Dua warga Inggris yang ditemukan tidak sadar dekat kota Amesbury diracuni dengan agen saraf Novichok, kata polisi Inggris. Namun belum bisa dipastikan, apakah kasus ini berkaitan dengan kasus Skripal.
Iklan
Pasangan Inggris itu ditemukan dalam keadaan tidak sadar. Lelaki berusia 45 tahun dan perempuan berusia 44 tahun ditemukan hari Sabtu lalu (30/6) di sebuah rumah di kota kecil Amesbury di daerah Wiltshire, hanya 12 kilometer dari kota Salisbury, di mana bekas agen rahasia RusiaSergei Skripal dan anak perempuannya diserang dengan racun yang sama bulan Maret lalu.
Kedua korban sekarang berada dalam kondisi kritis dan dirawat rumah sakit yang sama tempat Sergei Skripal dan putrinya Julia dulu dirawat.
Para ilmuwan sedang melakukan tes pada substansi untuk melihat apakah itu racun itu berasal dari tempat yang sama seperti yang digunakan untuk menyerang Skripal dan putrinya.
Polisi setempat membuka jalur Hotlines untuk warga yang khawatir terkontaminasi racun Novichok yang sangat berbahaya. Polisi juga membatasi akses ke lima lokasi, termasuk taman dan properti di Salisbury, serta apotek di Amesbury.
Pertemuan darurat kabinet
Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid mengatakan, dia akan memimpin rapat komite darurat pemerintah hari Kamis (5/7). "(Ini) seperti serangan nekat dan biadab yang terjadi di Salisbury pada bulan Maret," katanya
Kepala polisi anti-terorisme Inggris Neil Basu mengatakan, hingga kini tidak ada indikasi bahwa pasangan itu sengaja ditargetkan. Namun dia mengatakan tidak jelas bagaimana mereka bisa terkena agen saraf itu. Kepala Petugas Medis Inggris mengatakan risiko terhadap masyarakat umum tetap rendah.
Juru bicara Downing Street menyatakan, insiden itu akan diselidiki "dengan kesungguhan yang paling serius."
Novichok adalah agen saraf yang sangat beracun yang dikembangkan di Uni Soviet pada 1970-an dan 1980-an, yang memiliki komposisi kimia sedikit berbeda dari agen saraf VX dan gas racun sarin.
Bekas agen rahasia Rusia Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya, Yulia, 33 tahun, bulan Maret lalu ditemukan tidak sadar di atas bangku di luar pusat perbelanjaan di Salisbury. Polisi kemudian menyatakan mereka telah diracuni dengan agen saraf Novichok.
Pemerintahan Perdana Menteri Theresa May menuduh Rusia berada di balik serangan itu, namun Moskow membantah tuduhann itu. Kasus ini menyebabkan krisis diplomatik Inggris-Rusia, yang juga melibatkan AS dan Uni Eropa.
Bagaimana Jalan Putin Meraih Kekuasaan?
Vladimir Putin terpilih kembali menjadi presiden Rusia untuk masa jabatan ke-tiga. Berikut langkah mantan agen KGB menuju puncak kekuasaan.
Foto: Reuters/D. Mdzinarishvili
Didikan dinas rahasia Uni Soviet KGB
Lahir di St.Petersburg tahun 1952, Putin menandatangani kontrak kerja dengan badan intelijen Uni Soviet KGB begitu selesai sekolah hukum tahun 1975. Tugas pertamanya adalah memantau warga asing dan konsulat pegawai di kota asalnya. Dia kemudian ditugaskan ke Dresden, Jerman Timur. Ketika rejim Jerman Timur goyang, Putin diberitakan memerintahkan pembakaran ratusan dokumen KGB.
Di sebelah kiri terlihat Putin muda bersama walikota St.Petersburg Anatoly Sobchak (tengah) yang pernah menjadi dosen Putin. Sobchak mengangkat Putin sebagai penasehat urusan internasional. Foto ini dibuat tahun 1992, dengan Christine Vranitzky (kanan), istri Kanselir Austria saat itu pada upacara peresmian "Lapangan Austria" di St. Petersburg.
Foto: Imago/ITAR-TASS
Meniti karir lewat jalur cepat
Dari St. Petersburg, Vladimir Putin dengan cepat meniti karir di Moskow. Tahun 1997, Presiden Boris Yeltsin menjadikannya sebagai staf golongan menengah. Posisi ini sangat menentukan bagi masa depan Putin, yang mulai membangun jaringan untuk menggapai kekuasaan.
Foto: picture alliance/AP Images
Diangkat menjadi pelaksana jabatan presiden
Mei 2000, Boris Yeltsin memutuskan untuk mengundurkan diri dan memilih Putin sebagai penggantinya. Pada pemilihan presiden yang berikutnya, Vladimir Putin berhasil menarik simpati pemilih dan resmi menjabat sebagai Presiden Rusia.
Foto: Imago/ITAR-TASS
Mengakali masa jabatan maksimal dua periode
Setelah dua kali menjabat sebagai Presiden, Putin menurut konstitusi tidak bisa lagi mencalonkan diri lagi dalam pemilu berikutnya. Tahun 2008, Putin bertukar posisi dengan Perdana Menterinya Dmitry Medvedev, yang mencalonkan diri sebagai presiden dan akhirnya terpilih. Tetapi Medvedev sebenarnya hanya "boneka". Ketika masa jabatan presiden berakhir, keduanya kembali bertukar posisi.
Foto: Imago/ITAR-TASS
Kemenangan besar
Maret 2018, Vladimir Putin kembali terpilih untuk masa jabatan keempat sebagai presiden dengan mayoritas besar. Karena masa legislatur diperpanjang menjadi enam tahun, Putin akan berkuasa sampat tahun 2024. Kalangan oposisi mengeritik pelaksanaan pemilu yang mereka sebut "penuh kecurangan". Tokoh gerakan oposisi paling populer, Alexei Navalny, dilarang ikut pemilu. (Teks: E. Schumacher/hp/yf)