Uni Emirat Arab kini jadi pemain global di dunia fesyen dan mode Islami. Ekonomi Islami dari industri mode dan fesyen volumenya mencapai 243 milyar USD pada 2015.
Iklan
Dubai Jadi Pemain Global Tren Fesyen Muslim
01:52
Fesyen dan mode bertema Islami, ternyata volumenya luar biasa mencapai 243 milyar USD pada 2015. Data ini dirilis dalamn laporan ternyar Global Islamic Economy Report tahun ini. Uni Emirat Arab disebutkan punya ekosistem terbaik dalam mendukung industri mode dan fesyen Islami.
"Salah satu penyebabnya, Dubai sebagai ibukotanya ekonomi Islami global, punya strategi yang fleksibel dan mengalir", ujar Abdulla Al Awar, CEO of the Dubai Islamic Economy Development Centre. "Dubai mengadaptasi dengan cepat tren-tren terbaru, yang dainggap sakan jadi kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi Islami", tambah Al Awar.
Indonesia Bakal Jadi Pusat Hijab Dunia?
Pemerintah mencanangkan Indonesia sebagai pusat mode Muslim di tingkat Asia pada 2018 dan tingkat dunia pada 2020. Sejauh ini ekspor busana Muslim Indonesia masih kalah jauh dibanding Cina dan India.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
US$ 230 milyar belanja busana Muslim dunia
Data Thomson Reuters dalam State of the Global Islamic Economy 2015 menunjukkan nilai belanja yang dikeluarkan masyarakat untuk belanja busana (termasuk sepatu) Muslim cukup fantastis: yakni sekitar 230 milyar dollar AS pada tahun 2014. Atau, sekitar 11 persen dari total belanja busana warga dunia, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 3,8 persen per tahun.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Indonesia no-5
Berdasarkan data tahun 2014, negara dengan tingkat konsumsi pakaian Muslim tertinggi adalah: Turki (US$25 milyar), Uni Emirat Arab (US$ 18 milyar), Nigeria (US$15 milyar), Arab Saudi (US$14,7 milyar) dan Indonesia ($US 12,7 milyar).
Foto: picture-alliance/Pacific Press/Azwar
Cina eksportir terbesar
Cina menempati posisi utama sebagai negara pengekspor terbesar ke negara-negara anggota OKI(Organisasi Negara Islam) yakni sebesar US$ 28,7 juta. Disusul India (US$3,87 juta) dan Turki (US$2,3 juta).
Foto: picture alliance/CPA Media
Memanfaatkan momen Ramadhan
Jelang Ramadhan 2016, para desainer sudah berlomba menampilkan karya-karya busana Muslim terbarunya. Di antaranya lewat ajang Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) yang berlangsung di Jakarta.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
#ScreenshotTheLooks
Sekitar 200 desainer, termasuk perancang dari 40 dari usaha kecil menengah ikut ambil bagian dari ajang Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) ini. Tema MUFFEST 2016 adalah #ScreenshotTheLooks.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Partisipasi dari manca negara
Bukan hanya perancang busana Muslim dari tanah air yang tampil dalam MUFFEST 2016, melainkan juga para desainer dari negara-negara lain seperti Turki, Italia, Rusia, Malaysia dan Bangladesh.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Cintai produk lokal
Panita ajang fashion show busana Muslim mengatakan, MUFFEST 2016 menitikberatkan pada kecintaan akan produk lokal, kepedulian sosial dan lingkungan hidup. Para desainer Indonesia yang tampil di antaranya Norma Hauri, Monika Jufry, Najua Yanti dan Itang Yunasz.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Lirik pangsa pasar internasional
Pemerintah berharap, ajang MUFFEST 2016 diharapkan bisa menjadi batu loncatan bagi dunia fashion Indonesia untuk meluaskan pasar ke tatanan internasional dan dalam jangka panjang sebagai pusat mode busana Muslim dunia. Pemerintah mencanangkan Indonesia sebagai pusat mode Muslim di tingkat Asia pada 2018 dan tingkat dunia pada 2020.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Ekspor meningkat
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti menyatakan, kinerja ekspor busana Muslim pada 2014 nilainya mencapai US$ 4,63 miliar, naik 2,3 % dibandingkan tahun sebelumnya. Sempat turun tipis tahun lalu menjadi US$ 4,57 miliar. Namun pada Januari kemarin kembali naik 2,13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Negara tujuan ekspor
Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor produk busana Muslim Indonesia adalah Amerika Serikat, Kanada,, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Inggris, Australia,Uni Emirat Arab, Belgia, dan Cina.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Hackenberg
10 foto1 | 10
Kini Uni Emirat Arab jadi pemain kunci global dalam bisnis mode dan fesyen. Spektrumnya juga dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari desain, produksi hingga ke penjualan ritel. Dubai Islamic Economy Development Centre, Dinar Standard and Thomson Reuters melaporkan, trend bisnis mode dan fesyen juga terus menunjukan kenaikan.
Memisahkan agama dari mode dan fesyen
Yang juga menarik dari perkembangan bisnis mode dan fesyen di Uni Emirat Arab adalah pemisahan dunia mode dari agama. Alia Khan, presiden Islamic Fashion & Design Council di Dubai menegaskan. "Diskusi mode dan fesyen di Uni Emirat Arab saat ini lepas dari ruang agama dan dilakukan secara terbuka dalam tren mainstream. Warga di sini juga memandang tidak perlu mengkaitkan agama dan kepercayaan."
Perempuan Afghanistan - Dulu dan Sekarang
Situasi perempuan di Afghanistan banyak mengalami kemunduran sejak dekade 1960an. Ironisnya foto-foto masa lalu ini justru menunjukkan kehidupan modern kaum hawa yang kini tertutup dan terisolir berkat kekuasaan Taliban.
Foto: picture-alliance/dpa
Bebas Berkarya
Dua mahasiswi kedokteran di Universitas Kabul menyimak penjelasan dosen (ka) tentang sebuah organ manusia. Gambar ini diambil tahun 1962. Dulu kaum perempuan aktif berkarya di Afghanistan dan tidak kesulitan mengenyam pendidikan tinggi.
Foto: Getty Images/AFP
Tertutup dan Terisolasi
Sejak Taliban berkuasa, semua perempuan diwajibkan mengenakan burka di tempat-tempat umum. Saat kekuasaan kelompok radikal itu runtuh seiring invasi militer Amerika Serikat, perempuan dibebaskan. Tapi hingga kini cuma sedikit yang berani melepaskan burka.
Foto: Getty Images/A. Karimi
Mode Barat di Jalan Ibukota
Dua perempuan berbusana modern meninggalkan gedung Radio Kabul pada Oktober 1962. Sejak Taliban berkuasa pada dekade 1990an, semua instansi pemerintah dipaksa memecat pegawai perempuan.
Foto: picture-alliance/dpa
"Sumber Malapetaka"
Seorang jurubicara Taliban pernah berucap, wajah perempuan "adalah sumber malapetaka buat laki-laki yang bukan muhrim." Tidak banyak yang berubah di Afghanistan sejak demokrasi berjejak.
Foto: picture-alliance/AP Photo/E. Morenatti
Persamaan Hak
Pertengahan dekade 1970an perempuan masih menjadi pemandangan normal di lembaga pendidikan tinggi. 20 tahun kemudian universitas dilarang menerima mahasiswi. Kini konstitusi baru Afghanistan menggariskan persamaan antara perempuan dan laki-laki.
Foto: Getty Images/Hulton Archive/Zh. Angelov
Pendidikan Dini
Empat miliar Dollar AS dikucurkan buat memperbaiki situasi kaum perempuan di Afghanistan sejak 2001. Kini organisasi nirlaba Oxfam mencatat sebanyak empat juta bocah perempuan duduk di bangku sekolah. Namun tekanan sosial terhadap perempuan tidak banyak berubah.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Tanpa Batasan Gender
Mahasiswi di Kabul tahun 1981 tidak jengah berkumpul dengan teman laki-lakinya. Dua tahun sebelumnya serdadu Uni Soviet menyerbu negara itu. Invasi Soviet berujung pada sepuluh tahun perang berdarah. Setelahnya, Taliban merebut kekuasaan.
Foto: Getty Images/AFP
Bukan Cuma Burka
Masalah perempuan di Afghanistan tidak banyak berhubungan dengan burka. Tapi kaum perempuan hingga kini masih dibatasi dalam hubungan sosial. Buat mereka ada aturan tak tertulis tentang apa yang boleh dibicarakan, siapa yang boleh ditemui dan kemana seorang perempuan boleh berpergian.
Foto: W.Kohsar/AFP/GettyImages
Perempuan Bersenjata
Sekelompok serdadu perempuan Afghanistan terlibat dalam perayaan setahun revolusi April tahun 1979. Generasi pertama perempuan di militer ini kelak akan menjadi salah satu tulang punggung angkatan bersenjata baru yang dibentuk setelah invasi AS.
Foto: picture-alliance/Bildarchiv
Berjilbab di Medan Perang
Dalam hal ini cuma penampilannya saja yang berubah. Sejak dibentuk kembali tahun 2001, militer Afghanistan kembali menerima perempuan. Khatol Mohammadzai bahkan menjadi perempuan pertama yang mencapai pangkat jendral bintang empat di Hindukush.
Foto: imago/Xinhua
10 foto1 | 10
Sementara desainer kondang Emirati, Sara Al Madani mengatakan: "Perkembangan di Dubai bukan terjadi dalam tempo per tahun atau per bulan, melainkan setiap menit. Semua orang memandang ke sini. Apa yang dilakukan di Dubai? Ini mendorong penggunaan mode dan fesyen, sekaligus membuat orang makin peduli pada penampilan".
Sara Al Madani juga menambahkan, tidak masalah jika mode yang berkembang adalah yang menutup seluruh bada. "Itu karakter kami. Perempuan harus berpakaian yang menjaga martabatnya, dan itu tidak berarti mereka harus ketinggalan mode", tambah desainer itu.
Kini semua merek mode terkemuka maupun retailer kenamaan hadir berbisnis di Dubai. Juga tidak mengherankan, jika mode dan fesyen a jadi topik utama dalam pertemuan puncak Global Islamic Economy yang digelar di Dubai pertengahan Oktober ini.
Lihat Koleksi Rancangan Bos First Travel
Inilah koleksi rancangan bos First Travel,.Anniesa Hasibuan di dunia fesyen internasional, lewat koleksi busana hijabnya.
Foto: Imago/Pacific Press Agency
Pertamakali
Tahun 2016, ketika para model ini melenggak-lenggok di New York Fashion Week (Spring/Summer 2017) - ajang pagelaran busana internasional - seorang perempuan Indonesia ukir sejarah baru di bidang fesyen dunia. Semua peraga busana mengenakan hijab.
Foto: picture-alliance/abaca/S. Acar
Serba hijab
Untuk pertamakalinya keseluruhan koleksi New York Fashion Week terdiri dari berbagai macam busana khas Muslim dengan nuansa Indonesia
Foto: Imago/Pacific Press Agency
Undang decak kagum
Terbuat dari bahan sutera, chiffon dan brokat, dengan warna-warni pastel, desain busana-busana ini mengundang pujian.
Foto: Imago/Pacific Press Agency
Mulai dari siap pakai hingga gaun mewah
Rangkaian koleksi busana di atas runway ini terdiri dari 38 koleksi siap pakai dan 10 gaun malam nan mewah, yang bersematkan payet, mutiara, serta ragam rumit bordir.
Foto: Imago/Pacific Press Agency
Sang perancang
Perancangnya, perempuan Indonesia bernama Anniesa Hasibuan, yang kini terjerat kasus hukum dugaan penipuan.
Foto: Imago/Pacific Press Agency
Terinspirasi Jakarta
48 set busana dalam festival fesyen 2016 di New York ini bertajuk D'Jakarta. Inspirasinya adalah keberagaman budaya yang berbaur di ibukota Indonesia.
Foto: Imago/Pacific Press Agency
Model Indonesia
Laura Muljadi ikut tampil dalam koleksi karya desainer Anniesa Hasibuan dalam New York Fashion Week Laura menjadi satu-satunya model dari Indonesia yang membawakan busana rancangan Anniesa Hasibuan di ajang ini. Laura juga mendapat kehormatan membawakan karya terbaik Anniesa.
Foto: Imago/Pacific Press Agency
Kerja keras
Di akun instagram Anniesa menulis: ”Semua hal butuh proses, tiada pencapaian tanpa proses.”
Foto: picture-alliance/abaca/S. Acar
Go international
Anniesa memulai debutnya tahun 2015 saat memamerkan koleksinya di London, Inggris, kemudian desainnya mencuri perhatian di Jakarta Fashion Week dan Istanbul Modest Fashion Week. Akhirnya ia tampil di New York Fashion Week.
Foto: picture-alliance/abaca/S. Acar
Misinya saat itu...
“Saya ingin mengharumkan nama Indonesia di panggung fesyen dunia, dan memperkenalkan pada dunia, keberagaman negara kita,” ujar Anniesa saat itu.