Kamis (22/03), seorang pejabat Italia mengatakan bahwa mereka telah menemukan tiga mayat lagi di dalam kapal pesiar Costa Concordia, yang kandas setelah menabrak karang di pulai Giglio, Januari lalu. Penemuan ini menjadikan jumlah korban tewas menjadi 28 orang.

Kapal pesiar raksasa ini terbalik setelah menabrak karang pada tanggal 13 Januari lalu. Jaksa menuduh Kapten Francesco Schettino telah melakukan kelalaian sehingga menyebabkan kecelakaan. Schiettino dituduh membawa kapal dengan lebih dari 4.200 penumpang ini terlalu dekat dengan bibir pantai.

Operato kapal, Costa Crociere, telah menawarkan penumpang yang selamat ganti rugi sebesar 11.000 Euroo ditambah biaya kompensasi kecelakaan lainnya. Puluhan penumpang selamat asal Perancis, Jerman dan Amerika Serikat, telah mengajukan tuntutan terhadap Costa Crociere dan perusahaan induknya, Carnival Corp.

Bencana Lingkungan Terhindar

Sementara itu, ancaman terjadinya bencana lingkungan akibat mengalirnya minyak berat dari kapal Costa Concordia dapat ditanggulangi. Direncanakan, pekerjaan memompa memompa seluruh minyak berat dari kapal akan berakhir hari Jumat (23/03). Demikian dikatakan Walikota Pulau Giglio Sergio Ortelli, hari Kamis (22/03) di Florence seperti diberitakan kantor berira Ansa.

Sebelumnya dikatakan, tangki Costa Concordia memuat sekitar 2.380 kubikmeter bahan bakar, yang sebagian besar merupakan minyak berat berbahaya. Selam bermingu-minggu, satu perusahaan khsusus asal Belanda bekerja berusaha memompa mengeluarkan minyak tersebut. Sergio Ortelli mengatakan, minyak tidak mencemari pantai, „Air laut di sekitar kapal bersih dan jernih.“

Masalah terbesar sekarang adalah upaya menyelamatkan kapal Costa Cooncordia. Upaya penyelamatan kapal sepanjang 290 meter ini dapat memakan waktu 10 sampai 12 bulan. Masih belum pasti, apakah kapal tersebut akan diangkat sekaligus atau akan dipotong-potong terlebih dahulu.

Yuniman Farid (dpa(afp)