1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Disinyalir, Uji Coba Nuklir ke-3 Korut

9 April 2012

Gambar satelit terbaru menunjukan Korea Utara menggali terowongan bawah tanah yang disinyalir akan dimanfaatkan untuk persiapan uji coba nuklir yang ketiga. Demikian tuduhan yang dilontarkan intelejen Korsel.

Persiapan uji coba nuklirFoto: dapd

Penggalian terowongan yang dilakukan di kawasan Punggye-ri, timur laut Korea Utara -lokasi di mana pernah dilakukan uji coba nuklir pada tahun 2006 dan 2009 - sudah mencapai tahap akhir. Demikian laporan dinas intelejen Korea Selatan hari Senin (09/04).  Laporan itu muncul tatkala Korea Utara bersiap untuk meluncurkan roket jarak jauh, yang dianggap oleh Amerika Serikat dan negara Barat lainnya sebagai kedok bagi uji coba teknologi misil yang dapat digunakan untuk menyerang.

Para pengamat mencemaskan kembali terulangnya peristiwa tahun 2009, ketika itu kecaman internasional menyulut pemerintahan di Pyongyang untuk keluar dari perundingan pelucutan senjata nuklir dan beberapa pekan kemudian melancarkan uji coba nuklir kedua.

Persiapan peluncuran roket jarak jauhFoto: AP

Menyulut Provokasi

Laporan Korea Selatan menulis, “Korea Utara mempersiapkan tes nuklir ke tiga , yang akan menyulut provokasi. Korea Utara menggali terowongan  di Punggye-ri, dengan menambah dua terowongan  yang sudah ada, dan hal ini sudah dikonformasikan bahwa aktivitas penggalian telah hampir selesai.“

Gundukan tanah diyakini diambil dari lokasi-lokasi lain yang ditumpukkan di pintu masuk terowongan.  Beberapa pakar mengatakan hal itu diperlukan untuk mengisi terowongan bawah tanah sebelum dilakukannya tes nuklir. Tumpukan tanah itu mengindikasikan kemungkinan besar bahwa Korut akan meningkatkan skala uji cobanya.

Kompleks fasilitas nuklir YongbyonFoto: picture alliance/dpa

Perayaan 100 Tahun Kim Il Sung

Pada bulan Maret lalu, Korea Utara mengumumkan rencannya untuk meluncurkan satelit pengamat dengan menggunakan roket tiga tahap selama pertengahan April, dalam rangka merayakan 100 tahun kelahiran bapak bangsa Korut Kim Il Sung.

Amerika Serikat, Jepang, Inggris dan negara-negara lainnya telah memperingatkan Korut untuk membatalkan peluncuran itu, dengan mengatakan bahwa penembakan roket jarak jauh merupakan pelanggaran atas resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa  serta janji Korea Utara sendiri unrtuk menahan diri terkait isu nuklir serta aktivitas misil.

ap/AP/YF

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait

Topik terkait

Tampilkan liputan lainnya