Dirjen WTO Roberto Azevedo Letakkan Jabatan Akhir Agustus
15 Mei 2020
Robert Azevedo mengatakan dia akan mengundurkan diri sebagai kepala Organisasi Perdagangan Dunia WTO pada 31 Agustus 2020, setahun sebelum masa jabatannya yang kedua berakhir.
Iklan
Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia WTO Roberto Azevedo mengatakan hari Kamis (14/5) bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya efektif mulai 31 Agustus 2020 setelah tujuh tahun memimpin badan dunia itu. Berarti ia meletakkan jabatan setahun sebelum masa jabatannya berakhir.
Diplomat karir asal Brasil berusia 62 tahun itu sudah memimpin WTO selama dua masa jabatan. Belakangan badan perdagangangan dunia ini telah berada di bawah tekanan besar, setelah AS menolak mengirimkan hakim ke WTO dan dengan demikian melumpuhkan kemampuannya untuk menyelesaikan perselisihan.
Peran WTO makin dipertanyakan
Pengunduran diri Roberto Avezedo terjadi pada masa yang sulit bagi WTO, yang bertugas menetapkan aturan-aturan internasional dalam perdagangan antar negara anggotanya. Namun perang dagang antara AS dan Cina hingga kini menyita perhatian dunia, sementara WTO tidak mampu berperan sebagai mediator.
Pada bulan Desember lalu, AS secara efektif melumpuhkan kemampuan WTO untuk menyelesaikan perselisihan dengan menghalangi penunjukan hakim pada badan arbitrasenya. Presiden AS Donald Trump secara berkala mengkritik WTO dan menyebutnya sudah "rusak" dan selama ini berlaku "tidak adil."
Meskipun ada upaya untuk mendorong kesepakatan tentang e-commerce dan pembenahan perdagangann ikan, 164 anggota WTO gagal untuk menyepakati perjanjian perdagangan utama yang sudah dinegosiasikan sejak 2015 dan dikenal sebagai "Putaran Doha".
Pemimpin baru perlu 'pengakuan internasional'
Dengan meningkatnya proteksionisme secara global, pengaruh WTO juga semakin berkurang. Negosiasi perdagangan kebanyakan dilakukan langsung secara bilateral antara dua negara atau lebih, dan bukan di bawah payung WTO yang berkedudukan di Jenewa, Swiss.
Para pengamat menilai, pemimpin yang baru perlu memelopori reformasi yang efektif agar WTO menjadi relevan lagi.
"Pemimpin WTO selanjutnya harus diakui di koridor kekuasaan para pemain utamanya," kata Simon Evenett, profesor perdagangan internasional dan pembangunan ekonomi di Universitas St. Gallen di Swiss.
"Ini bukan saatnya untuk mempromosikan duta besar yang lain. Diperlukan seseorang dengan pengalaman pemerintahan yang sangat senior atau ketokohan global." Pungkasnya.
hp/rzn (rtr, afp)
Pelaku Bisnis dan Peristiwa Ekonomi Paling Mencuri Perhatian Sepanjang 2019
Dari perang dagang AS-Cina, hingga kesepakatan Brexit yang terus tertunda, Inilah peristiwa ekonomi paling mencuri perhatian yang pernah terjadi sepanjang tahun 2019.
Foto: AFP/M. Medina
Sikat toilet berwujud Donald Trump
Perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat ternyata menimbulkan tren unik. Sikat toilet berwujud Donald Trump ini laris manis dibeli oleh warga Cina sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintahnya. Barang ini sempat menjadi trending pencarian dan dihargai sekitar 20 yuan atau Rp 36 ribu. Tren ini muncul setelah pemerintah Cina menentang kebijakan Trump.
Foto: Getty Images/AFP/STR
Cina-AS sepakat akan hapus tarif dagang
Perang dagang Cina-AS akhirnya memasuki babak baru. Kedua belah pihak sepakat untuk menghapus tarif dagang yang diberlakukan masing-masing negara. Pembicaraan kesepakatan perdamaian antar kedua negara menghasilkan kesepakatan fase pertama, yang berarti kedua negara harus meninjau kembali semua tarif tambahan dengan proporsi yang sama secara keseluruhan.
Foto: AFP/M. Medina
'Hidup dan Mati' Huawei
Masih ingat pemblokiran AS terhadap Huawei? Kebijakan ini diyakini sebagai salah satu akibat perang dagang Cina-AS. Pemerintah AS yang khawatir akan adanya spionase Cina, mengeluarkan kebijakan melarang perusahaan AS melakukan bisnis dengan raksasa telekomunikasi tersebut.
Pabrik gigafactory Tesla di Jerman
Keputusan Tesla untuk membangun pabrik mobil listrik Gigafactory pertama di Eropa, disambut baik di Jerman. Gigafactory senilai 4 miliar euro ini dibangun di Gruennheide di negara bagian Brandenburg, dan bakal menciptakan ribuan lapangan kerja baru. Pendiri Tesla Elon Musk mengatakan tidak memilih Inggris karena drama Brexit, dan memilih Jerman karena "engineering yang luar biasa".
Foto: Getty Images/S. Gallup
Drama penundaan Brexit
Lagi dan lagi, keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa kembali untuk kesekian kalinya ditunda hingga akhir Januari 2020. Brexit sebelumnya sudah ditunda tiga kali. Pasca kemenangan Boris Johnson dalam pemilu parlemen Inggris baru-baru, proses Brexit kelihatannya akan lebih lancar. Para pemimpin Uni Eropa kini punya tugas berat menegosiasikan kesepakatan dagang dengan Inggris.
Foto: Reuters/F. Lenoir
Kesalahan sistem operasi Boeing 737 Max
Setelah terjadi dua kali kecelakaan fatal dalam selang waktu lima bulan, akhirnya Maret 2018 Boeing menghentikan penerbangan pesawat 737 Max-nya di seluruh dunia. Para penyelidik mempertanyakan fungsi sistem anti-stall MCAS yang tidak berfungsi baik. Beberapa pilot juga mengeluh tentang sulitnya mengendalikan pesawat selama lepas landas. Boeing akhirnya memutuskan menghentikan produksi 737 Max.
Foto: AFP/Getty Images/M. Ralston
Aramco pecahkan rekor IPO terbesar di Dunia
Peristiwa bisnis paling menguntungkan tahun ini terjadi kepada raksasa minyak Arab Saudi, Aramco, yang melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Perusahaan ini melakukan IPO terbesar dalam sejarah karena meraup 25,5 miliar dolar AS atau Rp 353 triliun. Harga ini mengalahkan rekor IPO terbesar sebelumnya yang dipegang perusahaan teknologi asal Cina, Alibaba.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Nabil
Lagarde pimpin Bank Sentral Eropa
Mantan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, ditunjuk menggantikan Mario Draghi untuk memimpin Bank Sentral Eropa. Lagarde menggantikan Draghi yang sebelumnya telah menjabat selama delapan tahun. Tahun lalu, Lagarde menempati posisi ketiga dalam daftar perempuan paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes. (pkp/hp)