Presiden Donald Trump menegaskan hari Minggu (14/1) bahwa dia "bukan seorang rasis," setelah berita gencar tentang pernyataan "shithole" memicu kritik global.
Iklan
Setelah pemberitaan harian The Washington Post dan The New York Times mengenai ucapan merendahkan yang dikeluarkan Presiden AS terhadap beberapa negara asing dalam sebuah pertemuan, Donald Trump kini sibuk menangkis tuduhan bahwa dirinya rasis.
"Saya bukan seorang rasis, saya adalah orang paling tidak rasis yang pernah Anda wawancarai, itu yang dapat saya katakan kepada Anda," kata Trump kepada wartawan di Trump International Golf Club di West Palm Beach, Florida, Minggu malam (14/1).
Ucapan Trump yang bocor ke media itu dikeluarkannya pada pertemuan tertutup dengan kalangan anggota parlemen dalam pembahasan tentang reformasi imigrasi.
Ketika beberapa anggota parlemen mengangkat isu perlindungan bagi imigran dari negara-negara Afrika, Haiti dan El Salvador, Donald Trump dilaporkan bereaksi menolak dan menanyakan, mengapa Amerika Serikat harus menerima imigran dari "shithole countries”, daripada - misalnya – dari Norwegia yang makmur.
Trump mengeritik sistem lotere Greencard yang selama ini diterapkan Amerika Serikat untuk mengundang imigran datang ke negara itu.
"Saya, sebagai Presiden, ingin orang-orang yang datang ke Negara kita akan membantu kita menjadi kuat dan hebat lagi, (jadi) orang-orang datang melalui sebuah sistem yang berbasis pada KELAYAKAN. Tidak perlu ada lagi (sistem) LOTERE! #AMERICA FIRST," tulis Donald Trump lewat Tweeter.
Presiden AS mengatakan, dia mencoba meraih kesepakatan imigrasi, namun kubu Demokrat tidak membantu.
"Kami siap, bersedia dan mampu membuat kesepakatan mengenai DACA," kata Trump, menunjuk pada aturan Deferred Action for Childhood Arrival yang menjamin perlindungan pada anak-anak dari negara asing yang dibawa ke Amerika Serikat secara ilegal.
"Saya tidak berpikir bahwa Demokrat ingin membuat kesepakatan. Orang-orang DACA harus tahu bahwa Demokrat adalah orang-orang yang tidak mau membuat kesepakatan."
Donald Trump bulan September mengumumkan bahwa dia akan membatalkan program DACA dalam waktu enam bulan. Itu berarti, mereka yang diijinkan tinggal di AS melalui fasilitas DACA akan bisa dideportasi mulai bulan Maret.
Demokrat "tidak menginginkan keamanan di perbatasan," tandasnya.
"Anda membuat orang-orang berdatangan masuk (ke AS). Mereka tidak ingin menghentikan narkoba, dan mereka ingin mengambil uang dari militer kita," lanjut Donald Trump.
Pengamat dari kalangan bisnis mengatakan, perekonomian AS bisa kehilangan sampai 215 miliar dolar AS per tahun, jika sekitar 800.000 orang yang saat ini tinggal di AS melalui fasilitas DACA harus meninggalkan negara itu dan pekerjaannya. Saat ini saja sudah banyak perusahaan mendapat kesulitan mengisi lowongan kerja yang ada.
Seorang hakim AS memerintahkan pemerintah federal untuk tetap memberlakukan fasilitas DACA sampai ada keputusan keputusan akhir tentang pembatalan aturan tersebut.
Ini berarti, mereka yang menggunakan fasilitas DACA sekarang masih bisa memperbarui ijin tinggalnya, kecuali ada keputusan pengadilan tinggi yang mengukuhkan pembatalannya.
DACA diberlakukan pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama pada tahun 2012.
'Fire and Fury': Buku Heboh Tentang Donald Trump di Gedung Putih
Buku ini bahkan sudah menghebohkan, sebelum dirilis: Tulisan wartawan AS Michael Wolff membuat marah Washington. Padahal disusun berdasarkan wawancara dengan para pejabat tinggi dan dengan Donald Trump sendiri.
Foto: picture-alliance/AP/B. Anderson
Fire and Fury
Petikan-petikan yang diterbitkan media di AS dan Inggris dari buku baru karya jurnalis Michael Wolff "Fire and Fury: Inside the Trump White House" menawarkan pandangan langka dalam kamar kerja Gedung Putih. Inilah beberapa kutipannya.
Foto: picture-alliance/AP/B. Camp
Melania berlinang air mata
Sesaat setelah pukul 8 malam pada malam pemilu, ditayangkan tren tak terduga. Trump benar-benar bisa menang. Don Jr. katakan pada seorang teman bahwa ayahnya, atau DJT, begitu dia memanggilnya, terlihat seperti habis melihat hantu. Melania berlinang air mata - bukan tangis kegembiraan. Dalam waktu kurang dari satu jam, Trump berubah dari tokoh yang tidak percaya, jadi Trump yang mengerikan.
Foto: picture-alliance/AP/V. Mayo
Ivanka Trump Presiden Perempuan Pertama di AS?
Jared Kushner dan Ivanka memutuskan untuk menerima jabatan di Sayap Barat Gedung Putih. Mereka membuat kesepakatan bersama: Jika suatu saat nanti ada kesempatan menjadi presiden, Ivanka yang diusung. Impiannya: bukan Hillary Clinton, melainkan Ivanka Trump yang akan menjadi presiden perempuan pertama di AS.
Foto: picture-alliance/AP/M. Sohn
Menikmati Hidangan Cepat Saji
"Dia sejak lama takut diracun, satu alasan mengapa dia suka makanan McDonald's - tidak ada yang tahu dia bakal muncul dan makanannya sudah siap dihidangkan dengan aman", demikian cuplikan buku tersebut.
Foto: Instagram
Teori Steve Bannon
"Musuh sebenarnya, kata Steve Bannon, adalah Cina". Cina adalah front pertama dalam sebuah Perang Dingin baru. Cina adalah segalanya. Tak ada yang lain. Kalau kita tidak membereskan Cina, kita tidak akan membereskan apapun. Sesederhana itu. Cina ibarat Nazi Jerman tahun 1929 sampai 1930. Orang Cina, seperti Jerman, adalah bangsa paling rasional di dunia, sampai mereka tidak (rasional) lagi."
Foto: picture-alliance/AP/B. Anderson
Bannon: Donald Jr. Bersifat Pengkhianat
Donald Trump Jr, Jared Kushner dan manajer kampanye Paul Manafort, meyakini ada baiknya bertemu dengan wakil pemerintah asing di Trump Tower di ruang konferensi lantai 25 - tanpa pengacara. "Bahkan jika Anda berpikir bahwa dia tidak berkhianat, atau tidak patriotik, atau dia buruk, dan kebetulan saya memikirkan semua itu, Anda seharusnya segera menghubungi FBI," kata Bannon.
Foto: picture-alliance/AP/C. Kaster
Jika Kalahpun Tetap Menang
Andaipun dia kalah, Trump bakal sangat terkenal dan menjadi martir melawan Hillary. Putrinya Ivanka dan menantunya Jared akan menjadi selebriti internasional. Steve Bannon de facto akan menjadi kepala gerakan tea party. Melania Trump, yang oleh suaminya telah diyakinkan bahwa dia tidak akan menjadi presiden, bisa kembali pergi makan siang tanpa gangguan. "Kalah tapi menang." hp/as (dw, ap)