Dunia terpukau menyimak kisah hidup Martunis hingga dipinang oleh Sporting Lisbon. Ucapan selamat kepada remaja 17 tahun itu memenuhi Twitter. Media Jerman bahkan menyebut kisahnya sebagai "dongeng terbesar" sepakbola
Iklan
Adalah "sebuah kisah yang menggerakkan," tulis mingguan olahraga Jerman Sportbild, soal Martunis yang diboyong Sporting Lisbon. Media-media Eropa lain turut merayakan kedatangan remaja kurus berusia 17 tahun itu. "Dongeng terbesar" dalam sepakbola, tulis harian Jerman Die Welt, "kisah ini terlalu indah untuk jadi kenyataan."
Sementara harian Inggris, Dailymail, menilai pinangan Sporting sebagai "kesempatan besar buat Martunis untuk mengikuti jejak idolanya, Christiano Ronaldo." Inilah reaksi dunia yang kami rangkum lewat Twitter.
Martunis, Bocah Aceh Yang Merambah Dunia
Martunis mendunia bukan karena kemampuannya mengolah bola, tetapi berkat kisah inspiratifnya. Berawal dari korban Tsunami, kini remaja 17 tahun itu siap mewujudkan mimpinya di klub Portugal, Sporting Lisbon.
Foto: picture-alliance/dpa/M. De Almeida
Bertemu Idola
Untuk kesekian kalinya Martunis bertemu dengan idolanya, Cristiano Ronaldo. Sayap Real Madrid itu pernah mengunjungi Aceh setahun setelah bencana tsunami buat menyerahkan bantuan kepada keluarga Martunis. Bersama Sporting Lisbon, dia bisa menapaktilasi jejak idolanya itu.
Foto: picture-alliance/EPA/M. nagi
Uluran Tangan Scolari
Sejak selamat dari tsunami, Martunis mendunia dan menjadi tenar di Portugal. Ia juga sempat bertemu dengan Luiz Felipe Scolari, pelatih asal Brasil yang saat itu menangani timnas Portugal. Scolari yang menonton kisah Martunis di televisi menerbangkan sang anak dan ayahnya ke Eropa untuk menyaksikan laga Piala Dunia.
Foto: picture-alliance/EPA/F. Paraiso
Jumpa dengan Legenda Portugal
Tidak tanggung-tanggung, si kecil Martunis juga dipertemukan dengan legenda sepakbola Portugal Eusebio. Pertemuan ini juga antara lain difasilitasi oleh sang pelatih, Luiz Felipe Scolari.
Foto: picture-alliance/dpa/M. De Almeida
Berawal dari Kisah Tragis
Kisah Martunis berawal dari gelombang tsunami yang menewaskan lebih dari 230.000 orang. Setelah terdampar selama tiga pekan dan bertahan hidup dengan mie instan dan air hujan, bocah yang kala itu berusia 6 tahun ditemukan hidup dengan kaus Portugal bernomor 10. Sejak itulah kisahnya menggerakkan seantero Portugal. Tampak pada gambar ia bertemu dengan Luis Figo.
Foto: picture-alliance/EPA/F. Paraiso
Bocah Pemberani
Saat bertemu di Portugal, Ronaldo mengajaknya bermain Playstation - sesuatu yang sama sekali baru buat Martunis. "Dia adalah bocah istimewa yang sangat berani. Pengalaman hidupnya tidak akan mampu ditanggung oleh banyak orang dewasa," ujar bintang Real Madrid itu.