimpinan Korut.
10 Perbedaan Korea Utara dan Korea Selatan
Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in sepakati komitmen bersejarah untuk mengakhiri Perang Korea. Apa yang membedakan dan menyatukan warga Korut dan Korsel? Fotografer Luca Faccio menangkapnya lewat lensa kamera.
Foto: Luca Faccio
Tentara
Fotografer Italia Luca Faccio membandingkan realita Korea Utara dan Selatan dalam bukunya "Common Ground" tanpa mengkritik dan menghakimi. Dia menunjukkan Korea dalam situasi yang sama, seperti para prajurit ini. Pada pandangan pertama, banyak paralel dapat dilihat, tetapi jika dilihat lebih dekat, perbedaan semakin terlihat.
Foto: Luca Faccio
Remaja
Dua remaja, satu di Pyongyang, yang satu lagi di Seoul. Keduanya difoto pada tahun 2013. Jaket model hoodie bisa ditemukan dimana-mana. Tetapi sambungan internet dan rokok hanya untuk remaja dari Korea Selatan.
Foto: Luca Faccio
Waktu Luang
Siapa yang tidak suka menghabiskan waktu dengan teman di waktu luang? Di Korea Selatan lengkap dengan topi baseball dan bir. Di Korut lebih terorganisir dan seragam. "Foto-foto (karya Faccio-Red) membawa ekspresi wajah ke lensa, yang berbeda dari yang biasanya dikenal," demikian bunyi teks yang menyertai foto dalam pameran "Common Ground".
Foto: Luca Faccio
Berpesta
Gaya berdansanya pun berbeda. Sementara Korea Utara di sebelah kiri muncul sebagai bagian dari sekelompok penari yang berpakaian sama, wanita Korea Selatan itu membiarkan gaya uniknya secara bebas di sebuah pesta di Seoul.
Foto: Luca Faccio
Sekolah Dasar
Perbedaan antara kolektif dan individu juga menentukan gambar-gambar siswa sekolah dasar ini. Luca Faccio berada di Korea Utara enam kali antara tahun 2005 dan 2013. Tujuannya adalah untuk menggambarkan ideologi negara dan manusianya. Tidak dengan aksi memotret secara tersembunyi, tetapi sebagai potret dan dengan persetujuan dari orang yang difoto.
Foto: Luca Faccio
Tahta Penguasa
Dua patung raksasa - yang kiri adalah pendiri Korea Utara, Kim Il Sung di Pyongyang dan yang kanan raja Korea Sejong dari abad ke-14 di Seoul. Patung ini mencerminkan kesamaan tertentu dalam citra yang diinginkan oleh kedua warga.
Foto: Luca Faccio
Musik Jalanan
Sementara band di foto sebelah kiri menyanyikan lagu-lagu rakyat patriotik, perempuan Korea Selatan memamerkan kemampuannya sebagai penyanyi dan penulis lagu.
Foto: Luca Faccio
Pakaian Tradisional
Fotografer Faccio bercerita, "(Pengawas Korea Utara saya) menerima 50 persen usulan saya, dan 50 persen lagi adalah foto yang dituntut pengawas. Ini perbedaan perempuan Korea dalam pakaian tradisional. Foto kiri menunjukkan perempuan di gedung parlemen Korea Utara.
Foto: Luca Faccio
Pengantin
Kedua mempelai pria tampak modern. Sementara pengantin perempuan dari Korea Utara (foto kiri), lebih memilih untuk mengenakan pakaian tradisional.
Foto: Luca Faccio
Kehidupan Tentara
Biasanya, foto-foto militer dari Korea menampilkan ketegangan yang mencekam. Tapi di sini tentara menunjukkan pacar mereka. Sementara di Korea Selatan sang kekasih mengenakan pakaian modis, di foto sebelah kanan, kekasih prajurit itu juga mengenakan seragam. Penulis: Thomas Latschan (vlz/rzn)
Foto: Luca Faccio
10 foto1 | 10
Puluhan ribu warga Korut membelot
Sekitar 30 ribu warga Korea Utara telah melarikan diri dari penindasan dan kemiskinan di bawah rezim komunis dan kini menetap di Korsel, negeri kapitalis. Sebagian di antara mereka menyeberangi perbatasan dengan Cina secara diam-diam sebelum akhirnya sampai di Korsel.
Tae Yong-ho, pembelot terkenal lainnya yang juga telah melarikan diri, sebelumnya menjabat sebagai wakil duta besar Korut untuk Inggris pada 2016 dan terpilih sebagai anggota parlemen oposisi Korsel tahun lalu.
Tae menggambarkan Ryu sebagai bagian dari "elit inti" Pyongyang. Namun dia menambahkan: "Tidak peduli betapa istimewanya hidup Anda di Korea Utara, pikiran Anda berubah ketika Anda pergi ke luar negeri dan membuat perbandingan."
Korea Utara telah memperketat keamanan perbatasan sebagai bagian dari pertahanannya terhadap virus corona. Tetapi Tae mengatakan pemimpin Kim Jong Un "tidak akan bisa selamanya menghentikan warga Korea Utara yang merindukan kebebasan untuk pergi ke Korea Selatan."
Video Aksi Nekat Pembelotan Tentara Korut ke Korsel