Perpaduan Supermoon, Blue Moon dan Gerhana Bulan Merah
31 Januari 2018
Pemandangan langit saat ini seperti sedang menyajikan drama besar, yaitu perpaduan tiga bentuk bulan yang cukup langka. Perpaduan tiga rangkap ini terjadi terakhir kali 35 tahun lalu.
Iklan
Tanggal 31 Januari malam memang merupakan malam istimewa bagi para penggemar astronomi dan pemuja bulan. beruntunglah penduduk di Asia, Australia dan bagian barat Amerika Serikat yang bisa menyaksikan fenomena langit ini.
Penduduk di Eropa tidak bisa menyaksikannya. Tapi mereka masih punya peluang, karena tangal 27 Juli akan terjadi gerhana bulan total, yang juga bisa disaksikan di Jerman. Apalagi, gerhana bulan itu akan terjadi pada akhir minggu, yaitu hari Sabtu.
Lalu, apa sebenarnya yang disebut Super Blue Blood Moon yang sedang berlangsung saat ini? Begini penjelasannya:
Yang disebut Super Moon adalah jika bulan purnama dalam orbitnya mencapai jarak terdekat ke Bumi. Dari sini, bulan akan terlihat lebih dekat, lebih besar dan lebih terang. Fenomena ini bisa terjadi beberapa kali dalam setahun. Pada malam-malam musim dingin di Eropa, jarak antara bulan dan bumi relatif dekat, kata Carolin Liefke dari Asosiasi Sahabat perbintangan Jerman kepada kantor berita DPA. Jaraknya hanya sekitar 360 ribu kilometer, sedangkan dalam situasi biasa, jarak bulan dan bumi mencapai 400 ribu kilometer.
Lalu apa yang disebut Blue Moon? Ini adalah keistimewaan dalam sistem perhitungan kalender. Yang disebut Bulan Biru adalah purnama kedua dalam satu bulan. Jadi ini bukan fenomena astronomi, melainkan hasil sistem kalender kita. Tapi Anda mungkin kecewa dengan sebutan ini, sebab bulan pada saat itu sama sekali tidak tampak berwarna biru. Bulan Januari 2018 ini kisahnya, purnama pertama di Eropa muncul 2 Januari. Lalu purnama kedua akan muncul 31 Januari.
"Setiap 29 hari akan terjadi purnama. jadi bisa saja dalam sebulan terjadi dua kali purnama", kata Carolin Liefke. Rata-rata setiap dua setengah tahun akan muncul apa yang disebut Blue Moon.
Jika bulan purnama dalam orbitnya melintasi pusat bayangan bumi, maka akan terjadi gerhana bulan total, saat matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis. Jika hal itu terjadi pada saat Super Moon, artinya saat bulan mencapai jarak terdekatnya ke bumi, maka bayangan bumi yan disinari matahari akan merefleksikan warna merah pada bulan, terlihatlah warna bulan merah darah, yang disebut Blood Moon. Permainan alam di langit itu membuat bulan sejak dulu kala dilihat sebagai benda langit yang misterusi dan penuh daya magis.
Menelusuri Mitos Gerhana Bulan Biru "Super Blue Blood Moon"
Fenomena langka "Super Blue Blood Moon" akan terlihat akhir Januari di langit Asia, Australia, Amerika Utara, Timur Tengah dan Rusia.
Foto: www.moonmoonmoonmoon.com
Drama alam di langit
Gerhana bulan, yang membuat bulan menjadi merah, sejak dulu sudah menjadi misteri di berbagai kawasan budaya. Inilah gerhana bulan yang disebut "Super Blue (Blood) Moon". Hal ini terjadi terjadi karena orbit bulan yang relatif dekat dengan bumi. Gerhana pertama-tama memberi bayangan warna merah pada bulan yang tampak besar dan dekat.
Foto: Getty Images/Phil Walter
Simbolisme spiritual dan astrologi
Sejak dulu, sudah banyak manusia yang memuja bulan. Ia menjadi salah satu acuan untuk menyusun ritme kehidupan dan menghitung periode waktu. Foto di atas menunjukkan Cakram Langit Nebra, yang ditemukan di kawasan Sachsen-Anhalt tahun 1999. Cakram ini diperkirakan berusia 3700-4100 tahun. Cakram ini memperlihatkan simbolisme spiritual maupun astrologi.
Foto: picture-alliance/dpa
Interpretasi mitologis gerhana bulan
Dalam seni visual, bulan selalu menjadi obyek yang sarat mitos: menggambarkan kepolosan, kesucian dan mewakili seksualitas perempuan. Karya Caspar David di atas berasal dari tahun 1820 dan diberi judul "Dua Pria Merenungkan Bulan", sebuah asosiasi yang mungkin romantis atau bisa juga kontemplatif.
Foto: picture alliance/Heritage Images/Fine Art Images
Jadi obyek puisi dan karya sastra
Sejak dulu, bulan memainkan peran penting dalam sastra. Dalam karya puisi, bulan sering digunakan untuk mengekspresikan perasaan melankolis dan kerinduan. Seringkali juga penghiburan, seperti dalam puisi Johann Wolfgang von Goethe "An den Mond" (Kepada Bulan). Bait pembukanya berbunyi: "Hutan dan lembah kau penuhi lagi / Dengan sinar kabut Mu..."
Foto: picture-alliance/dpa/U. Edelmann/Städel Museum/ARTOTHEK/The British Museum(Ausschnitt)
Inspirasi bagi banyak pemusik dan penyanyi
Bulan bisa mengilhami tidak hanya burung hantu dan serigala untuk melolong, tetapi juga manusia. Elvis Presley menyanyikan lagi lagu "Blue Moon" dari Rodgers dan Hart. Dan salah satu album terlaris band rock legendaris Pink Floyd muncul tahun 1973 dengan judul "The Dark Side of the Moon."
Foto: picture alliance/AP Images
Kisah horor dan romansa
Mark Twain pernah mengatakan: "Setiap orang adalah bulan, dan memiliki sisi gelap yang tidak pernah dia tunjukkan kepada siapa pun." Sejak zaman kuno, banyak legenda beredar tentang manusia yang berubah menjadi serigala saat bulan purnama. Tapi bulan juga bisa menjadi tema komedi romantis, seperti dalam film "Moonstruck" dari tahun 1987 yang dibintangi oleh Cher dan Nicolas Cage.
Foto: picture alliance/United Archives/IFTN
Misteri yang hilang
Pendaratan bersejarah di bulan pada tahun 1969 membuat bulan kehilangan sebagian mitosnya. Manusia sekarang bisa menginjak-injak bulan, bahkan membuat foto di sana. Ilmu pengetahuan berhasil menghapus sebagian misteri sang bulan.
Foto: Getty Images/Nasa
Mitos abadi
Namun tak berarti bulan kehilangan daya pikat magisnya. Tahun 2013, seniman Cina Ai Weiwei dan seniman Denmark Ólafur Elíasson meluncurkan proyek "Moon." Di situs www.moonmoonmoonmoon.com, orang bisa mengunggah gambar atau foto mereka tentang bulan. Pesan kedua seniman: "Tinggalkan sidik jarimu, dan saksikan bagaimana bulan makin besar, tiap kali orang membaginya." Penulis:Philipp Jedicke (hp/vlz)