TKI di Hongkong Disiksa Secara Brutal Sebelum Dibunuh
25 Oktober 2016
Bankir Inggris Rurik Jutting sedang diadili di pengadilan Hongkong dengan tuduhan membunuh dua TKI secara sadis. Di pengadilan diperlihatkan video pembunuhan hasil rekamannya sendiri.
Iklan
Dalam video yang dibuatnya sendiri dengan iPhone, bankir Inggris Rurik Jutting terlihat sedang bertelanjang dada di apartemennya.
"Namaku Rurik Jutting. Sekitar lima menit yang lalu aku baru saja membunuh wanita ini di sini, "katanya ke kamera, lalu menunjuk ke bawah pada tubuh Sumarti Ningsih, 23 tahun, yang tertelungkup di lantai kamar mandinya.
Beberapa saat kemudian ia memegang tangannya terlihat gemetar.
"Ini Senin malam. Aku sudah menahan dia sejak Sabtu pagi. Aku memperkosanya berkali-kali, menyiksanya dengan sadis," kata dia.
Lalu gambar video menunjukkan tubuh yang terbungkus selimut abu-abu. Kakinya mencuat keluar dan noda darah terlihat di lantai.
Video itu memuat monolog Rurik Jutting yang berlangsung selama beberapa jam. Direkam dalam beberapa klip video. Pelaku pembunuhan sadis itu berbicara tentang kecanduan narkotikanya dan pelacur. Dia menyatakan tidak merasa bersalah telah membunuh korbannya.
Rekaman video tersebut ditunjukkan pada Selasa (25/10) kedapa tim juri. Inilah hari kedua sidang pengadilan terhadap Rurik Jutting. Dia didakwa membunuh dua orang TKI. Korban keduanya adalah Seneng Mujiasih, 26 tahun. Jaksa penuntut mengatakan, pelaku membunuh kedua korbannya dengan menggorok leher mereka.
Jenazah kedua korban ditemukan di apartemen mewah dekat kawasan keuangan Wan Chai di Hongkong. Peristiwanya terjadi akhir 2014. Kasus pembunuhan sadis itu sempat menghebohkan Hongkong, tempat ratusan ribu wanita pekerja rumah tangga migran bekerja.
Rurik Jutting, 31 tahun, menyaksikan proses pengadilan dari dalam ruang kaca tanpa ekspresi sama sekali. Sebelumnya, para juri menyaksikan tayangan video sekitar 20 menit. Adegan video juga menunjukkan bagaimana terdakwa menyiksa Sumarti Ningsih. Media dan publik tidak bisa melihat video itu, tetapi bisa mendengar rekaman suaranya.
Pada persidangan hari pertama Senin kemarin, Jaksa John Reading mengatakan kepada pengadilan bahwa Sumarti, yang berada di Hong Kong dengan visa turis, ikut ke apartemen Rurik Jutting setelah pelaku menawarkan "uang dalam jumlah besar."
Rurik Jutting, bankir yang bekerja di kantor Bank of America-Merrill Lynch cabang Hongkong, menyatakan dirinya tidak bersalah atas dakwaan melakukan dua pembunuhan.
Seneng Mujiasih tercatat secara resmi di Hong Kong sebagai migran pembantu rumah tangga. Namun dia ternyata bekerja di sebuah bar ketika bertemu dengan Rurik Jutting. Jaksa mengatakan, setelah membunuh Sumarti, pelaku kembali mencari perempuan dan menawarkan uang kepada Seneng Mujiasih, yang kemudian dibunuhnya juga.
Tujuh Negara Tujuan Favorit TKI
Sebanyak lebih dari 6 juta tenaga kerja Indonesia saat ini bekerja di 146 negara di seluruh dunia. Tujuh di antaranya adalah negara yang paling banyak mempekerjakan buruh asal Indonesia.
Foto: Getty Images
#1. Malaysia
Dari tahun ke tahun Malaysia menjadi tujuan utama tenaga kerja asal Indonesia. Menurut data BNP2TKI, sejak tahun 2012 sudah lebih dari setengah juta buruh migran melamar kerja di negeri jiran itu. Tidak heran jika remitansi asal Malaysia juga termasuk yang paling tinggi. Selama tahun 2015, TKI di Malaysia mengirimkan uang sebesar dua miliar Dollar AS kepada keluarga di Indonesia.
Lebih dari 320.000 buruh Indonesia diterima kerja di Taiwan sejak tahun 2012. Lantaran Taiwan membatasi masa kerja buruh asing maksimal 3 tahun, kebanyakan TKI mendarat di sektor formal. Tahun lalu TKI Indonesia yang bekerja di Taiwan menghasilkan dana remitansi terbesar ketiga di dunia, yakni 821 juta Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Chang
#3. Arab Saudi
Sejak 2011 Indonesia berlakukan moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah, terutama Arab Saudi. Namun larangan itu cuma berlaku buat sektor informal seperti pembantu rumah tangga. Sementara untuk sektor formal, Indonesia masih mengrimkan sekitar 150 ribu tenaga kerja ke Arab Saudi sejak tahun 2012. Dana yang mereka bawa pulang adalah yang tertinggi, yakni sekitar 2,5 miliar Dollar AS tahun 2015
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
#4. Hong Kong
Sedikitnya 137 ribu TKI asal Indonesia diterima bekerja di Hongkong sejak 2012. Uang kiriman mereka pun termasuk yang paling besar, yakni sekitar 673,6 juta Dollar AS. Kendati bekerja di negara makmur dan modern, tidak sedikit TKI yang mengeluhkan buruknya kondisi kerja. Tahun 2014 silam ribuan TKW berunjuk rasa di Hong Kong setelah seorang buruh bernama Erwiana dianiaya oleh majikannya.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
#5. Singapura
Menurut BNP2TKI, sebagian besar buruh Indonesia di Singapura bekerja di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga. Sejak 2012 sebanyak 130 ribu TKI telah ditempatkan di negeri pulau tersebut. Tahun 2015 saja tenaga kerja Indonesia di Singapura mengirimkan duit remitansi sebesar 275 juta Dollar AS ke tanah air.
Foto: Getty Images
#6. Uni Emirat Arab
Lebih dari 100 ribu tenaga kerja Indonesia ditempatkan di Uni Emirat Arab sejak tahun 2012. Dana remitansi yang mereka hasilkan pun tak sedikit, yakni 308 juta Dollar AS pada tahun 2015.
Foto: picture-alliance/dpa
#7. Qatar
Lantaran moratorium, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Timur Tengah banyak menurun. Qatar yang tahun 2012 masih menerima lebih dari 20 ribu TKI, tahun 2015 jumlahnya cuma berkisar 2400 tenaga kerja. Sejak 2012 sedikitnya 46 ribu buruh Indonesia bekerja di negeri kecil di tepi Arab Saudi itu. Hampir 100 juta Dollar AS dibawa pulang oleh TKI Indonesia tahun 2015 silam.