DK PBB Bahas Nasib Misi Pengamat di Suriah
20 Juli 2012Hanya beberapa jam setelah diblokirnya resolusi Dewan Keamanan PBB oleh Rusia dan Cina, diplomat ke-15 anggota dewan tersebut melanjutkan pembicaraan mengenai dua usulan resolusi baru. Keputusan harus diambil Jumat (20/07) ini, sebagai hari terakhir penugasan tiga bulan misi pengamat PBB di Suriah.
Pakistan mengusulkan perpanjangan misi PBB tersebut selama 45 hari. Perubahan penugasan atau perlengkapan 300 misi pengamat militer non bersenjata itu belum tampak. Selain itu dalam usulan tertulis peluang untuk perpanjangan sekali lagi misi pengamat tersebut masih terbuka. Pihak barat kurang mendukung usulan tersebut. Memperpanjang tugasa misi pengamat PBB di Suriah yang sekarang, adalah sikap tidak bertanggung jawab, karena misi tersebut tidak dapat menghentikan pembunuhan. Demikian disebutkan di New York. Usulan kompromi dari Inggris oleh karena itu hanya melihat satu kali perpanjangan misi tersebut dan hanya untuk 30 hari. Selanjutnya mandat pasukan hanya boleh dilanjutkan jika Sekjen PBB Ban Ki Moon dan Dewan Keamanan mengkonfirmasi bahwa pemerintah Suriah sudah menarik kembali artileri dan persenjataan beratnya dari tangsi-tangsi militer.
Dubes Rusia untuk PBB Witalis Tschurkin menunjukkan kemarahab dan mengumumkan untuk menentangnya. Dalam usulan Inggris tersebut perpanjangan misi dikaitkan dengan syarat politis. Oleh sebab itu Rusia akan mendukung usulan Pakistan.
Juga Cina menyalahkan Barat atas gagalnya resolusi. Usulan itu tidak seimbang, karena tidak memberikan tekanan terhadap „oposisi yang masih melakukan tindak kekerasan“. Demikian dilaporkan kantor berita Cina Xinhua. Selain itu Beijing menuduh diplomat barat sombong dan tidak mau bergerak. Ini akhirnya menyebabkan kegagalan.
Rusia dan Cina Kamis (19/07) meskipun eskalasi kekerasan di Sruiah kembali menghindari resolusi terhadap Suriah di DK PBB.
DK/afp/dpa/ap